Perubahan kebijakan pada ranah ini yang sering kali "ditakutkan" oleh para guru, sekolah, siswa dan orang tua murid. Hingga saat ini kurikulum nasional yang sekarang pun masih belum sepenuhnya dikuasai oleh para guru dan sekolah, workshop yang dilaksanakan oleh pemerintah biasanya tidak langsung menyentuh semua pihak sekaligus bahkan hingga saat ini mungkin masih ada beberapa guru dan sekolah yang masih seadaanya dalam melaksanakan kurikulum 2013 ini.
Pada pergantian posisi menteri kali ini saya khususnya sebagai guru sangat mengharapkan peningkatan bukan pergantian kebijakan, peningkatan yang lebih baik lagi bagi sekolah, guru, siswa dan lain-lain.Â
Kita butuh program yang lebih langsung menyentuh atau langsung membawa dampak kepada masyarakat bukan kebijakan yang hanya sekedar memenuhi hal-hal teknis saja.Â
Kondisi pendidikan kita butuh hal-hal yang real untuk bisa mencetak SDM yang berkualitas dan punya identitas, karena dengan era teknologi yang berkembang dengan sangat cepat dan jika sistem pendidikan kita masih seperti ini tidak banyak perubahan, maka generasi kita berikutnya akan menjadi generasi "pekerja" yang menunggu seseorang memberi pekerjaan bukan generasi pencetak kerja yang dapat membuat lowongan pekerjaan baru.
Harapan baru tentu sudah jadi hal yang sangat dinantikan dengan terpilihnya menteri pendidikan dari kalangan muda dan paham akan perkembangan di zaman milenial ini.Â
Akan ada banyak posisi pekerjaan yang hilang nanti pada tahun 2022 yang diprediksi oleh world economic forum, akan ada perubahan skill dan kebutuhan yang menyesuaikan dengan zaman.Â
Meski akan ada banyak pekerjaan yang hilang di masa yang akan datang tetapi akan banyak pula pekerjaan baru dimasa yang akan datang tetapi pekerjaan yang membutuhkan skill yang sesuai. Mudah-mudahan dengan menteri baru ini Indonesia dapat bersaing dengan dunia internasional.
Sekali lagi kita butuh peningkatan skill dalam pendidikan bukan perubahan dalam hal teknis untuk dapat mencetak SDM yang mempunyai kualitas, karakter dan daya saing yang unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H