Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Edy Rahmayadi Harus Ingat Ia Sudah Bukan Lagi Pemimpin Pasukan

14 September 2018   20:15 Diperbarui: 14 September 2018   20:31 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edy Rahmayadi seperti dinukil dari tribunnews.com (14/09/18) baru 5 hari dilantik jadi Gubernur Sumatera Utara langsung mendapat 'kado', aksi demontrasi dari masyrakat Sumatera Utara yang berprofesi sebagai nelayan.

Ribuan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Kecil Modern Sumatera Utara pada Kamis, 13 September 2018 mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Utara. Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi terkait izi melaut.

Sejumlah nelayan yang berorasi mengatakan bahwa mereka sudah cukup lama tak melaut karena terhalang izin. Mereka pun meminta Gubernur dan Wakil Gubernur baru Sumatera Utara ini bisa mencarikan solusi terkait permasalahan mereka.

Edy Rahmayadi memang gantle dan menemui para pendemo. Sayang, Edy datang menemui pendemo bukan untuk berdialog secara sehat dan mencari solusi bersama. Edy yang turun dari ruang kerjanya di lantai 1 Kantor Gubernur Sumatera Utara justru malah menceramahi balik para pendemo.

"Nanti saya atur. Saya baru lima hari jadi gubernur udah kau demo. Apa urusan kalian. Orang aku tidak tahu apa itu nelayan ini," kata Edy Rahmayadi.

Jawaban yang menurut pendapat saya sangat tidak mencerminkan sosok pemimpin yang kala berkampanye mengusung tagline Bermartabat. Apakah jawaban Edy Rahmayadi mencerminkan sosok pemimpin bermartabat yang menghormati rakyatnya yang juga sama-sama memiliki martabat?

Bahkan menurut pendapat saya, sejumlah orasi Edy Rahmayadi ke para pendemo lebih mencerminkan sosok militeristik dibanding pejabat sipil. Saya melihat sejak meninggalkan jabatannya sebagai perwira militer, Edy masih belum lepas dari unsur militeristik.

Ada kalimat-kalimat ancaman menurut pendapat saya saat Edy menghadapi para pendemo, seperti, "Saya baru 5 hari sudah kali demo, apa urusan kalian?", lalu ""Itu berarti bukan masyrakat Sumatera Utara, dari dulu rakyat Sumatera Utara patuh dan taat,"

Edy bahkan mengusir seorang pendemo, ibu-ibu yang berbicara saat ia tengah berbicara.

"Ibu berdiri, keluar jalan. Ibu berdiri keluar jalan. Ibu berdiri keluar jalan. Saya tak senang kalau saya ngomong, orang ngomong." kata Edy.

Saya melihat seperti ada militeristik sipil dari gaya kepempinan Edy, pasalnya sikap yang terkesan arogan Edy tersebut juga ia tunjukkan saat memimpin PSSI. Edy misalnya dengan ketus menjawab pertanyaan para wartawan terkait rumor gaji Luis Milla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun