Mohon tunggu...
Muhamad Rifki Maulana
Muhamad Rifki Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just write

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menyambut Hari Kemenangan ala Manchester United

16 Juli 2015   13:23 Diperbarui: 16 Juli 2015   13:23 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source:dailymail

 

Untuk posisi bek sendiri sebenarnya united tidak terlalu berada dalam situasi darurat, yang membuat darurat pertahanan united sebenarnya terletak ketidakmapanan gelandang bertahan united dalam memotong serangan. Phil Jones dan Marcos Rojo sudah membuktikan kalau masa depan mereka cerah di united sedangkan untuk posisi full back tidak usah terlalu khawatir karena baik valencia atau shaw sudah bermain cukup baik di musim kemarin, apalagi united kedatangan darmian, pemuda yang mencetak gol indah ke gawang buffon. Tak disangka, masalah justru terjadi di kawasan lini serang dengan adanya kedatangan amunisi ini. Menentukan siapa yang menjadi starting line up didepan sangatlah sulit, tapi berdasarkan performa musim lalu rasanya kita harus memberikan satu tempat resmi bagi ander herrera di tengah tanpa boleh ada yang merecoki dan seiring dengan perginya RvP ke kota kebab, sudah jelas posisi penyerang tunggal milik si "White Pele". Kondisi ini membuat Fellaini, Juan Mata, Di Maria, Ashley Young, Januzaj dan Depay harus bersaing untuk mendapat tempat menyisir lapangan, yang jelas jangan coba-coba LvG menempatkan Di Maria berduet dengan Rooney kembali karena hasilnya jelek sekali. Sekali.

Jelas sudah bagaimana LvG harus mengakomodir semua ini kedalam 4-2-3-1 dan tidak terus membatu dengan filosofi tiga beknya yang ternyata rapuh sekali dibombardir serangan balik tim-tim premier league. Formasi tiga bek LvG terlihat ringkih ketika harus bertransformasi dari mode menyerang menjadi mode bertahan dan kita tahu sendiri bagaimana marahnya suporter ketika Van Gaal begitu tuli untuk tidak merubah formasi tiga beknya. Dan hal yang perlu diperhatikan disini akhirnya mourinho mendapat lawan yang mempunyai karakteristik mirip dengan timnya Chelsea, Man United telah disulap menjadi tim robotik yang direct oleh LvG. Kedua lini tengah tim ini sangat meminimalisir segala liuk liuk individual tidak jelas dan harus patuh terhadap perintah si empunya robot. Tak peduli sehebat apapun kehebatan pemain tersebut, sejago apapun mereka, selama mereka tidak bisa beradaptasi dengan formula pelatih mereka akan dibuang begitu saja. Aliri bola kedepan secepat mungkin dan menang, itulah tipikal dua tim ini sekarang.

Satu hal lagi sebenarnya yang harus dimiliki oleh ManUnited jika ingin reuni dengan trofi liga inggris; United harus siap menyambut kemenangan. Dua tahun terakhir ini sedih rasanya melihat bagaimana united sering terlalu bereuforia ketika menang dalam satu-dua partai sehingga membuat mereka hilang konsentrasi di pertandingan selanjutnya. Padahal dulu, manchester united menang adalah hal yang sangat biasa dan tidak perlu dirayakan berlebihan. Mental Juara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun