Dibelantara sunyi dia bertualang, berkelana meniti epos dimasa kini
Menutup perlawanan musuh berserakan tak berarti, harga mati kesatuan negeri pasti
Mencipta damai dengan bertarung, menerjang musuh silih berganti tak henti
Dia dipatri untuk berjuang, memastikan tak ada perjuangan tandingan sepadan
Dia dibentuk ditengah laga, memastikan tak ada area lepas dari raga negara
Dia senjata berwujud diri, berlapis tekad menjelma ironi
Tak ada air mata yang tumpah pada zirahnya
Tak ada kesedihan yang muncul dalam dadanya
Tanpa hati, tanpa jiwa.... mungkin kah
Apa yang kulihat adalah pengabdian, perjuangan dan cinta pada negara
bertaruh nyawa menjaga bakti, pada negeri bernama Indonesia
Batam, September 2020
*Beribu hormat pada prajurit-prajurit yang gugur untuk menjaga kesatuan negeri, beliau-beliau adalah pahlawan nyata tanpa sorot kamera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H