Mohon tunggu...
Indonesian Today
Indonesian Today Mohon Tunggu... Penulis - Informasi Berita Inspirasi dan Edukasi Indonesia Hari ini

Berita Indonesia untuk Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peluang Usaha Ecopreneur Waste Management 4.0 Terintegrasi (Eco Farming, Eco Digital, Eco Education, Eco Tourism)

20 Februari 2021   23:47 Diperbarui: 21 Februari 2021   00:26 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah dan plastik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern, gerakan hijau dan plasticless digaungkan oleh hampir banyak organisasi lingkungan. Namun, hal tersebut masih belum membuahkan hasil dan bahkan dikatakan sia-sia.

Karena, seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa tidak mungkin manusia terlepas dari sampah dan plastik, segala aktifitas apapun sudah pasti mengeluarkan/menghasilkan dampak buangan. Mulai dari mesin, pertanian, peternakan, bahkan manusia itu sendiri, selalu menghasilkan dampak buangan.

Maka bisa dipastikan bahwa tidak mungkin manusia bisa terlepas dari sampah, sedangkan plastik pun tidak bisa kita hindari, karena bagaimanapun, plastik juga tetap memiliki sisi manfaat.

Contoh kasus misalnya kita mengadakan program dan gerakan moral gunung bersih dari sampah plastik, jangan sisakan sedikitpun diatas. Kemudian, apa yang terjadi? Kita membawa sampah yang kita kumpulkan di atas gunung, setelah kita turun dari gunung dengan membawa sampah, lalu kita kebingungan mau dikemanakan dan mau diapakan sampah yang sudah kita bawa.

Atau kasus lain, misalnya pemerintah telah menyediakan tempat pembuangan sampah berdasarkan jenis-jenis sampah, setelah sampah terkumpul dan menumpuk akhirnya kita kebingunan lagi, mau diapakan sampah tersebut, paling bantar yang dilakukan adalah dengan membakarnya ataupun open dumping.

Peluang besar yang bisa digarap dalam permasalahan sampah adalah waste management, ditambah lagi pada saat ini kemajuan teknologi bisa semakin menunjang pengelolaan sampah berbasis teknologi digital, sehingga kita bisa membuat waste managemet 4.0 terintegrasi.

Selain peluang usaha, waste management juga bisa membuka lapangan kerja. Misalnya mulai dari petugas penjemputan sampah, bagian edukasi sampah kepada masyarakat, tim pengelolaan sampah, yang pada intinya adalah peluang usaha dan kerja untuk mengelola sampah menjadi lebih berdaya guna dan memiliki kebermanfaatan dari pada sekedar ditimbun dan dibakar.

Lalu, bagaimana penjelasan terkait waste management 4.0 terintegrasi dan apa yang ada di dalamnnya, waste management 4.0 terintegrasi yaitu adalah pengelolaan sampah yang lebih kreatif dan inovatif yang terintegrasi dengan berbagai sektor yang bisa saling menunjang satu sama lain.

Yang pertama, yaitu eco farming, adalah kegiatan memilah dan mengolah sampah organik yang nantinya diperuntukan bagi keperluan pertanian, perkebunan, peternakan dan agrikultur. Misalnya adalah limbah sampah organik bisa diolah dengan cara menggunakan lalat BSF untuk menghasilkan pakan ternak dari larva lalat BSF, yang nantinya bisa dijual sebagai pakan ternak atau untuk digunakan secara terintegrasi untuk divisi farming yang ada di dalam bidang pengembangan usaha waste management.

Lalu, pembuatan pupuk dari sampah organik yang nantinya bisa digunakan untuk keperluan pertanian, bahkan akan lebih baik lagi bila pengelola waste management tersebut juga memiliki divisi khusus pertanian, perkebunan ataupun peternakan. Sehingga, bisa digunakan oleh dan dimanfaatkan secara langsung oleh pengelola waste management.

Sedangkan, 4.0 yang dimaksud dalam waste management adalah melakukan digitalisasi terhadap beberapa perangkat dan penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah, kita menyebutnya eco digital.

Misalnya, yaitu bekerja sama dengan para pengembang aplikasi untuk membuat program yang bisa memonitoring berapa ton sampah yang keluar masuk, membuat aplikasi bank sampah digital dengan melibatkan partisipasi masyarakat, yaitu para warga yang mau ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah rumah tangga, bisa mengunduh aplikasi tersebut. Yang bilamana sampah di rumahnya sudah menumpuk, bisa memberikan notif (pemberitahuan) kepada server tim waste management melalui aplikasi, kemudian tim pun datang untuk menjemput sampah-sampah tersebut yang nantinya akan dikelola, dan setiap warga yang ikut berpartisipasi akan mendapatkan point di dalam aplikasi, yang nantinya bisa ditukarkan dengan hasil sayur mayur, pupuk organik atau hasil olahan sampah bermanfaat lainnya yang terintegrasi dan dikelola oleh tim waste management, sehingga dari proses ini akan tercipta lapangan kerja berbasis green jobs.

Desain by Canva
Desain by Canva

Rantai proses yang paling penting dari waste management 4.0 adalah eco education, yaitu program terintegrasi yang berfungsi untuk melakukan advokasi dan edukasi terkait lingkungan, bagaimana seharusnya sampah dipilah, jenis-jenis sampah, dampak yang ditimbulkan akibat tidak bijak dalam mengelola sampah, manfaat mengikuti program waste management 4.0 dan hal lainnya yang berkaitan dengan membangun kesadaran terhadap pelestarian lingkungan.

Eco Education bisa dimasukan ke dalam berbagai media, pertama, melalui program aplikasi digital waste management atau bank sampah digital yang seperti yang dijelaskan sebelumnya, materi atau informasi tentang pengelolaan sampah dan yang beririsan dengan hal tersebut, bisa dimasukan ke dalam program aplikasi digital.

Selain itu, kita juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada komunitas masyarakat sebagai percontohan dan pilot project dari waste management 4.0 terintegrasi. Eco Education juga bisa dengan cara mempublikasi tentang bagaimana proses waste management dilakukan oleh si pelaku ecopreneur ke berbagai platform media sosial, blog dan media publikasi lainnya.

Eco Education pada akhirnya bisa disandingkan dengan eco tourisme berbasis wisata pengelolaan sampah, pemilik atau pengelola waste management 4.0 bisa menjadikan kegiatan di tempat pengelolaan sampah yang mereka kelola sebagai bentuk wisata edukasi bagi siapapun yang ingin mempelajari dan mengelola sampah dengan lebih bermanfaat.

Dengan demikian, green jobs yang dibentuk bukan lagi pada satu lingkup kecil dalam NGO ataupun lembaga dan perusahaan yang memiliki kesadaran lingkungan. Melalui ecopreneur waste management terintegrasi, maka kita berkesempatan membuat siapapun merasakan bekerja sebagai pekerja green jobs atau pekerja ramah lingkungan dalam rantai proses ecopreneur waste management 4.0 terintegrasi ini. 

Mulai dari masyarakat, pengembang aplikasi digital, pengelola waste management. Bahkan lebih dari pada itu, kita telah membuka lapangan kerja berbasis green jobs bagi masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun