Mohon tunggu...
Tommy Junus Sarwan
Tommy Junus Sarwan Mohon Tunggu... Petani -

indonesia sejahtera 2045 adalah berhasilnya pelaksanaan cita-cita berdirinya indonesia sebagai negara yang mandiri sejati dan berdaulat, bangsa yang makmur dan sehat, dalam kehidupan yang dinamis dan aman. tujuan itu tercapai pada usia 100 tahun indonesia merdeka; melalui 5 program kerja berdasarkan isi pembukaan UUD 1945 yang dimulai pada tahun 2014

Selanjutnya

Tutup

Money

Praktek Kodok, Mengingatkan Kembali Pemerintah

2 Juli 2015   16:41 Diperbarui: 2 Juli 2015   16:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUPAYA SELALU INGAT

Bulan September 2014, sudah saya sampaikan bahwa menaikkan BBM akan berakibat buruk terhadap kekuatan ekonomi rakyat, tetapi BBM tetap dinaikkan, padahal solusi sudah saya berikan juga. Hanya karena saya rakyat biasa yang terbatas saja maka solusi itu tidak jadi perhatian.

http://www.kompasiana.com/indonesiasejahtera2045/19-bbm-tolong-sampaikan-kepada-presiden-joko-widodo-jangan-naikkan-harga-sebelum-pertimbangkan-penjelasan-ini_54f5e82ca33311a1768b4613

http://www.kompasiana.com/indonesiasejahtera2045/mengingatkan-pemerintah-jangan-sampai-1-us-jadi-rp-17-000_5520b903a33311124746d17d

Buktinya sekarang, kurs US$ merambat meninggalkan IDR 13000.

PRAKTEK KODOK

Seekor kodok yang dilempar ke panci yang berair panas akan membuat si kodok melompat keluar dari dalam panci. Tetapi jika si kodok ditaruh ke panci yang berair dingin, maka ia akan berenang saja di dalam panci. Lalu ketika api dihidupkan di bawah panci, sampai mati si kodok tidak akan keluar dari panci.

Mengapa? Sebab si kodok terlena di air dingin. Pelan-pelan air menjadi hangat, lalu suam-suam, si kodok sedap saja ia menikmati air yang terasa enak begitu. Ketika air melewati suam, panas, lalu mendidih, si kodok tidak sadar, ia tidak bisa lagi melompat meninggalkan panci, dan si kodok mati karena terpesona.

Tahun 1998 IDR dilempar ke panci mendidih, tapi cepat saja IDR melompat keluar dari sana, tetapi saat ini, IDR ada di panci yang dipanasi perlahan-lahan. Tiada sadar sejak 2011 sampai hari ini IDR menanjak dari 9000 dan sudah ada diatas kurs bulan Januari 1998.

Haruskah kali ini IDR terjebak lalu menjadi kodok yang mati oleh pesona lambat-lambat US$? Apa yang terjadi jika US$ merebus IDR? Di Rp 17.000? Siapa yang mati? Rupiah, atau rakyat, atau pemerintah?

INDONESIA BANGKIT

Indonesia harus segera bangkit sadar diri, kosentrasi ke ekonomi rakyat, bukan ke politik. Pemerintah harus membangunkan pikiran, bahwa ekonomi kita sudah menjadi kodok, yang sebentar lagi mau mati, sementara politik itu tidak akan mati, bahkan ia juga berperan seperti air dalam panci.

Politik tidak akan susah, makan minum fasilitas semua ada, bukan hanya berlebihan, tetapi berlimpah, sementara rakyat susah makan susah minum fasilitas jauh dari harapan, bukan hanya kekurangan, tetapi sudah tidak punya.

Rakyat tidak meminta susah, juga tidak memilih susah, tetapi banyak faktor yang mengantar rakyat menjadi susah. Satu-satunya harapan di dunia ini untuk menolong, ya cuma negara.

Lalu, masakah rakyat Indonesia harus meminta tolong ke negara orang?

SOLUSI SATU-SATUNYA

Pemerintah harus mengambil langkah yang mampu memulihkan Indonesia. Sementara akses ke pemerintah lebih berfungsi adalah pers, maka pers boleh mengingatkan pemerintah untuk bekerja demi ekonomi rakyat, bukan untuk semakin menjulangkan politik.

Ekonomi Indonesia itu yang terutama, sebab rakyat tidak makan politik tapi makan nasi. Pula apakah pemerintah paham bahwa rakyat diberi makan nasi oleh orang lain, bukannya makan nasi bikin sendiri?

Rakyat petani yang punya sawah masih bisa makan nasi buatan sendiri, kalau 200 juta rakyat yang lain? Siapa yang beri makan? Itu sebabnya US$ merebus IDR diam-diam tanpa pemerintah sadari.

IDR harus sesegeranya dikeluarkan dari panci, percuma api dipadamkan bila IDR masih terjebak di air panas. “Mumpung” IDR baru Rp 13.300. masih ada harapan IDR kembali ke 9.000 dalam 12 bulan kedepan.

Jalan satu-satunya, cuma satu-satunya saat ini, cepat dan tepat, pemerintah harus berani merogoh IDR dari air panas, mengeluarkan IDR dari gemulai US$.

Pemerintah kembalikan BBM Premium ke Rp 6.500 per liter, dan 1 januari 2017, mensahkan Premium hanya untuk niaga.

http://www.kompasiana.com/indonesiasejahtera2045/20-bbm-tidak-naik-harga-keputusan-yang-sangat-bijak_54f5e430a3331159768b4593

http://www.kompasiana.com/indonesiasejahtera2045/51-mana-lebih-baik-dalam-upaya-menyelamatkan-negara-solusi-dengan-hasil-rp-100-trilun-tahun-harga-barang-naik-atau-solusi-dengan-hasil-rp-230-triliun-tahun-harga-barang-tetap_54f3d68a745513792b6c804c

Dengan dilakukannya ini, mengikutinya maka negara akan melakukan berbagai upaya yang mendorong pemulihan Indonesia.

Landasan untuk pemerintah bertolak sangat kuat, beban ekonomi di pundak rakyat menjadi ringan, pula secara bertahap dan cepat, harga barang kembali turun dan stabil, sebab IDR mendapatkan kembali kekuatannya sendiri.

Terlalu naif jika kita bilang harga barang naik akan bikin ekonomi Indonesia jadi baik. Masakah pemerintah tidak tahu bahwa harga barang menjadi murah adalah bukti kekuatan rupiah? Harga barang mahal bukan berarti ekonomi makmur karena tambah kaya, tetapi rupiah menjadi semakin tidak bermutu. Rupiah terpuruk itu sama dengan negara terpuruk. Masakah Indonesia mau dipuruk-purukin menjadi negara tidak bermutu?

Manakala tahun 2017 pemerintah memberlakukan Premium hanya untuk niaga, maka sepenuh nasional, Indonesia telah memacu meninggalkan penderitaan.

Ini serius.

Salam Indonesia Sejahtera
Tuhan memberkati Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun