Mohon tunggu...
Muhamad Jamal Agung Nugroho
Muhamad Jamal Agung Nugroho Mohon Tunggu... profesional -

sampai kapanpun akan tetap cinta bola, dan cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Bawa Nama Islam dan Pesantren dalam Tulisanmu Kalau untuk Menfitnah ! (Tanggapan buat Sdr.Alan Budiman)

12 Desember 2014   07:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selamat Malam Kawan,

lama tidak menulis di kompasiana, akhirnya menulis lagi malam ini, keinginan menulis ini muncul kembali setelah membaca salah satu artikel berjudul "Islam Komoditas Politik: Yusuf Mansyur, Ustadz dan Pesantren" hasil tulisan "hebat" dari saudara Alan Budiman yang mantan santri' "Katanya", santri dimana kang? kalau membaca artikelmu, rasanya para ustadz dan kyai yang mendidik dan mengajarmu nyantri harus menarikmu kembali ke pesantren, biar bisa belajar lagi Islam yang benar, islam yang tidak dimaknai setengah-setengah yang akhirnya logika sesat yang bermain, ini berbahaya, apalagi membawa-bawa nama Islam dalam justifikasi atas pendapat pribadi yang subjektive

Membaca Artikel saudara Alan yang mantan santri (saya ndak tahu dia lulus atau drop out dari pesantren?), sungguh saya "getem-getem" atau bahasa kerennya "Gregeten", bagaimana tidak gregeten? saudara alan dalam tulisannya yang panjang lebar beropini bahwa Ustadz mansyur yang salah, terbukti setelah Pak Anies mengklarifikasi, pak Ustadz merasa bersalah dan minta maaf, intinya menyalahkan Pak Ustadz Mansyur dan membela Pak Anies, bahwa pak Anies bersih dan tidak berkata seperti yang dituduhkan, jadi kenapa Pak Ustadz Mansyur terburu-buru berkomentar nyinyir di medsos? ditambah lagi bumbu-bumbu opininya bahwa komentar Pak Ustadz itu adalah luapan kekecewaan secara politis, luapan emosi dari kelompok yang kalah dan mengganggap Pak Ustadz mansyur adalah Pendukung Prabowo? benarkah?

Hai, pak Alan apakah dikau bukan sedang membuat tulisan membully dan menfitnah seorang Ustadz? coba anda renungkan, anda menuduh Pak Ustadz dipihak yang salah, seakan-akan anda adalah pelaku sejarah, seorang saksi yang haqul yakin bahwa Pak Anies tidak berkata demikian? apakah anda mengetahui betul kronologi peristiwa secara langsung? kalau anda hanya tahu dari media yang anda jadikan dasar berarti anda juga sedang menuduh orang tanpa fakta, bagaimana anda mengajarkan nilai Islam dengan benar? jangan mencuri tapi anda mencuri, jangan menuduh tapi anda menuduh, jadi sekali lagi jangan bawa nama-nama Islam kalau untuk pembenaran Subyektive opini anda apalagi untuk menfinah imam umat?, seharusnya dengan fakta yang sumir anda bisa lebih adil dan subyektive menulis, persoalan apakah pak menteri berkata yang dituduhkan benar atau tidak sehingga perlu mengklairikasi ulang agar tidak jadi polemik, biarlah aspek kebohongan atau tidak menjadi urusan TUHAN, tapi yang jelas clear adalah bahwa dengan statment keras pak Ustadz, ide yang masih sebatas issu langsung terklarifikasi si empunya kewenangan kebijakan, apakah anda yakin jika tidak ada pernyataan keras Ustadz pak menteri akan bergeming dengan idenya? jadi apa yang dikatakan ustadz mansyur adalah hal wajar, sebagai koreksi kritis kepada pemegang kebijakan pendidikan, sebagai imam umat yang menyerukan Islam Rohmatallilalamain yang menghormati perbedaan bahwa critical pointnya adalah tidak ada pemaksaan syariat islam di sekolah seperti yang dituduhkan, dan hebatnya lagi, pak Ustadz lah yang mempublish telah menerima klarifikasi dari pak menteri, tidak benar issu pengaturan tata cara berdoa universal, berarti clear tidak ada perubahan dan memohon maaf kalau salah persepsi, CASE  CLOSE ! (Atas kewajaran mengritik dan itu harus dilakukan oleh siapa saja seorang mukmin kalau menyangkut Islam, kemudian menyalahkan diri sendiri dan meminta maaf ini adalah pelajaran luar biasa dari nilai Islam)

Jadi kenapa kemudian persoalan wajar ini ditarik menjadi konflik hubungan Jokowi dan Prabowo? dan menganggap pak ustadz pendukung prabowo? emang setiap orang yang kritik pemerintah adalah pendukung prabowo? masuk dalam barisan sakit hati seperti kata sampean? sungguh gagal paham tentang tulisan saudara alan, saran saya anda harus minta maaf langsung pada ustadz Mansyur atas tuduhan yang tak berdasar ini

dan Akhir tulisan ini, tolong saya di beri pencerahan, ajaran apa yang disembuyikan oleh Rosullah SAW sehingga tidak semua ilmu disebarkan dan hanya diberikan pada orang-orang tertentu seperti dalam tulisan saudara, kalau anda tidak bisa memberi penjelasan berarti anda juga menfitnah Rosullah SAW, Na'udzubillah....semoga tulisan ini bisa menjadi bahan perenungan. salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun