Mohon tunggu...
Matius Henry
Matius Henry Mohon Tunggu... -

Kebenaran yang membebaskan dan mendewasakan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perlunya Klarifikasi dari Prabowo: ‘Bila Perlu Rampok Tetanggamu yang Sedang Kesusahan’

20 Juni 2014   17:13 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:00 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai penulis yang menyempatkan belajar ilmu politik, saya tidak memiliki keinginan menjadi agen kampanya hitam. Hanya penulisan di artikel ini adalah sebagai respon atas tanggung jawab saya untuk membatu proses pembelajaran politik bagi bangsa Indonesia untuk memilih seorang pemimpin yang baik dan amanah bagi bangsa Indonesia.

Sungguh saya sangat terganggu dengan video yang diunduh di youtube tentang pernyataan Prabowo yang sangat begitu tidak indah sebagai calon seorang presiden Indonesia. Harapan saya pernyataan ini adalah hanya sebagian daripada dari maksud pidato Prabowo dengan tujuan yang baik, yang mana karena hanya dipotong dari cuplikan video ini dapat menimbulkan konotasi yang sangat negative dan buruk.

Karena itu saya berharap adanya video yang diunduh secara lengkap dari acara ini, agar kita semua dapat benar benar mengerti konteks pidato Prabowo secara benar. Dan juga perlu adanya klarifikasi dari pihak Prabowo atas pernyataannya yang ada di video ini didukung dengan data yang nyata yang bukan hanya sekadar membela diri.

Rakyat Indonesia perlu belajar untuk mengenali siapa sesungguhnya seorang presiden yang dipilih. Oleh sebab itu saya sebagai penulis dan pemerhati politik mengharapkan adanya tulisan sebagai jawaban yang dapat membuktikan konteks yang sebenarnya dari pidato Prabowo.

Berikut dibawah ini adalah transkrip dan link video yang didapat dari video tersebut:

Transkrip:

(Saya telah mengabdikan diri saya 28 tahun dalam dinas ketentaraan. Dua puluh delapan tahun masa muda saya, saya persembahken kepada Republik. Saya pertaruhkan jiwa saya dalam berbagai operasi militer, dengan satu tujuan. Yaitu menjaga bangsa kita ini. Di UI saya pernah berbicara, di ITB, belajarlah strategi. Karena strategi adalah bagian daripada lingkungan yang harus kita hadapi.

Kita dari dulu diajarken untuk jadi baik. Bapak-bapak, ibu-ibu kita, kalau mengajarkan kita 'Nak, belajar yang baik. kalau besar, jadi orang baik, membantu orang, membantu tetangga.' Kalau Strategi tidak begitu. Strategi mengajarkan 'Kalau perlu kau rampok tetanggamu yang sedang kesusahan.' Saya ambil strategi kelima. Strategi kelima bunyinya 'Loot a burning house,' rampoklah rumah yang sedang terbakar. Rampoklah rumah yang sedang terbakar. Arti daripada strategi ini, penjelasan aslinya adalah, 'Jika rumah seseorang sedang terbakar, gunakan kesempatan daripada kekacauan yang timbul, untuk mencuri harta kekayaannya.'

Saya ulangi, 'Jika rumah seseorang sedang terbakar, gunakan kesempatan daripada kekacauan yang timbul, untuk mencuri harta kekayaannya.')

Link video: https://www.youtube.com/watch?v=oEyIHBseRuY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun