Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Tammy Abraham Mengutuk Tindakan Brutal Polisi

11 Oktober 2020   12:02 Diperbarui: 11 Oktober 2020   12:03 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan layar Twitter Tammy Abraham | @tammyabraham

Kuhn dan para pendukung pemikirannya ini menginkan sepak bola kembali pada trahnya. Mereka menginginkan sepak bola kembali ke era tradisional. Menurut mereka dengan kembali pada trahnya, sepak bola tidak lagi masuk ke pusaran pasar dan kapitalisme.

Karena menurut mereka saat sepak bola sudahmasuk ke pusaran kapitalisme, banyak hal yang dihilang dari sepak bola. Faktanya semenjak FIFA dan UEFA berdiri, dua organisasi ini berupaya mencegah agar pesan politik atau ideologis masuk ke dalam lapangan hijau. Sudah banyak klub, pemain bahkan negara mendapat sanksi dari FIFA dan UEFA karena bersentuhan dengan hal tesebut.

Meski mendapat larangan keras, faktanya stakeholder bola masih tetap berani bersuara atas apa yang mereka yakini. Sebut saja aksi dari klub Skotlandia, Celtic FC yang konsisten menyuarakan Freedom Palestina. Hal sama juga dilakukan klub kasta ketiga Italia, Livorno.

Di tingkatan pemain dan pelatih, Frederic Kanoute, Pep Guardiola dan Cristiano Lucarelli jadi contoh bagaimana pemain bola juga berani untuk melakukan demontrasi. Bagi sebagian pemain berani bersuara di kondisi ketidakadilan yang terjadi di masyarakat adalah tugas mereka sebagai tokoh publik.

Artinya apa yang dilakukan Tammy dengan mengutuk polisi Nigeria adalah tindakan normal dari seorang manusia yang terusik nuraninya karena terjadinya aksi kesewenang-wenangan. 

Tidak hanya Tammy sebenarnya, striker United, Marcus Rasfhord beberapa waktu lalu juga berani bersuara karena tidak setuju dengan kebijakan PM Inggris, Boris Johnson terkait voucher makan gratis untuk kaum papa.

Saat terjadi ricuh di demo tolak omnibus law kemarin, adakah pemain Indonesia berani bersikap seperti Tammy Abraham?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun