Mohon tunggu...
Indra Permana
Indra Permana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Destination Management Company

13 November 2015   08:58 Diperbarui: 13 November 2015   09:32 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Destination Management Company (DMC) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tour and Travel Agent merupakan sebuah perusahaan yang bergerak sebagai penyedia jasa perjalanan wisata. DMC bergerak sebagai intermediaris/ penghubung antara pemilik jasa wisata dengan agen wisata (Business to Business) atau antara pemiliki jasa wisata dengan calon wisatawan (Business to Costumer). Sebelum mempelajari lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai skema bisnis DMC dan beberapa istilah yang terkait dengan DMC. 1. Supplier : Supplier merupakan pemilik unit bisnis yang akan dipasarkan kepada customer (Selengkapnya) 2. Agent : Agent merupakan pihak yang memasarkan produk yang dibuat oleh DMC terhadap calon wisatawan (Selengkapnya)DMC berperan sebagai penengah antara Supplier selaku pemilik produk utama dan Agent selaku pihak yang memerlukan produk yang akan dijual kembali. Oleh karena itu DMC dapat dikatakan sebagai intermediaris/penengah/penghubung antara supplier dengan agent.Secara umum, DMC dapat digolongkan berdasarkan dua parameter utama, yaitu berdasarkan sifat dan jenis. Berdasarkan sifatnya, DMC dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :  a. Bussiness to BussinessDMC jenis ini memiliki fungsi sebagai penyedia layanan jasa wisata (intermediaris) antara Supplier dengan Agent. Supplier akan melalukan kontrak produk terhadap DMC dalam nominal tertentu dan kesepakatn tertentu, DMC akan melakukan markup harga berdasarkan harga kontrak tersebut dan akan akan dijual kembali kepada Agent dengan harga yang lebih tinggi dari kontrak dengan supplier (selisihnya merupakan profit DMC). Agent akan kembali melakukan markup harga untuk dijual ke calon wisatawan. b. Business to CustomerDMC jenis ini memiliki fungsi ganda, sebagai DMC dan sebagai Agent. DMC akan melakukan penjualan langsung kepada calon wisatawan tanpa melalui agent. Keuntungan metode ini adalah harga yang diterima oleh calon wisatawan akan semakin murah karena tidak ada komponen markup harga dari agent. Berdasarkan jenisnya, DMC juga dapat dibedakan menjadi dua jenis, diantaranya :
Inbound DMC merupakan DMC yang melayani penjualan jasa dari luar negeri dengan semua service yang ada di dalam negeri (lokasi DMC)Misalkan : Traveller dari Jerman hendak beriwisata ke Indonesia dengan kondis DMC berada di indonesia. c. Outbound DMCOutbound DMC merupakan DMC yang melayai penjualan jasa di dalam negeri dengan semua servicenya berada di luar negeri.Misalkan : Traveller Indonesia hendak berwisata ke Korea. Dia memesan semua kegiatan wisatanya nanti di korea pada DMC yang berada di Indonesia. Secara sederhana, DMC dapat dijelaskan sebagai sebuah perusahaan yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. Terkadang DMC tidak memiliki Direct Product sama sekali atau dengan kata lain DMC benar-benar memasarkan product supplier. Di indonesia sendiri, DMC tergabung dalam suatu himpunan yang bernama ASITA ( Association of Indonesian Tour and Travel Agencies, dan memiliki persaratan tersendiri bagi para anggotanya a. Inbound DMC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun