Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengenal Air Tractor, Si Burung Besi Pengangkut Solar ke Palu dan Sekitarnya

18 Oktober 2018   10:22 Diperbarui: 18 Oktober 2018   11:20 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Air Tractor | indopetronews.com

Seiring perkembangannya, pesawt Air Tractor muncul dengan model dan kegunaan berbeda-beda. Mulai dari pesawat Air Tractor jenis AT-402 yang merupakan varian dari jenis AT-401 dengan mesin turbo, lalu muncul AT-503A yang memiliki dual control dengan sayap yang lebih pendek dibanding pesawat AT 401.

Sampai pesawat Air Tractor AT-802 yang rilis pada 1990 dengan lebar sayap lebih besar, disesuai dengan fungsi awal pesawat ini yakni sebagai pemadam kebakaran. Ada sejumlah varian dari pesawat AT-802 mulai dari yang hanya memiliki dua tempat duduk, atau jenis AT-802A yang hanya menggunakan satu tempat duduk untuk pilotnya.

Ada juga jenis pesawat AT-802U yang merupakan jenis pesawat tempur. Pesawat ini memiliki kemampuan bertahan dari tembakan senjata ringan serta pemasangan sistem sensor untuk mengidentifikasi sasaran. Dikutip dari indomiliter.com, kokpit dan sekitar tangki bahan bakar pesawat jenis ini menerima penambahan lapisan pelat baja yang kuat menahan impak peluru 7,62 mm

Sejumlah negara di dunia memiliki pesawat jenis AT-802 ini dengan kegunaan masing-masing. Di Argentina, pesawat AT-802 dengan varian AT-802AF di khususkan untuk pemadam kebakaran, fungsi sama juga digunakan negara lain seperti Brasil, serta Burkina Faso. Sedangkan di negara lain seperti Kolombia, Chile, pesawat AT jenis ini digunakan untuk menjaga keamanan dari para penyelundup narkotika yang berkeliaran di hutan-hutan.

Sedangkan di Indonesia, pesawat AT-802 digunakan Pertamina sebagai penyalur BBM ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) khususnya Krayan, Nunukan Kaltara dan Puncak Jaya, Papua. Pada 2016 lalu, Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian pesawat ini untuk difungsikan mengangkut BBM ke wilayah pegunungan Papua, di Kabupaten Yahukimo.

"Pesawat Air Tractor untuk Papua digunakan untuk mendistribusikan BBM dari Kabupaten Mimika ke Kabupaten Puncak, Tolikara, Membramo Tengah, Yalimo, dan Intan Jaya," kata mantan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto.

Penggunaan pesawat ini juga yang menjadi jawaban pertanyaan kenapa harga BBM di wilayah Papua tidak lagi menyentuh angka Rp 100 ribu per liter.  Pesawat ini mendistribusikan bahan bakar dalam rangka program BBM Satu Harga.

Pesawat ini juga yang kemudian diterbangkan oleh Kapten Benjamin dari Pelita Air Service terbang dari Tarakan pada 01 Oktober 2018 pukul 06:45 WITA menuju ke Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie untuk menyalurkan solar. Pesawat ini seperti dikutip dari pertamina.com mendarat tepat pukul 09:05 WITA.

Menurut Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region VII, Roby Hervindo menyatakan pasokan solar tersebut dikirim dari TBBM Tarakan, Kalimantan Utara, sebagai bentuk aksi tanggap darurat Pertamina dalam upaya memaksimalkan pendistribusian BBM di Palu dan Donggala pasca gempa dan tsunami.

Rangkaian kerja dan bakti seluruh staf dan relawan di Pertamina ini menjadi bukti bahwa bencana akan selalu memberi energi lebih untuk semua pihak berbuat semaksimal mungkin untuk para korban.

Pertamina bukanlah pihak paling hebat dalam rekonstruksi bencana di Palu, Donggala, dan sekitarnya, namun kerja nyata Pertamina salah satunya dengan pengoperasian Air Tractor jadi bukti nyata bahwa energi untuk Sulteng tak pernah padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun