Di dalam lapangan, aksi bengal Balotelli sangat banyak. Pada 2012 misalnya, ia dengan sengaja menginjak kepala pemain Tottenham, Scott Parker.
Tidak hanya rekan satu tim atau pemain lawan, Balotelli bahkan tak segan untuk berselisih dengan pelatih. Roberto Mancini jadi sosok yang dibuat pusing dengan tingkah Balotelli.
Sangking kesalnya, Mancini bahkan hampir adu jotos dengan Balotelli di sesi latihan Manchester City. Namun menariknya, di Manchester City juga Balotelli tunjukkan kelasnya sebagai pemain.
Aksi bengalnya tentu saja jadi incaran banyak paparazzi. Foto-foto Balotelli dari paparazzi ini yang kemudian dijadikan publik untuk menghantamnya dengan hujatan dan kritikan.
Namun pada derbi Manchester United di musim 2018-19, Balotelli ungkap kekesalannya dengan cara lebih elegan dan aksi ini sampai sekarang masih diingat publik.
Kesal terus jadi buruan paparazzi dan sasaran tembak publik pada laga melawan Manchester United di Old Trafford, Balotelli mampu mencetak gol.
Gol itu ia rayakan dengan membuka jersey dan menampilkan kaos bertuliskan 'Why Always Me?'
Awalnya publik anggap ini sebagai sikap arogan Balotelli. Faktanya, aksi Super Mario itu sebagai kritik berkelas kepada haters.
"Ini adalah kritik untuk para paparazzi yang selalu mengikuti saya di luar lapangan. Ini adalah pesan untuk meninggalkan saya sendirian," kata Balotelli seperti dilansir dari Mail Online.
Pesan dari Balotelli ini tunjukkan cara berkelas dan elegan dari pemain profesional. Persoalan pada akhirnya Balotelli dicap pemain nakal, ia bukan pemain tak berpikir dua kali untuk tuliskan ancaman kepada haters untuk menggergaji mulut mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H