Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kala Media Sosial Makin Mengindustrikan Olahraga

23 September 2018   14:10 Diperbarui: 23 September 2018   14:44 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosial Media Olarhaga | weebly.com

Kala Mark Zuckerberg mendirikan Facebook beberapa waktu lalu, penemuan tersebut bisa disebut sebagai salah satu 'keajaiban dunia' abad ke-20. Konsep Zuckerberg dan rekan-rekannya saat menciptakan Facebook tidak hanya terfokus pada jejaring sosial,namun menangkap dinamika yang berkembang di tengah masyarakat.

Dinamika ini yang kemudian masuk dalam platform bisnis para penemu sosial media, tak terkecuali Zuckerberg dengan Facebook miliknya. Salah satu dinamika yang mereka tarik ke platform bisnis mereka ialah olahraga.

Dikutip dari sportspromedia.com, saat masyarakat dunia sangat membutuhkan informasi yang cepat terkait perkembangan klub sepakbola favorit mereka, atau soal hasil pertandingan, di situlah sosial media hadir untuk jadi bagian pemenuh kebutuhan masyarakat tersebut.

Kondisi ini memang tak bisa dipungkiri dari efek kemajuan teknologi. Twitter, 'pesaing' Facebook misalnya menyebut bahwa mereka akan selalu menjaga followers mereka yang sangat dekat dan membutuhkan informasi olahraga.

"Satu-satunya cara ialah terus menyajikan konten olahraga dengan bermitra dengan sejumlah media olahraga ataupun klub olahraga," kata Danny Keens, kepala Twitter bagian kemitraan olahraga.

Twitter memang tak dipungkiri saat ini jadi pelengkap alami dari hidup olahraga. Tweet-tweet tentang olahraga akan selalu jadi trending hampir tiap hari.

Menariknya tidak hanya sepakbola saja yang menjadi trending di Twitter, olahraga lain yang tidak terlalu populer pun bisa jadi trending di Twitter. Sebagai contoh, saat perhelatan Piala Dunia Rugby beberapa waktu lalu, Twitter mencatat ada 6,8 miliar tweet tentang rugby saat itu.

Twitter bahkan selangkah lebih maju untuk menarik pencinta olahraga. Penggunaan hastag misalnya yang jadi bagian dari fitur mereka untuk para followers-nya.

Sosial Media Olarhaga | weebly.com
Sosial Media Olarhaga | weebly.com
Untuk tingkatan kompetisi, baik Facebook maupun Twitter akan bekerjasama dengan media olahraga ataupun badan yang mengurus kompetisi tersebut.

"Elemen kedua yang membuat kami (sosial media) jadi kekuatan untuk olahraga saat ini ialah kami bermitra secara resmi untuk sejumlah kompetisi seperti Super Bowl di Amerika Serikat ataupun Liga Champions," kata Dan Reed, perwakilan Facebook yang mengurus kemitraan olahraga.

Reed menambahkan saat perhelatan Super Bowl, Facebook secara resmi bekerjasama dengan National Football League (NFL) dan salah satu media olahraga ternama Amerika Serikat, NBC.

Dalam banyak kasus untuk kemitraan ini, Reed menyebut bahwa Facebook menciptakan dan berbagi jaminan pemasaran yang saling menguntungkan. Tidak hanya memfasilitasi saluran komunikasi dengan pencinta olahraga namun juga bagaimana secara omset juga memiliki dampak.

"Golden State Warrios misalnya memanfaatkan alat pemasaran Facebook dengan keterlibatan organik. Untuk penjualan tiket, penjualan jersey dan sebagainya. Itu menguntungkan untuk manajemen Golde State Warriors," kata Reed.

Media sosial memang sudah jadi kekuatan yang sangat nyata untuk perkembangan satu olahraga. Sederhananya, sebuah studi di India mengungkap fakta bahwa sembilan dari sepuluh pengguna Twitter ialah penggemar olahraga kriket.

"Twitter telah berkembang menjadi media di mana Anda tinggal mengetik 140 karakter, men-share foto, video atau GIF tentang klub sepakbola atau pemain favorit Anda," kata Aneesh Madani, perwakilan Twitter di India.

Gejala bagaimana sosial media makin mengindustrikan olahraga juga diungkap oleh  Hellen Katherina, Media Director Nielsen Indonesia. Hellen seperti dinukil dari marketeers.com mengungkap generasi saat ini bukan lagi penikmat text book. Mereka sangat mengganderungi media sosial, khususnya lewat smartphone.

"Olahraga saat ini banyak menjadi momen orang untuk show off. Orang bangga memamerkan brand-brand olahraga yang dikenakan, hingga seberapa jauh mereka telah berlari. Semuanya diunggah lewat media sosial," kata Hellen.

Tentu saja peluang ini tak akan disia-siakan begitu saja oleh produk-produk olahraga kenamaan untuk mendapatkan pundi-pundi uang. Bahkan tak hanya sekedar memasarkan produk, apparel kenamaan Nike misalnya membuat Nike+ Running untuk pengguna smartphone iOS dan Android.

Aplikasi membantu pengguna untuk memberikan pelatihan lari, rekomendasi, cross-training dan tahap pemulihan dalam satu aplikasi.

Tak sekedar itu, sosial media juga sangat berperan penting untuk membuat konten olahraga menjadi bisnis yang menguntungkan bagi banyak conten creator. Ajang di Piala Dunia 2018 dan Asian Games 2018 lalu jadi bukti bagaimana konten olahraga menjadi lahan bisnis berkat sosial media. Dengan kemajuan teknologi, siapa pun dapat menikmati live-streaming dan konten olahraga di media sosial.

Dalam beberapa momen seperti final Piala Dunia 2018 lalu misalnya, netizen ramai-ramai mengepung media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter sebab mereka tidak hanya ingin menyaksikan pertandingan. Mereka ingin "andil dalam percakapan" dalam momen penting tersebut.

Media sosial dapat memberikan peluang bagi pemasar untuk menjangkau massa. Untuk dapat menyajikan konten yang menarik, "Brand harus dapat memilih momen yang tepat dan mengerti pola pikir para pengguna media sosial," kata Senior Client Partner Twitter Indonesia dan Malaysia Leo Wirendra kepada marketeers.com

Seorang Jack Ma juga melihat bahwa olahraga tak dilihat dari satu sudut saja, berprestasi atau harus menang, tapi sudah masuk soal industri, termasuk bagaimana memanfaatkan sosial media jadi perangkat untuk makin mengindustrikan olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun