Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Opa Riedl dan Lelucon Petinggi KPSI di Australia

9 September 2020   02:30 Diperbarui: 9 September 2020   08:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alfred Riedl | sakata.id

Sayang Riedl kemudian pisah jalan dengan Indonesia. Pada 2012 saat federasi sepak bola negeri ini tengah karut marut dan muncul Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di 2011, Riedl ditunjuk menjadi pelatih timnas versi KPSI.

La Nyalla Matalitti yang saat itu jadi ketum PSSI versi KLB Ancol menunjuk Riedl sebagai pelatih setelah sebelumnya sempat mempertimbangkan juga nama Benny Dollo.

"Timnas mulai dibentuk awal September. Langsung latihan dengan pelatih antara Alfred Riedl atau Benny Dollo (Bendol). Pusat latihannya di Malang. Yang jelas semua pemain ISL. Tetapi detailnya akan dirapatkan akhir bulan ini," ucap La Nyalla pada Agustus 2012.

Riedl pada akhirnya ditunjuk dan mulai menyusun skuat timnas yang bermaterikan pemain dari Indonesia Super League (ISL). Sorotan pada skuat timnas asuhan Riedl ini muncul pada Oktober 2012.

Saat itu, Riedl membawa skuat timnas untuk latih tanding di Australia. Sejumlah pemain seperti Cristian Gonzales, Okto Maniani, Firman Utina, serta Ferry Rotinsulu berangkat ke Australia untuk mengikuti sejumlah pertandingan dengan klub Negeri Kangguru.

Kritik muncul. Pasalnya timnas saat itu jauh-jauh ke Australia hanya untuk latih tanding dengan tim-tim amatir Australia, salah satunya QCSA All Star, tim yang katanya baru dibentuk sehari sebelum laga berlangsung. Timnas menang telak 8-0. Salah satu petinggi KPSI, Djamal Azis menyebut timnas bermain sangat bagus.

KPSI saat itu menyebut skuat timnas itu dengan sebutan Real Garuda. "Kemenangan telak Timnas TRG melawan Brisbane All Stars barangkali membuat jeri kesebelasan dari negara AFF lainnya," ucap Djamal dengan semangat membara pada Oktober 2010.


Lelucon pun muncul saat video Hasyim Widhiarto, mahasiswa Indonesia di Australia viral di sosial media. Dalam video tersebut, skuat timnas salah kostum. Cristian Gonzales dkk saat akan memasuki lapangan pertandingan menggunakan jersey putih dan celana merah sama dengan jersey tim lawan.

Sontak saja hal itu membuat sejumlah penggawa timnas kebingungan, tak terkecuali Alfred Riedl. Mau tak mau, penggawa timnas pun kembali ke ruang ganti dan berganti jersey. Halaman sosial media Twitter dan Facebook pun ramai dengan hujatan masyarakat Indonesia terkait kondisi ini.

Yang diserang tentu saja bukan Alfred Riedl namun para petinggi KPSI yang membuat lelucon dengan menggunakan timnas Indonesia yang mereka sebut The Real Garuda. Dari sekian banyak momen dan pengalaman Riedl di dunia sepak bola, pengalaman di Australia ini tentu yang sangat memalukan baginya.

Bersama skuat Real Garuda, Riedl hanya bertahan satu tahun dan melepas jabatannya setelah gagal membawa Timnas lolos dari fase grup Piala AFF 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun