Mohon tunggu...
Lyfe

Transformasi Kelly Tandiono di Film Labuan Hati

23 Maret 2017   08:22 Diperbarui: 24 Maret 2017   05:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik Film Labuan Hati

Model dan aktris Kelly Tandiono mengaku harus melakukan transformasi diri demi menjalani peran di film terbarunya yang berjudul Labuan Hati garapan sutradara Lola Amaria. Kelly pun mengubah karakter dan fisiknya demi berperan sebagai Bia—perempuan berusia 39 tahun, bersuami, dan memiliki satu anak. Peran sebagai Bia disebut Kelly sebagai peran menantang baginya karena bertolak belakang dengan dirinya sendiri yang masih berusia 29 tahun, belum menikah, apalagi punya anak.

Labuan Hati berkisah tentang tiga perempuan yaitu Bia, Indi, dan Maria. Mereka bertemu secara tidak sengaja saat berlibur di Labuan Bajo. Tiga perempuan tersebut membawa masalah masing-masing dan ingin mencari solusi akan masalah-masalah mereka. Perkenalan singkat itu berkembang menjadi persahabatan yang akrab karena dipersatukan oleh aktivitas menyelam dan menjelajah keindahan alam Labuan Bajo. Namun tidak dinyana, kehadiran instruktur bernama Mahesa mengancam persahabatan mereka. Ketiga perempuan tersebut terlibat dalam perselisihan kecil karena berebut perhatian Mahesa.

Sebagai Bia yang digambarkan sebagai ibu muda sosialita, Kelly harus memerankan sosok ibu muda yang mempunyai karakter dewasa, keibuan, feminin, dan tidak menyukai aktivitas outdoor. Peran tersebut membuat Kelly harus mempersiapkan diri secara maksimal untuk pendalaman karakter. Berikut adalah tiga transformasi yang dilakukan Kelly demi peran Bia di film Labuan Hati.

Pertama, agar lebih tampak sebagai ibu-ibu muda sosialita, Kelly belajar bagaimana menjadi sosok wanita dewasa yang kalem, keibuan, dan berwibawa. Ia mengaku melakukan riset, memerhatikan gaya sosok ibu muda dan berlatih mempergunakan bahasa tubuh yang sesuai dengan karakternya. “Saya berlatih body language kalau sedang tertawa, berbicara, cara duduk dan lain-lain. Misalnya kalau duduk jangan ngangkang, jangan laki banget. Karakter Bia berbeda sekali dengan saya. Jadi harus berlatih sehari-seharinya,” cerita Kelly.

Kedua, demi peran sebagai Bia yang feminin, Kelly menahan diri untuk tak berolahraga sama sekali selama menjalani proses syuting. Padahal Kelly adalah sosok yang sangat sporty. Dia gemar melakukan banyak olahraga seperti menyelam, berenang, sepeda, lari, hingga silat. Dengan sendirinya, tubuh perempuan bertinggi 176 sentimeter ini menjadi atletis dan berotot. “Saya tidak olahraga agar badan tidak terkesan maskulin, biar lebih cewek sesuai dengan karakter Bia,” jelas Kelly. Gara-gara kehilangan rutinitas olahraga, Kelly merasa tubuhnya jadi lebih cepat lemas. Dia pun harus mengatur pola makan dengan hanya menyantap buah dan sayur agar berat badan tetap terjaga walau tak olahraga. Ia pun harus rela kehilangan otot-otot pada tubuhnya.

Ketiga, sosok Bia dikisahkan sebagai perempuan rumahan yang tidak menyukai aktivitas outdoor dan petualangan. Bia juga digambarkan sebagai perempuan yang terlampau hati-hati dan tidak menyukai sesuatu yang menantang. “Karakter Bia ini unik sekali, bener-bener bukan saya. Bia nggak adventurous, nggak sporty, nggak suka outdoor. Padahal aslinya saya suka aktivitas outdoor.” papar Kelly. Hal itu membuatnya berhati-hati saat berperan sebagai Bia agar sifat aslinya tidak muncul. Kelly harus berpura-pura takut dan ragu saat menjalani adegan-adegan menantang seperti menyelam atau menyaksikan komodo dari dekat. “Ada bagian peran mendaki gunung dan diving. Saya harus menunjukkan sebagai Bia yang penakut dan cepat capek,” ungkap Kelly.

Bermain di luar karakaternya sendiri diakui Kelly membuatnya kesusahan. Namun, menurutnya hal tersebut menjadi menarik dan menantang bagi dirinya. Salah satu alasan Kelly mengambil peran sebagai Bia karena memang karena karakter tersebut berbeda dengan dirinya. Ia juga belum pernah memainkan karakter sebagai ibu satu anak yang feminin dan keibuan. Karakter muda dan enerjik yang selama ini lekat dengan model kelahiran Singapura itu harus ditanggalkan sementara. 

Meski menantang dan berat, Kelly mengaku sangat senang bisa ikut terlibat dalam produksi film ini. Dalam film ini, Kelly beradu akting dengan Ramon Y. Tungka sebagai Mahesa, Nadine Chandrawinata sebagai Indi, dan Ully Triani sebagai Maria. Penasaran dengan transformasi Kelly Tandiono di film ini? Saksikan film Labuan Hati di bioskop kesayangan Anda mulai tanggal 6 April 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun