Laga uji coba Timnas Indonesia melawan Mauritius pada Selasa 11 September 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi akan menjadi debut untuk legenda hidup Timnas, Kurniawan Dwi Yulianto sebagai asisten pelatih.
Dinukil dari cnnindonesia.com, striker berjuluk Si Kurus ini akan menggantikan sementara peran dari Bima Sakti yang masih kena hukuman tak boleh mendampingi Timnas akibat kartu merah yang ia dapat saat laga Timnas vs UEA di ajang Asian Games 2018.
Kurniawan Dwi Yulianto sendiri akan mendampingi Danurwindo yang didaulat jadi pelatih kepala sementara gantikan Luis Milla yang belum pulang ke Indonesia.
Soal penunjukkan Kurniawan sebagai asisten pelatih, Danurwindo menegaskan hal tersebut bukan dipengaruhi faktor kedekatan dirinya karena pernah bekerjasama di era Tim Primavera namun karena faktor kecakapan dan kualitas eks striker klub Liga Swiss, FC Luzern tersebut.
"Saya tegaskan bahwa pemilihan ini berdasarkan kualitas. Kurniawan punya hasil bagus setelah mendapat lisensi, dia punya hubungan baik dengan Bima Sakti di dalam dan luar lapangan," kata Danurwindo seperti dikutip dari tribunnews.com
Sepak terjang pemain kelahiran Magelang 42 tahun silam setelah memutuskan pensiun sebagai pemain pada 2013 tersebut memang tak bisa lepas dari dunia si kulit bundar. Penantang Edy Rahmayadi di pemilihan ketum PSSI ini pada tahun lalu, misalnya, sudah mengambil kursus kepelatihan lisensi A AFC.
Soal lisensi A AFC tersebut, Kurniawan memiliki misi mulia. Bukan sekadar untuk dirinya menjajaki profesi baru sebagai seorang pelatih profesional namun lebih untuk kepentingan sepakbola nasional.
"Sejak awal saya pensiun sudah melatih di akademi, yang pasti bekal A AFC ini buat saya untuk kepentingan sepakbola Indonesia," kata Kurniawan. Sebelumnya Kurniawan Dwi Yulianto sendiri sudah mengantongi lisensi pelatih B AFC.
Sebagai mantan pemain, pengalaman Kurniawan dirasa sangat pas untuk bisa menduduki asisten pelatih Timnas, malah jadi pelatih Timnas gantikan Luis Milla andai pelatih Spanyol itu tak kunjung pulang ke Indonesia.
Kurniawan sendiri menjadi salah satu mantan pemain yang sangat fokus pada pengembangan talenta muda Indonesia.
Bahkan Kurniawan beberapa kali di setiap kesempatan keinginan besarnya untuk bisa menangani tim usia dini.
"Saya ingin menanamkan dasar sepakbola yang benar," kata pemain yang juga sempat membela Sarawak FA.
Selain itu, Kurniawan pun beberapa kali terlibat dalam diskusi sehat untuk membangun sepakbola nasional.
Bersama Ponaryo Astaman, misalnya, Kurniawan sempat menjadi host salah satu acara sepakbola dengan mengundang Luis Milla sebagai pembicara.
Dari acara tersebut, kita bisa melihat bagaimana kecakapan analisis Kurniawan melihat perkembangan sepakbola Indonesia. Ia misalnya menyoroti soal kelemahan pemain timnas mengambil keputusan saat pertandingan.
Hal itu menurut Luis Milla bisa diatasi dengan sejumlah cara, "Pertama ialah bekerja dengan baik, memiliki kompetisi yang bagus, memiliki pelatih berkualitas, serta memiliki infrastruktur pembinaan sepakbola yang bagus. Hal ini memang jadi permasalahan yang cukup rumit untuk dicarikan solusinya oleh sepakbola Indonesia," kata eks pemain Real Madrid tersebut.
Dengan jam terbang, ilmu dari kursus kepelatihan, dan semangatnya untuk sepakbola Indonesia, debut Kurniawan untuk Timnas melawan Mauritius tentu saja diinginkan publik sepakbola Indonesia bisa berakhir manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H