Mohon tunggu...
Indonesiapos
Indonesiapos Mohon Tunggu... Editor - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis yang ingin bermanfaat untuk orang lain melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Webinar Ngobrol Bareng Legislator: 'Etika Berpendapat di Media Sosial"

1 April 2024   00:15 Diperbarui: 1 April 2024   00:45 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelenggarakan seminar online yakni Ngobrol Bareng Legislator dengan mengusung tema: " Etika Berpendapat Di Media Sosial ". Dalam seminar Ngobrol Bareng Legislator ini, terdapat empat narasumber yang berkompeten pada bidangnya, yaitu Dr. H. Hasanuddin, S.E yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua yakni Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI serta mengundang Yudha Kurniawan, S.Sos., M.A (Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia) dan Ibu Rizky Wulandari S.Sos, M.I.Kom (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya). Seminar diselenggarakan pada hari Minggu, 31 Maret 2024 melalui platform zoom meeting.

            Seminar Ngobrol Bareng Legislator ini merupakan acara yang diinisiasi dan didukung oleh Kementerian Kominfo, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, dengan memiliki beberapa tujuan, diantaranya yakni untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.

            Sesi pemaparan diawali oleh pengantar serta pembukaan yang disampaikan oleh Bapak Dr. H. Hasanuddin, S.E. Dalam paparan pertamanya beliau menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna internet terbesar dunia. Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia mencatat pengguna internet di Indonesia telah mencapai 221,5 juta jiwa dari jumlah total populasi sebesar 278,7 juta jiwa pada tahun 2024. Dengan kata lain tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5 %. Peningkatan ini cukup konsisten jika dibandingkan pada tahun 2020 yaitu diangka 73.7%. Dalam bermedia sosial sering terjadi kasus seperti ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks. Walaupun kebebasan berpendapat telah dijamin oleh konstitusi etika berpendapat pada ruang digital perlu dijaga, agar terbentuk suatu iklim bermedia sosial yang kondusif dengan memperhatikan norma-norma, prinsip hukum dan kaidah-kaidah yang berlaku di Indonesia.

Selanjutnya adalah sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa, transformasi digital di Indonesia, yang kini menjadi nyata dan menjadi manifestasi dari tekad bangsa ini dalam mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam menghadapi dinamika ini, maka dibutuhkan kerjasama yang cepat dan sinergi menjadi kunci untuk tetap terwujudnya agenda transformasi digital di Indonesia. Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. mendorong kita semua untuk melihat media sosial sebagai alat yang dapat menghubungkan dan memperkaya interaksi sosial dan memanfaatkan potensi positifnya dalam membangun masyarakat. Dengan begitu, kita bisa bersinergi mewujudkan cita-cita masyarakat Indonesia dan menjadi pemimpin dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kesejahteraan bersama.

Pemaparan yang ketiga disampaikan oleh Bapak Yudha Kurniawan, S.Sos., M.A (Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia). Beliau menjelaskan agar mengedepankan etika media sosial yaitu antara lain, gunakan kalimat yang baik dalam komunikasi, hindari penyebaran SARA, pornografi, dan provokasi kekerasan. Selain itu diharapkan masyarakat memeriksa kebenaran berita terlebih dahulu, tidak mengumbar informasi pribadi dan hargai hasil karya orang lain.

Terakhir, pemaparan dari Ibu Rizky Wulandari S.Sos, M.I.Kom (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya) yang memaparkan tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. Selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet. Dan yang terakhir keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital.

Seluruh peserta terlihat begitu kondusif dan juga aktif dalam menyimak materi yang di paparkan oleh para narasumber, Setelah pemaparan materi dari keempat narasumber, moderator mamfasilitasi untuk sesi tanya jawab. Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta kepada para narasumber. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan para narasumber dan dilanjutkan dengan sesi penutupan oleh MC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun