Author:Indonesiana prma
Prodi:Teknik informatika Unisnu Jepara
Dosen pegampu: Bpk. Dr. WAHIDULLAH, S.H.I., M.H .
Dosen Pembimbing: Bpk. SARWIDO, S.E., M.M.Â
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman ras, budaya, bahasa, dan agama, memerlukan sesuatu yang lebih dari sekadar faktor fisik untuk mempertahankan kesatuan dan keutuhan. Sebuah keajaiban yang menakjubkan terjadi di negeri ini, di mana Pancasila, sebagai dasar ideologi bangsa, mampu menjadi perekat kuat yang menyatukan masyarakat yang beragam dalam segala aspek kehidupan.
Sejarah perumusan Pancasila tidak terjadi secara mendadak, melainkan melalui proses panjang yang diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan besar bangsa Indonesia sendiri. Soekarno memainkan peran penting dalam mensintesis berbagai pandangan menjadi dasar falsafah yang sistematis dan koheren. Proklamasi 17 Agustus 1945 menandai kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Pancasila, secara yuridis-konstitusional, memiliki kekuatan mengikat seluruh lapisan masyarakat, lembaga negara, dan warga negara tanpa terkecuali.
Meskipun demikian, pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila belum meresap dengan baik di semua lapisan masyarakat. Inilah tugas besar kita, sebagai rakyat Indonesia dan generasi penerus bangsa, untuk memahami dan menjaga Pancasila dengan baik. Perjuangan para pendahulu yanng sudah susah payah berjuang dalam merancang dan mempertahankan ideologi ini harus menjadi bekal bagi kita untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
Pentingnya menjaga empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi kunci untuk membangun kehidupan yang demokratis, modern, dan religius dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda dalam suku, agama, dan bangsa, namun satu sebagai bangsa Indonesia.
Dalam menghadapi dinamika globalisasi, Pancasila memiliki peran penting sebagai pemersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menghadapi ancaman-ancaman terhadap ideologi ini, peran masyarakat dalam memfiltrasi dampak negatif dan menjaga keutuhan bangsa sangatlah krusial. Pancasila harus bukan hanya menjadi panduan formal, tetapi juga dihidupkan dalam tindakan sehari-hari, menjadi nilai-nilai yang terus tumbuh, berkembang, dan mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Dapat disimpulkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang memiliki sejarah, makna, dan peran yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan merupakan hasil dari proses panjang yang diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan besar bangsa Indonesia sendiri. Pancasila memiliki kekuatan mengikat seluruh lapisan masyarakat, lembaga negara, dan warga negara tanpa terkecuali. Pancasila juga memiliki peran penting sebagai pemersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila harus dihidupkan dalam tindakan sehari-hari, menjadi nilai-nilai yang terus tumbuh, berkembang, dan mengakar dalam kehidupan masyarakat. Pancasila adalah fondasi kuat yang memungkinkan kita terus bertahan di tengah perbedaan. Pancasila adalah warisan berharga yang harus kita jaga dan kembangkan untuk generasi-generasi yang akan datang.
Sebagai sebuah bangsa yang berdiri tegak di antara negara-negara multikultural lainnya, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keutuhan dan kerukunan dalam keberagaman. Pancasila bukan hanya simbol, melainkan fondasi kuat yang memungkinkan kita terus bertahan di tengah perbedaan. Melalui pemahaman, penghormatan, dan implementasi nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun Indonesia yang lebih kuat, bersatu, dan adil untuk generasi-generasi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H