Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Harapan itu Bernama Rafael Struick, Berlebihankah?

14 Juni 2023   21:24 Diperbarui: 16 Juni 2023   16:46 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafael Struick masuk starting eleven Indonesia melawan Palestina saat pertandingan FIFA Matchday yang berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (14/6/2023) malam. (Foto: KOMPAS.com /SUCI RAHAYU)

Penampilan impresif ditunjukkan pemain naturalisasi Rafael Struick di FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6).

Meski hanya bermain separuh waktu, striker ADO Den Haag itu tunjukkan kualitas. Untuk ukuran laga debut, penampilan Rafael Struick mendapat pujian dari publik sepak bola Indonesia di laman sosial media.

Puji-pujian dituliskan netizen di laman sosial media Twitter melihat penampilan debut Struick di laga Timnas Indonesia vs Palestina.

Pujian yang diberikan memang tak berlebihan. Struick meski baru berusia 20 tahun tidak demam panggung meski baru pertama membela Timnas Indonesia.

Ia penuh dengan determinasi selama 45 menit bermain untuk Timnas Indonesia. Menilik dari sisi teknis penampilan, Rafael Struick memiliki sejumlah keunggulan di laga melawan Palestina.

Backpass yang dimilikinya cukup apik. Ia sangat mobile selama bermain 45 menit. Salah satu kecerdasan yang cukup jarang dimiliki pemain Timnas Indonesia ialah Struick mampu membuka ruang kosong di area pertahanan Palestina.

Ketenangan juga jadi salah satu hal positif yang ditunjukkan Struick. Beberapa kali, ia mendapat peluang di ruang cukup sempit namun mampu lebih tenang dan bermain cerdas.

Di luar skill pribadi, Rafael Struick pun memiliki kelebihan dalam hal kerja tim. Hal ini bisa dilihat saat ia memberikan umpan backheel ciamik yang hampir menjadi assist di babak pertama.

Secara keseluruhan, Rafael Struick di 45 menit bermain untuk Timnas Indonesia vs Palestina patut diancungi jempol. Ia memiliki dribbiling jempolan, shooting bagus, serta positioning oke.

Namun, pada babak kedua laga Timnas Indonesia vs Palestina, pelatih Shin Tae-yong mengganti Rafael Struick di menit ke-46 dengan Dendy Sulistywan.

Melihat penampilan Rafael Struick pada laga debutnya ini, berlebihankah jika publik sepak bola Indonesia berharap banyak pada pemain berdarah campuran ini?

Profil Rafael Struick

Rafael Struick - @pssi
Rafael Struick - @pssi

Rafael sebelum bergabung ke ADO mengaku pernah bermain di Voorburg. Namun karier awalnya dimulai saat ia bergabung di tim amatir RKAVV di Leidschendam, Belanda.

Menurut pemain berusia 19 tahun itu, ia merupakan tipikal pesepak bola modern yang bisa dimainkan di sejumlah posisi.

"Saya seorang penyerang dan bisa ditempatkan sebagai sayap kanan ataupun sayap kiri," ungkapnya seperti dilansir dari haaglandenvoetbal.nl

Menariknya, Rafael mengaku bahwa selama ini ia kerap disebut sebagai saudara dari bek Leeds United yang juga memiliki darah Indonesia, Pascal Struijk.

"Saya tidak berhubungan dengan Pascal Struijk. Saya sering mendapat pertanyaan seperti itu," ungkapnya.

"Saya sering mendapat pertanyaan itu saat bermain di SEV. Kita tahu di mana dia (Pascal Struijk) bermain. Saya berharap karier saya bisa terus seperti dia," sambungnya.

Pada April 2022 lalu, Rafael sempat diturunkan sejak menit awal saat Ado den Haag U-21 melawan Feyenoord U-21. Laga itu berakhir imbang 1-1.

Rafael tak bermain 90 menit, setelah bermain satu jam, ia digantikan oleh Aimane El Karicha. Meski begitu, Rafael mengaku senang bisa memberikan yang terbaik untuk ADO.

"Kami mendapat hasil bagus melawan Feyenoord. Sebagai striker hal terbaik di sepak bola bagi saya adalah mencetak gol. Tapi saya memberi assit untuk gol yang membuat skor 1-1," ungkapnya.

"Di pertandingan kedua, di laga kandang, kami bisa mencetak skor 2-2 di hasil akhir. Itu juga hasil yang bagus. Secara umum kami bermain bagus melawan Feyenoord," tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun