Mohon tunggu...
Indodax
Indodax Mohon Tunggu... Lainnya - Indodax merupakan platform trading aset crypto pertama buatan Indonesia yang mendapatkan tiga sertifikasi internasional, yakni ISO 9001 : 2015, 27001 : 2013, dan 27017 ; 2015.

Indodax adalah indonesia crypto exchange pertama yang terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

Apa Itu Pig Butchering dan Tips Menghindarinya

11 November 2022   17:08 Diperbarui: 11 November 2022   17:15 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : shutter stock

"Perempuan bernama AA, berusia 35 tahun yang berasal dari Pangalengan, Jawa Barat menjadi korban pig butchering. AA yang mengaku berkenalan dengan pria dari Korea Selatan via DM IG ini pun tidak pernah terpikir bahwa ia akan menjadi korban pig butchering scam. AA kehilangan banyak aset dengan total mencapai ratusan juta rupiah bahkan sampai berhutang."

Kira kira begitulah isi dari pemberitaan Kompas mengenai pig butchering. Artikel Kompas yang berjudul "Kisah AA, Korban Pig Butchering Asal Indonesia yang Rugi Rp 500-an Juta" ini tentu mengingatkan kita dengan kejadian serupa yang mana dokumenter filmnya sudah sempat di filmkan di salah satu platform streaming,"Tinder Swindler".

Kejadian yang dialami AA maupun dokumenter Tinder Swindler sama sama melibatkan romance scam. Namun, fenomena pig butchering yang kini marak melibatkan kripto dan sedang menjadi perhatian FBI saat ini.  

Pengertian Pig Butchering

Secara umum, scam yang satu ini adalah modus penipuan yang dilakukan oleh seseorang dengan cara membangun kepercayaan korbannya lewat hubungan romantis serta janji asmara untuk meyakinkan sang korban secara emosional.

Lantas, si penipu ini akan membujuk korban untuk berinvestasi di perusahaan kripto atau website yang dikendalikan olehnya. Tidak lama kemudian, si penipu akan menekan korban untuk menambah jumlah investasi atau dananya hingga akhirnya penipu mengambil semua uang atau aset korban.

Cara Kerja Pig Butchering Scam

"Gimana sih cara romance scam ini bekerja?"

Pelaku pig butchering akan memakai profil palsu dengan foto yang menarik. Dia akan mengirimkan pesan via media sosial yang seolah-olah ditujukan kepada orang lain.

Selama menjalankan aksinya, si penipu akan meminta korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang.

Si penipu juga akan menyakinkan korbannya untuk memindahkan aset kripto mereka dari bursa kripto yang sah ke website yang dikelola oleh penipu, yang tampak selayaknya sebuah perusahaan kripto resmi.

Penipuan dengan modus ini bisa menelan korban lantaran si pelaku sukses membangun kepercayaan mereka dalam kurun waktu yang lama. Penipu pun dalam hal ini menemukan cara untuk menarik emosi targetnya.

Berkaca pada kasus yang pernah terjadi di Indonesia, beberapa pelaku modus scam ini biasanya juga akan memberikan sejumlah dana kepada korbannya yang diklaim sebagai imbal hasil investasi kripto milik sang korban.

Tujuannya, tentu saja, adalah guna meyakinkan korban supaya mau berinvestasi lebih banyak lagi di perusahaan kripto palsu tersebut. Akan tetapi, saat korban mencoba menarik dana, penipu biasanya akan memberi tahu bahwa ada biaya yang mesti dibayarkan jika ingin menarik dana tadi.

Ciri-ciri Pig Butchering

Untuk terhindar menjadi mangsa pig butchering, ada beberapa ciri ciri pelaku pig butchering yang bisa kita waspadai:

1. Menggunakan identitas palsu

Pertama, kamu harus mewaspadai orang yang tidak memakai identitas aslinya di media sosial. Pasalnya, para penipu ini akan membuat sang korban tidak bisa mengenali wajah dan identitasnya serta sulit untuk diidentifikasi. Di samping itu, si pelaku juga akan menunjukkan gaya hidup mewah guna menipu para korban.

Kedua, si pelaku biasanya juga akan mengajak korban untuk berkenalan. Lantas, penipu ini akan mencoba untuk memulai percakapan dengan tujuan untuk meraih kepercayaan sang korban. Dalam hal ini, si penipu akan menanyakan banyak hal personal, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga hal-hal lainnya. Tujuan pelaku melakukan hal itu adalah untuk mengumpulkan informasi guna memanipulasi korban.

2. Mengajak korban berinvestasi

Ketiga, saat si pelaku sudah mulai mengenal korbannya dengan baik, ia pun akan mulai untuk mengajak korban berinvestasi. Di titik ini, ia akan memberikan bukti bahwa dirinya sudah sukses berinvestasi dan memperoleh banyak uang. Pelaku pun biasanya akan mendorong korban untuk menjual asetnya untuk berinvestasi dengannya.

3. Kabur dan hilang kontak

Keempat, jika rencana penipuan itu berhasil maka si pelaku akan memblokir media sosial dan kontak pribadi korbannya, lalu kabur dan hilang tidak berjejak. Selanjutnya, korban pun tidak bisa lagi mengajukan penarikan dana yang sudah diinvestasikan tadi dan baru menyadari bahwa website yang dipakai adalah sebuah kedok penipuan.

Bagaimanakah Cara Mencegah Pig Butchering Scam Crypto?

Kasus Pig Butchering ini memang kasus yang perlu kita waspadai. Tentu ada banyak tips yang bisa diperhatikan. Seperti tips dari Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) OJK, Pak Tongam Lumban Tobing:

1. Sebagai pemula maupun yang sudah mengenal investasi, kita wajib untuk memverifikasi validitas setiap peluang investasi.

2. Perlu waspada terhadap nama domain yang meniru lembaga keuangan yang sah, khususnya bursa aset kripto.

3. Waspadai URL yang salah eja, sering kali dengan sedikit penyimpangan dari situs web lembaga keuangan yang resmi.

4.Sangat disarankan untuk tidak mengunduh/memakai aplikasi yang terlihat mencurigakan sebagai alat untuk berinvestasi, kecuali kamu mampu memverifikasi keabsahan aplikasi tersebut.

Demikianlah ulasan tentang pig butchering scam yang penting diketahui. Agar terhindar dari modus penipuan Pig butchering Scam ada baiknya memilih platform investasi kripto aman dan terpecaya yang sudah terdaftar di OJK maupun BAPPEBTI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun