Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Agen Sepak Bola Jadi Pelaku Pencucian Uang

8 September 2020   11:38 Diperbarui: 8 September 2020   11:27 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apoallon dituding otoritas setempat mempekerjakan seorang pemain asing tapi tak pernah satu kali pun turun ke lapangan. Saat akan dijual si pemain mendapat rekomendasi dan angka statistik bagus dari Appollon. Tim ini digunakan Lian Sports sebagai 'jembatan' untuk pemain 'antah beranta' ke klub Eropa Barat.

Menariknya, striker Luka Jovic milik Real Madrid jadi salah satu pemain yang sempat numpang di Appollon. Klub Portugal, Benfica tercatat membeli Jovic dari Appollon pada 2016. Otoritas Spanyol pun tengah melakukan penyelidikan mendalam mengenai kasus Luka Jovic ini.

Dari kasus Fali sejumlah kerugian dirasakan tidak hanya klub yang membeli pemain seperti membeli kucing dalam karung, tapi juga negara tempat klub tersebut berasal. Menurut kepolisian Spanyol, tindakan Fali dengan Lian Sports menyebabkan kerusakan ekonomi yang besar pada klub tersebut.

"Mereka juga melakukan penghindaran pajak, menghilangkan hak negara untuk meraih pendapatan yang sah, dan skema paling menaktukan adalah klub menjadi organisasi kriminal untuk kasus pencucian uang," bunyi pernyataan kepolisian Spanyol.

Modus operasi yang dilakukan oleh Lian Sports tentu saja tidak hanya melibatkan, agen pemain, pemain dan klub tapi juga firma hukum. Penasihat hukum Lian Sports diketahui membantu bagaimana uang yang diterima oleh Fali bisa menjadi legal di mata hukum. Firma hukum yang bertempat di Malta itu mampu mencuci uang tersebut dan mentransfer Fali uang sebesar 10 juta euro dalam rentang waktu beberapa tahun.

Pihak Sepblac, unit intelejen keuangan Spanyol mengungkap bahwa modus Lian Sports diduga juga melibatnya banyak perusahaan keuangan di sejumlah negara lain seperti Makedonia, Siprus, dan Malta. Ketiga negara itu dipilih karena sistem perpajakan mereka yang jauh lebih longgar.

Apa yang dilakukan Fali dan Lian Sports mungkin sudah cukup lama dilakukan banyak agen sepak bola di seluruh dunia. Tentu tak mengherankan jika kemudian kita sering mendengar banyak pemain muda yang tak jelas latar belakangnya mendadak muncul di satu klub, seperti kasus munculnya lima pemain muda Brasil yang dirumorkan akan dinaturalisasi oleh PSSI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun