Oleh : Stellon Salim, S.Ked
Ketika zaman telah berkembang menjadi semakin maju seperti saat ini, kita tidak pernah lepas dari gadget. Anak cucu kita yang termasuk dalam generasi Z pun mengikuti pola kebiasaan kita. Menurut penelitian, generasi Z yang lahir diatas tahun 1995 tak pernah lepas dari gadget. Bahkan generasi ini, rata-rata memiliki 2 gadget atau lebih dan kurang nyaman jika bepergian tanpa membawa gadgetnya. Menurut data statistik, jenis gadget yang paling sering digunakan adalah smartphone (95%).
Kita sebagai anak muda yang nantinya akan menjadi orang tua tentunya harus menyikapi hal ini dengan bijak. Gadget memang mempermudah kehidupan sehari-hari, namun jika tidak  digunakan dengan bijak maka gadget dapat berdampak buruk kepada kita maupun kepada anak.
Saat ini gadget sangat mudah dijangkau oleh anak-anak. Oleh karena itu, salah satu hal yang penting untuk kita pertanyakan adalah bagaimana dampak gadget kepada anak. Apakah gadget adalah suatu media untuk menunjang perkembangan anak atau justru merupakan masalah baru yang harus segera diatasi?
Pengaruh Negatif Gadget Terhadap Anak & Remaja
Budaya menggunakan gadget yang tidak terkendali akan memberikan pengaruh negatif kepada anak maupun remaja dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertama, pengaruh negatif gadget terhadap anak:
- Obesitas, terjadi apabila anak makan sambil menonton. Gadget mengurangi minat dan waktu anak dalam beraktivitas fisik ataupun bermain bersama temannya. Hal ini tidak jauh berbeda dengan lifestyle yang meningkatkan risiko peningkatan berat badan pada anak. Gadget juga berpengaruh pada berkurangnya waktu tidur anak. Hal ini karena terlalu lama bermain gadget, terutama beberapa jam sebelum tidur, mengurangi waktu tidur anak sehingga kurangnya waktu tidur berdampak terhadap peningkatan berat badan anak.
- Gangguan perkembangan emosi dan mental anak. Dalam perkembangan anak terdapat 3 faktor utama, yaitu aktivitas fisik, sentuhan emosional dan hubungan sosial dengan sekitar. Pemakaian gadget yang tidak terkontrol akan mengganggu ketiga faktor utama pada perkembangan anak. Dimana hal tersebut akan berdampak kurangnya empati sang anak dan menjadikan anak-anak milenial menjadi apatis ataupun tidak peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.
Kemudian setelah anak tumbuh remaja, gadget memiliki pengaruh negatif yang berbeda, yaitu:
- Budaya mencoba hal negatif dikarenakan iklan-iklan yang didapat dari layar gadget. Rasa penasaran yang dimiliki para remaja tentunya akan mencetuskan niat dan minat untuk mencoba hal-hal negatif, antara lain seperti mencoba untuk merokok, minum alkohol, ataupun hal-hal yang mengarah ke arah seksualitas.
- Cyberbullying. Hal ini sangat sulit dikontrol, karena  perundung dapat berupa siapa saja dari semua kalangan usia, tidak terkecuali kalangan remaja, dapat melakukan tindakan cyberbullying kapan saja. Kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan ini cukup besar didukung dengan ketidakstabilan emosi yang terjadi pada rentang usia ini Perilaku ini sering kita rasakan dengan melihat kolom komentar di media sosial, seperti di facebook ataupun youtube yang berisi ujaran kebencian dan unsur SARA.
- Mengirim pesan yang berhubungan dengan seksual atau biasa disebut "Sexting". Merupakan sebutan untuk menyebarkan pesan seksualitas melewati chat, foto, maupun video di media elektronik. Dalam lain hal media internet juga memberikan kesempatan untuk eksploitasi seksual anak lewat sosial media, group chat, e-mail, atau game online. Dari data yang didapatkan, diperkirakan 12% dari umur 10-19 tahun pernah mengirimkan foto seksual dirinya ke orang lain.
- Meningkatnya risiko kesehatan anak remaja disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang yang diunggah ke sosial media lalu ditampilkan di muka umum. Seperti perilaku menyakiti diri sendiri, gangguan makan dan depresi. Risiko peningkatan depresi pada remaja dikarenakan remaja berlomba-lomba menjadi eksis di media sosial karena banyak konten di media sosial yang secara tidak sadar diadopsi oleh pada remaja ini dan dianggap menjadi sebuah norma atau keharusan untuk dimiliki generasi "zaman now". Saat remaja ini merasa tidak sesuai dengan public figure yang ada di media sosial, perasaan rendah diri dan inferior dapat muncul yang akan berdampak terhadap munculnya depresi.
Pengaruh Positif terhadap Anak & Remaja
Walaupun gadget memiliki pengaruh negatif, adapun pengaruh positif gadget jika dipakai dengan bijak. Secara garis besar, dampak positifnya adalah kita dapat mengakses dengan sangat mudah ilmu pengetahuan dan kreatifitas, mempermudah komunikasi antara sesama dan meminimalkan pengeluaran dari berbagai aspek.
Pedoman Penggunaan Gadget
Kesimpulannya, kita sebagai orang tua harus secara bijak tegas dan serius dalam memantau penggunaan gadget pada anak kita kelak. AAP (American Academy of Pediatrics)Â telah mengeluarkan sebuah pedoman agar gadget dapat digunakan seoptimal mungkin kepada anak. Dengan pedoman ini, anak dan remaja diharapkan dapat mengambil hal-hal positif sebanyak mungkin dan mengurangi hal negatif pada penggunaan gadget.
Pedoman dari AAPÂ antara lain:
- Anak < 18 bulan, hindari pemakaian gadget kecuali video chatting.
- Anak 18-24 bulan, diperkenalkan dengan gadget tetapi didampingi orangtua dengan program yang berkualitas.
- Anak 2-5 tahun, batasi gadget 1 jam dengan program yang berkualitas. Serta orang tua harus memantau media yang ditonton anak agar dapat membantu anak memahami apa yang ditonton serta mengaplikasikannya ke dunia nyata.
- Anak > 6 tahun, perhatikan lama waktu pemakaian gadget, tipe program dan pastikan anak cukup tidur, aktifitas fisik dan budaya sehat lainnya.
- Desain waktu bebas dari gadget saat waktu bersama, seperti saat makan bersama atau menyetir mobil ataupun saat di tempat tidur.
- Berkomunikasi yang baik dan aman di lingkup warganet.
Kini kita sebagai orang tua ataupun calon orang tua yang bijak, tidak dapat memaksa generasi Millennial untuk tidak memakai gadget. Oleh karena itu kita dituntut untuk dapat bertindak bijak dalam menyikapi hal ini dengan meminimalkan pengaruh negatif dan mengoptimalkan pengaruh positif  dari gadget. Pedoman yang telah dikeluarkan oleh AAP dapat menjadi salah satu cara yang dapat diterapkan sebagai dasar pemakaian gadget yang tepat pada generasi millennial.
Referensi:
- Taspcott, Don. Grown Up Digital: How the Net Generation is Changing Your World. McGraw-Hill. 2008.h.1-4.
- Yolanda RC, Radesky J, Christakis D, et al. American academy of pediatrics announces new recommendations for children’s media use. American Academy of Pediatrics. 2016.h.1-5.
- Wood S. Generation Z as consumers: trends and innovation. NC State University. 2013:1-3.h.1-3.
- Berger SP, Burt J, Greco M, et al. Milestone moments. Centers for Disease Control and Prevention. 2009.h.1-23.
- Waasdorp TE, Bradshaw CP. The overlap between cyberbullying and traditional bullying. J Adolesc Health. 2015 May; 56(5):483-8.