Babi hutan berusaha menggali tanah, hendak memakan akar si pohon besar, namun tak lama berselang, datang jua induk elang, segera memangsa babi hutan, mencabiknya, lalu menyantapkannya ke paruh anak-anaknya.
"Ku cari jauh, susah kudapat, mangsa ternyata sedekat ini". Ujar induk burung elang.
*****
Suatu ketika, melintas seekor gajah didepan si pohon besar, memakan dedaunan dari ranting-ranting bagian bawah si pohon besar.
"Daunmu tak begitu enak, tapi cukup mengisi perutku, bekal untuk melanjutkan perjalanan". Ucap gajah pada si pohon besar.
"Hendak kemana hai kau gajah?". Tanya si pohon besar.
"Aku mencari tempat yang baru, manusia semakin dekat". Jawab gajah, sambil berlalu melanjutkan perjalanan.
Hari berganti hari, anak-anak elang sudah bisa terbang, mereka lalu meninggalkan sarang, meninggalkan si pohon besar bersama rumput liar, sementara induk elang tak pernah kembali, setelah suara letusan terdengar dari kejauhan, disuatu hari yang cerah tanpa awan.
Hujan turun deras, seorang manusia berlindung dibawah pohon besar, kemudian berlalu setelah hujan reda, namun sebelum pergi, dia memperhatikan si pohon besar dengan seksama, melempar senyum dan menepuk-nepuk batang pohon besar.
"Aku akan tinggal di sampingmu, hai pohon besar" Ucap manusia itu kepada si pohon besar.
"Aku dengan senang hati menerimamu hai manusia, ambillah sebagian dahan-dahanku, buatlah tempat persinggahanmu dekat denganku". Jawab si pohon besar.
Keesokan harinya, manusia yang sama kembali pada pohon besar, membawa sebuah kampak ditangannya, mulai memotong dahan pohon satu persatu, membangun rumah kecil, disamping pohon besar.
Saat malam tiba, udara dingin menyerang, manusia itupun keluar rumah dengan kampak ditangan, memotong ranting untuk dijadikan kayu bakar.