Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kebangkitan Palu dan Donggala, Kebangunan Sepak Bola di Bumi Tadulako

17 Oktober 2018   04:02 Diperbarui: 17 Oktober 2018   12:01 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini memang liga untuk para pertapa; liga yang selalu gagal menarik duyunan rakyat datang menyaksikan. Liga Nusantara pada akhirnya adalah liga kesunyian sepakbola Indonesia di Nuswantara Raya." tulis Muhidin.

Padahal di era-era sebelumnya Palu pun memiliki sosok besar di lapangan hijau. Jika Makassar punya Ramang, maka Palu memiliki sosok bernama Erwin Sumampouw. Sosok Erwin inilah salah satu bakat yang berhasil ditemui Ramang saat melatih Persipal bersama mantan kiper Persido Donggala, Sudarman Kasim.

Nama Erwin Sumampouw kemudian harum bagi sepakbola Palu, saat ia bersama dengan duet tangguhnya, Usman Arya berhasil membawa Persipal jaya di medio 1975. Pada era itu, Persipal lolos ke babak 8 besar Liga Indonesia bersama tim kuat, Persebaya Surabaya. Sayang langkah Persipal terhenti saat bertemu Persija Jakarta.

Erwin yang sempat merobek gawang Persija lewat titik putih, harus mengakui ketangguhan Persija yang saat itu diperkuat pemain bintang seperti Andi Lala Djunaedi Abdillah, Persipal menyerah 1-5 dari Macan Kemayoran.

Era 70-an memang menjadi era keemasan bagi sepakbola Palu, khususnya bagi Persipal Palu. Seperti dikutip dari Palu Ekspres, Omo Suratman, mantan pelatih Persib mengatakan Persipal di masa 1975 itu adalah generasi emas. Pernyataan itu berdasarkan fakta di lapangan bahwa Persib saat itu kalah dari Persipal dengan skor 0-1.

Setelah era tersebut, nama Persipal Palu tenggalam. Hal sama juga dialami oleh Persido Donggala, malah lebih miris. Klub berjuluk Nuri Sulawesi sangat sulit dicari literasinya di dunia digital. Hebatnya, pemain dari klub ini usai gempa dan tsunami menerjang ternyata masih memiliki semangat untuk bangkit.

Dikutip dari striker.id, klub Persido ingin segera bangkit kembali dan bisa bermain di Liga 3 regional Sulawesi. Lewat ketua Harian Persido Donggala, Abdul Rosyid, klub ini menyampaikan ke publik bahwa musibah yang baru mendera akan jadi penyemangat mereka untuk bangkit.

"Hening kembali menghampiri sambil menghela nafas panjang dalam hati berkata saatnya move on jangan berhenti karena duka adalah momentum muhasabah sekaligus tetap bergerak maju. Jangan mundur. Sehari masih belum bisa memberi jawaban, mereka terus memperlihatkan kesungguhannya dan berkata "Pak kami ingin membuktikan bahwa kami anak anak muda yang ingin bangkit."

Akhirnya dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim mari kita rajut kembali mimpi itu meski dengan segala kekurangan yang ada. Insya Allah dimana ada kemauan pasti ada jalan. 

Persido Donggala akan menghadapi Kreasindo Gorontalo, 17 Oktober 2018 di stadion Telaga Gorontalo pada leg pertama Liga 3 regional Sulawesi." tulis Abdul Rosyid di akun resmi klub.

Catatan sejarah manis dari Persipal Palu dan semangat para pemain muda Persido Donggala ini yang bisa menjadi pelecut bagi banyak pihak untuk sama-sama membangun Palu dan Donggala demi bangkitnya sepakbola di Bumi Tadulako. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun