Selain itu, manajemen Manchester United juga berusaha menampik statment kehadiran FC United ialah bertujuan untuk meluruskan dan mempertahankan sejarah Manchester United.
Manajemen Man United menilai bahwa suporter harus sadar bahwa zaman telah berubah, sejarah Manchseter United di era sebelum kehadiran Glazer yang coba digaungkan oleh FC United salah kaprah.
Romantisme Man United di era 70 dan 80-an yang coba dibangun FC United menurut manajemen ialah kesalahan besar karena di era tersebut Red Devils ialah klub bobrok yang suporternya identik dengan kekerasan dan infrastruktur klub yang sangat buruk.
Pada awal berdirinya, FC United melakoni pertandingan di kasta ke-10 Liga Inggris alias North West Counties. Dua musim mereka bergelut di North West Counties, kemudian mereka mencicipi bermain di National League North, kasta ke-6 kompetisi sepakbola Inggris pada 2015 lalu.
Di musim 2018/19, layaknya klub kecil yang tak memiliki dana finansial besar, FC United berusaha sekuat tenaga untuk bertahan. Pada musim ini mereka masih bermain di National League North, namun kendala finansial membuat klub ini bermain sangat buruk. Kabar teranyar menyebut FC United harus ditinggalkan oleh Karl Marginson, manajer yang sudah mengabdi selama 12 tahun.
Tanda-tanda masa kegelapan FC United di tahun-tahun mendatang sepertinya sudah mulai tercium. Sejumlah suporter kemudian balik arah ke Old Trafford.
Cita-cita untuk membangun klub yang bisa eksis di tengah kepungan industri sepakbola tak berjalan mulus, mereka pada akhirnya tergerus juga oleh hal yang mereka benci, finansial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H