Mila, gadis berusia 23 tahun, tampak terlihat tua dari teman sebayanya. Penampilan "tua" itu bukan tanpa sebab. Sejak divonis menderita penyakit kanker hati stadium lanjut, mahasiswa jurusan ekonomi ini merasa kehilangan gairah hidupnya.
Mila terlahir sehat. Masa kecil hingga remajanya pun dipenuhi dengan cerita menyenangkan. Namun, ketika duduk dibangku perguruan tinggi, kondisinya berubah drastis. Nafsu makannya tetiba menghilang, hulu hatinya sering nyeri, jadi gampang sakit, bola matanya menguning, dan lain sebagainya. Mila pun tak ambil pusing, ia bahkan tidak panik. Maklum, karena aktifitas kampus dan segala kesibukannya, ia merasa hanya perlu istirahat untuk memulihkan staminannya.
Saat melakukan praktek kerja lapangan, gejala itu datang lagi dan lagi. Kali ini, Mila mulai khawatir. Ia akhirnya memutuskan untuk memeriksa kesehatannya di sebuah klinik. Klinik pertama yang ia datangi, menyuruhnya ke rumah sakit besar untuk cek labolatorium. Mmmh....hati Mila yang tadinya tenang, jadi mulai ketar-ketir. Maklum, Mila emang anti obat apalagi kerumah sakit.
Mau tidak mau, suka tidak suka..... orang tuanya pun mengantarkan anaknya ke RS untuk cek kesehatan. Singkat cerita hasil lab menunjukkan ada tanda-tanda kerusakan hati. Lalu pertanyaannya kenapa dan apa penyebabnya?
Ya, Mila bercerita kepada saya bahwa semenjak nge-kos, pola makan dan gaya hidupnya berantakan. Ia juga pernah mengonsumsi suplement atau obat-obatan yang tidak jelas, misalnya pelangsing, atau multivitamin dalam jangka panjang. Ia juga diketahui sebagai perokok berat dan kadang hobi nongkrong sembari menenggak alkohol.
Mendengar curhatan Mila, aku jadi mulai berfikir untuk setidaknya menjaga apa yang masuk ke tubuh ku. Mila menasehati ku untuk menjaga tubuh, menjaga kesehatan.
Mila pun membuat sebuah tulisan puitis berupa sajak tentang kesehatan yang sangat menarik dan membuat ku sedih.......
Get well soon Mila
*) Sajak kesehatan
aku sel
aku bagian terkecil makhluk hidup
akulaahhh… nyawa manusia sesungguhnya
aku memang kecil, sukar dilihat, tapi peran ku amat besar bagi kehidupan manusia
setiap 60 detik berlalu, tubuh kehilangan 300 juta sel
tapi aku tidak akan habis, tidak akan pernah habis
karena jumlah ku 15 ribu kali populasi manusia di muka bumi ini atau lebih dari 100 triliun sel…..
aku memang tidak akan pernah habis, tapi aku bisa rusak bahkan mati
manusia meracuni ku seenaknya
mereka mengganggap aku “kecil”
mereka lupa, atau mungkin sengaja
bahwa toksin, nutrisi buruk, virus, bakteri, jamur, parasit, yang sebagian besar ulah dari gaya hidup, bisa mengancam keberlangsungan ku
akulah….. sumber awal mengapa manusia mengidap penyakit
saat manusia jatuh sakit, sesungguhnya….. aku lah yang sakit
aku…..yang sakit……..
aku perlu ber-regenerasi
aku butuh nutrisi……..
tapi, aku hanyalah sel, bagian ter….kecil dari manusia
manusia sendiri yang menentukan sehat sakit tubuhnya
bukankah tuhan telah menciptakan buah, sayur dan rempah yang baik untuk tubuh?
jadikanlah mereka temanmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI