Namun jika postingan tersebut pada ujungnya hanya menimbukan kegaduhan dan debat tak berujung antar massa kedua kubu seperti yang terlihat di kolom komentar tweet tersebut, ada baiknya hal tersebut tidak dilakukan akun sosial media para pejabat publik.
Bukankah sebagai seorang Menpora masih banyak hal yang bisa ia like di Twitter semisal kegaduhan suporter Tanah Air terkait rangkap jabatan Ketum PSSI, Edy Rahmayadi. Pak Menteri tentu bisa melihat bagaimana suporter Indonesia begitu gerah dengan kelakukan Edy Rahmayadi yang tetap mempertahankan jabatannya sebagai ketum PSSI meski sudah dilantik sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Apalagi di kalngan suporter, tersiar rumor bahwa dengan rangkap jabatan Edy Rahmayadi bisa membuat sepakbola Indonesia di sanksi oleh FIFA. Bukankah hal-hal tersebut menjadi ranah kerja dari Menpora? Bukankah lebih bijak jika Pak Menteri me-like postingan atau me-retweet soal rumor ini biar tidak terjadi kegaduhan di sepakbola seperti di politik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H