Setelah patah hati karena gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, publik sepak bola Indonesia mendapat kabar bahagia dari FIFA. Induk sepak bola dunia itu tunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Indonesia gantikan posisi Peru yang tak bisa jadi tuan rumah event dua tahunan itu disebabkan masalah infastruktur. Dari rilis resmi FIFA, perhelatan Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung November hingga Desember 2023.
Sebelum resmi ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, sebenarnya sebagian publik sudah menduga Indonesia bakal dapat 'hadiah' pasca pencoretan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Saat FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Maret 2023, sudah muncul pemberitaan bahwa nantinya Indonesia akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Ketua umum PSSI-nya Peru, FPF, Agustin Lozano pada 29 Maret 2023 sempat membantah bahwa negaranya akan mundur sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Tak lama setelah FIFA coret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 disebabkan polemik keikutsertaan Israel, di saat bersamaan Peru juga dihadapkan masalah finansial untuk mempersiapkan infrastruktur Piala Dunia U-17.
Lozano tegaskan bahwa pemerintah Peru mencoba mencari alternatif setelah FIFA memberikan evaluasi di persiapan mereka.
"Pemerinitah Peru tidak mundur sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, apalagi FPF. Kami bekerja agar organisasi dapat dikonsolidasikan dan pemerintah juga berkomitmen," kata presiden FPF, Agustin Lozano seperti dikutip dari Diario AS.
"Pemerintah memberi kami alternatif yang akan dievaluasi oleh pihak FIFA," sambung Lozano.
Sebelumnya pemerintah Peru mengusulkan agar perhelatan Piala Dunia U-17 2023 berlangsung di kota Lima. Hal ini disebabkan bencana longsor salju di kawasan pantai utara negara tersebut.
Bencana longsor salju ini membuat krisis finansial menerpa Peru. Kondisi ini yang membuat Peru pada akhirnya membuat mereka dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Piala Dunia U-17 Panggung Calon Bintang Muda
Piala Dunia U-17 pertama kali berlangsung pada 1985. Cina saat itu ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah di event dua tahunan ini.
Saat itu, Cina menunjuk 4 kota yang jadi tempat berlangsungnya Piala Dunia U-17 1985. Beijing, Dalian, Shanghai dan Tianjin jadi panggung untuk para bintang muda unjuk skill di panggung internasional.
16 negara berpartisipasi di Piala Dunia 1985. Asia saat itu diwakilkan Cina, Qatar dan Arab Saudi. Dari Konfederasi Afrika ada Kongo, Guinea, dan Nigeria.
Dari CONCAFAC ada Kosta Rika, Meksiko dan Amerika Serikat. Sementara dari kawasan Amerika Selatan diwakilkan oleh Argentina, Brasil, dan Bolivia.
Negara Eropa ada Italia, Jerman Barat serta Hungaria. Satu tim lagi adalah Australia yang mewakili konfederasi Ocenia. Khusus, Bolivia dan Hungaria saat itu berstatus negara undangan. Â
Di Piala Dunia 1985 ini muncul pemain berbakat di era akhir 80-an, seperti gelandang berbakat milik Jerman Barat, Marcel Witeczek. Ia salah satu pemain andalan Bayern Munich saat meraih gelar Bundesliga dan UEFA Cup 1995-96.
Selain Witeczek, Piala Dunia 1985 juga jadi panggung untuk adik paling bungsu, Diego Maradona, Hugo Maradona. Hugo pada Piala Dunia 1985 ukir 2 gol untuk Argentina.
Tim Tango saat itu juga dibela oleh legenda Real Madrid, Fernando Redondo. Selain itu ada juga bomber gaek asal Italia, Maurizio Ganz.
Menarinya di Piala Dunia 1985, ialah Nigeria yang akhirnya keluar sebagai juara. Diisi oleh murni pemain lokal, Nigeria pada babak final mengalahkan kandidat juara, Jerman Barat dua gol tanpa balas.
Nigeria pada akhirnya tak hanya jadi negara pertama yang meraih gelar Piala Dunia U-17. Tim berjuluk Super Eagles itu jadi negara paling banyak meraih gelar juara sebanyak 5 kali.
Brasil menguntit di belakang mereka dengan torehan 4 gelar. Sayangnya pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, Nigeria absen. Kondinsi ini membuat Brasil berpeluang untuk bisa menyamakan gelar dengan Nigeria.
Sepanjang sejarahnya, event yang sudah 18 kali digelar ini memang jadi panggung untuk calon bintang muda dunia. Nama-nama pesepak bola beken seperti Lionel Messi, Cesc Fabregas, Toni Kroos, Phil Foden, Pedri, hingga penyerang Napoli yang membawa gelar Scudetto 2022-23, Victor Osimhen ialah jebolan kompetisi ini.
Khusus untuk Lionel Messi, pemain berjuluk La Pulga itu selalu sial jika bermain di Piala Dunia U-17. Ia tak pernah meraih gelar juara. Messi selalu gagal bersama Argentina di babak semifinal Piala Dunia U-17.
Lionel Messi telah tercatat tampil sebanyak 14 kali di Piala Dunia U-17. Ia telah lima kali antarkan Argentina lolos ke babak semifinal namun selalu gagal mencapai partai puncak.
Rekor-rekor di Piala Dunia U-17
- Tim paling banyak juara: Nigeria (1985, 1993, 2007, 2013, 2015)
- Tim paling banyak juara dua: Spanyol (1991, 2003, 2007, 2017)
- Tim paling banyak juara ketiga: Argentina ((1991, 1995, 2003)
- Tim paling banyak juara beruntun: Brasil (1997--1999), Nigeria (2013--2015)
- Tim yang jadi juara saat jadi tuan rumah: Meksiko (2011), Brasil (2019)
- Tim paling buruk saat jadi tuan rumah: Kanada (1987), Trinidad dan Tobago (2001), India (2017)
- Tim paling banyak bermain di Piala Dunia U-17: Brasil (89 kali).
- Tim paling banyak meraih kemenangan: Brasil (59 kali)
- Tim paling banyak kalah: Amerika Serikat (32 kali)
- Tim paling banyak mencetak gol: Brasil (192 gol)
- Top skor sepanjang masa Piala Dunia U-17: Victor Osimhen ( 10 gol) (Piala Dunia U-17 2015)
- Pemain paling banyak mencetak gol di 1 pertandingan: David (4 gol di laga Spanyol vs Selandia Baru Piala Dunia U-17 1997).
- Pemain paling banyak mencetak gol di partai final: Phil Foden dan Sergio Gomez (2 gol)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H