Pada era 1990-an, SAFF kemudian gabungkan tim di liga dengan Piala Raja dalam satu turnamen. Menariknya baru pada periode ini, klub-klub di Arab Saudi mendapat izin untuk merekrut pemain secara profesional.
Namun baru 2008, ada pemain asing di Liga Saudi. Tercatat sejumlah pemain dari Aljazair, Bahrain, Benin hingga Brasil mulai bermain di Liga Saudi.
Tentu saja nama-nama pemain asing ini tidak memiliki ketenaran seperti halnya Ronaldo ataupun Benzema. Pemain Brasil pertama yang Liga Saudi misalnya bernama Harison dan Josimar, siapa yang mengenal dua pemain ini?
Brasil menjadi salah satu negara asing yang cukup banyak memiliki pemain di Liga Saudi sejak 2008.
Ambisis MBA: Upaya Diversifikasi Ekonomi dan Tutupi Masalah HAM
Dunia olahraga di Arab Saudi sejak era Mohammed bin Salman (MBS) mengalami peningkatan progesif. Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi ini memiliki ambisi besar di olahraga Arab Saudi.
Ia mendorong bahkan memaksaan seluruh keluarga kerajaan atau setidaknya milioner Arab Saudi untuk menanamkan modal besar di dunia olahraga. Tidak hanya sepak bola, tapi juga gulat, sepeda, golf, UFC, hingga Formula 1.
MBS beranggapan bahwa investasi di dunia olahraga yang dikerahkan menjadi intrumen kebijakan untuk mengamankan masa depan jangka panjang negara teluk itu di percaturan politik dunia.
Memiliki uang mencapai 600 miliar dollar Amerika Serikat bukan hal sulit bagi Arab Saudi mengucurkan recehannya ke dunia olahraga, utamanya sepak bola.
Gaji Cristiano Ronaldo sebesar 500ribu poundsterling di Al Nassar salah satu recehan yang dimiliki kerajaan Arab Saudi dan para koleganya.
Meski skala investasi Arab Saudi di sepak bola sangat jelas tergambar, yang harus diingat bahwa pengeluaran itu bukan karena riya atau kemurahan hati.