Al-Ghazali mungkin tidak ada kaitannya dengan kematian sains di dunia Islam, tapi yakin bahwa ajarannya kompatibel dengan kegagalan ilmu pengetahuan untuk mengadakan kebangkitan setelah perang agama besar.
Alasan mengapa hal itu terjadi adalah penting, tetapi tidak sepenting memecahkan masalah. Sayangnya, prospek ke depan masih cukup suram. Brain drain adalah komplikasi utama; ulama di negara Islam hampir selalu beremigrasi ke negara lain di mana kesempatan pendidikan dan penelitian. Pada tahun 2006, Journal of Federasi Masyarakat Amerika bagi Biologi Eksperimental menerbitkan sebuah artikel tentang topik yang disimpulkan sebagai berikut:
Kami yakin bahwa komunitas ilmiah serta organisasi pendanaan publik dan swasta dari negara-negara Arab berbagi tanggung jawab untuk meningkatkan dana untuk penelitian biomedis dan untuk meningkatkan infrastruktur penelitian dari setiap negara Arab. Juga, kolaborasi meningkat antara negara-negara Arab dan tetangga mereka akan menawarkan keuntungan lumayan untuk mereka yang terlibat.Selain itu, negara kaya dan wilayah, seperti Amerika Serikat dan Eropa, memiliki tanggung jawab untuk membantu negara-negara Arab dalam upaya mereka untuk meningkatkan produktivitas penelitian. Hal ini dapat dicapai dengan memasukkan terlatih ilmuwan Arab di jaringan penelitian internasional, dan dengan membantu mereka untuk tinggal di negara asal mereka, sehingga meningkatkan produktivitas penelitian lokal. Arab memiliki sejarah panjang kontribusi untuk ilmu pengetahuan, terutama selama Zaman Arab-Islam Emas. Namun, masalah politik, sosial dan ekonomi telah menghambat para ilmuwan di negara-negara Arab, sehingga sulit untuk mengoptimalkan kapasitas mereka dalam produktivitas penelitian di bidang ilmiah yang paling.
Apakah bantuan dari luar adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah yang berasal dari dalam masih bisa diperdebatkan. Benih ditanam oleh al-Ghazali 900 tahun yang lalu mungkin tidak memiliki banyak dampak pada waktu itu, tapi mereka telah mekar menjadi sebuah sistem yang mengakar yang tetap tertarik pada prestasi ilmiah. Sebuah analisis kritis terhadap teori-teori yang menjelaskan mengapa ilmu pengetahuan belum pulih adalah penting, tetapi hanya penting sejauh bunga yang ada dalam menghidupkan kembali semangat Arab-Islam ulama besar dari Golden Age.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI