Pelatihan seperti ini lebih baik daripada hanya menguji guru dengan ujian seperti itu. Cara pengevaluasian guru pun lebih enak dengan menugaskan para pengawas melihat langsung ke sekolah-sekolah. Anggaran yang dikeluarkan pun lebih jelas hasilnya.
Berdasarkan UKG tahun-tahun sebelumnya belum banyak tindak lanjut yang diambil pemerintah setelah mengetahui nilai ujian guru. Apakah tes semacam ini hanya untuk memenuhi kebutuhan statistik saja? ada lebih dari 8 guru di sekolah saya yang mengikuti UKG pada tahun-tahun sebelumnya namun hanya 2 orang yang mendapat panggilan untuk mendapat pelatihan itupun tidak sering ada pelatihan bisa dibilang jarang. Saya lebih khawatir lagi karena porsi kepedulian pemerintah itu berbeda antara sekolah negeri dan sekolah swasta (sy mengajar di SD swasta) dalam mungkin karena itu guru yang mendapat tidak lanjut di sekolah saya hanya ada 2 orang!? (mungkin itu alasannya).Â
Selama saya mengajar disekolah swasta memang jarang ada pelatihan guru dari pemerintah, pernah sekali waktu itu tentang ABK (anak berkebutuhan khusus) itupun ketika hadir orang dari dinas pendidikannya menyampaikan bahwa ada kesalahan dalam mengundang harusnya lebih banyak mengundang sekolah negeri bukan swasta (karena pada saat itu kebanyakan yang datang dari swasta).
Harus ada tindakan nyata dari pemerintah dan stakeholder lain jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air tercinta ini dan itu tidaklah mudah karena harus butuh langkah nyata dan kongkret bukan hanya sekedar formalitas dan pemenuhan data statistik saja. Semoga ke depan kualitas pendidikan kita lebih baik dan menghasilkan generasi yang hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H