Pernahkah Anda berada di dalam sebuah ruangan bergema yang membuat suara orang di dalamnya memantul dan pada akhirnya tidak bisa didengarkan dengan jelas? Gema atau suara mantul di dalam ruangan memang kerap menyulitkan Anda mendapatkan hasil maksimal dari ruangan yang dirancang. Baik itu ruangan besar, kecil, publik maupun pribadi.
Apa sebenarnya yang menyebabkan suara bergema? Apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampaknya? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa yang Menyebabkan Gema dalam Ruangan?
Sebelum memahami penyebab gema, kita harus memahami beberapa dasar tentang akustik ruangan. Ketika sebuah suara tercipta di sebuah ruangan, suara itu akan bergerak ke segala arah. Jika suara mengenai permukaan yang keras seperti dinding, plafon atau lantai, suara itu akan memantul lurus kembali. Selanjutnya akan bolak-balik di antara permukaan keras, dan menciptakan gema.
Pantulan dari suara yang memantul terdengar mirip dengan gema, hanya saja lebih pendek. Anda mungkin tidak akan bisa mendengarkan suara asli dengan gemanya secara terpisah. Sebaliknya, Anda merasa seolah mendengar satu suara yang berkepanjangan atau sahut-menyahut.
Setelah suara dihasilkan, secara bertahap ia akan kehilangan energinya dan meluruh. Semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh suara itu untuk meluruh, semakin banyak gema yang akan Anda dengar. Peluruhan suara diukur dalam hitungan detik. Lalu, berapa waktu yang diperlukan oleh suara untuk berkurang 60 desibel atau sepersejuta dari intensitas aslinya (ini dikenal dengan pengukuran RT60).[1]Â
[sumber [1] https://thatsoundsbetter.co.uk/blogs/acoustic-couch/how-to-stop-reverberation
Jumlah waktu yang dibutuhkan oleh suara untuk meluruh sangat bervariasi, tergantung ruangannya. Misalnya, waktu dengung (Reverberation Time/RT) bisa 3 sampai 4 detik di ruangan kelas yang banyak dinding kosongnya. Atau kurang dari 1 detik di ruangan dengan permukaan lembut seperti sofa dan gorden. Ini karena dinding keras yang polos memantulkan suara sementara bahan lembut menyerapnya.
Kenapa Gema Bisa Jadi Masalah?
Setiap ruangan memiliki gema. Ruangan dengan waktu dengung atau RT yang sangat rendah bisa membuatnya terasa aneh atau terkesan mati. Tapi waktu dengungnya terlalu lama, masalah bisa muncul yakni  gema berlebih . Terlebih jika ruangan tersebut menggunakan speaker untuk menyebarkan suara seperti di dalam ruang kelas, restoran atau ruang rapat.
Jika tingkat RT terlalu tinggi, ucapan menjadi kurang dapat dipahami. Gema akan bersaing dengan suara asli yang Anda hasilkan sehingga pendengar akan sulit berkonsentrasi pada apa yang sebenarnya dikatakan. Ini akan membuat pembicara merasa stres karena audiens tidak bisa mendengar. Kalau sudah begini, percakapan yang paling sederhana sekalipun akan sulit dilakukan.
Bagaimana Cara Mengatasi Gema dalam Ruangan?
Solusi terbaik untuk menyerap suara yang tidak diinginkan adalah dengan menggunakan soft furnishing atau perabotan dengan permukaan yang lembut. Jika di ruangan Anda tidak ada permukaan lembut yang bisa menyerap suara, panel akustik adalah pilihan yang sangat ideal.
Panel akustik bisa mengurangi kebisingan dengan menambah jumlah material penyerap suara. Panel akustik juga bisa menurunkan RT dengan menghentikan suara yang memantul bolak-balik. Pada akhirnya ini akan membuat akustik ruangan menjadi lebih baik dan suara percakapan yang dilakukan di dalamnya akan terdengar lebih jelas.
Untuk cara lain yang lebih sederhana, memasang karpet tebal di lantai atau melapisi dinding dengan bahan yang lembut juga bisa Anda lakukan. Namun untuk kebutuhan profesional seperti ruang seminar, ruang kelas atau ruang meeting, menggunakan jasa akustik profesional adalah opsi terbaik untuk hasil yang maksimal misalkan Anda bisa kunjungi kedap-suara.com untuk konsultasi masalah gema dalam ruangan.
Artikel lainnya mengenai peredam suara, akustik ruangan dan audio video, bisa di cek di link berikut https://sag-acoustics.blogspot.com/
Salam hangat, terimakasih telah membaca dan semoga bermanfaat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H