Mohon tunggu...
Indodax
Indodax Mohon Tunggu... Lainnya - Indodax merupakan platform trading aset crypto pertama buatan Indonesia yang mendapatkan tiga sertifikasi internasional, yakni ISO 9001 : 2015, 27001 : 2013, dan 27017 ; 2015.

Indodax adalah indonesia crypto exchange pertama yang terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Pahami Apa Itu Candlestick dan Cara Membacanya agar Cuan

8 November 2022   12:30 Diperbarui: 8 November 2022   15:53 10553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mau terjun ke dunia kripto? Tapi masih ragu untuk melakukan investasi? Nggak usah takut, karena beragam analisa sudah bisa dipelajari. Mulai dari analisa teknikal membaca candlestick hingga analisa fundamental. 

Berbicara soal analisa teknikal, Kamu akan diajarkan bagaimana cara membaca pergerakan pasar yang naik turun.  Terlebih untuk industri kripto, volatilitas pasar begitu terasa. Sebab, adanya perubahan crypto market begitu cepat terjadi.

Kamu yang baru saja memulai investasi kripto ada baiknya memahami dan membaca candlestick dengan cermat. Sehingga ketika kondisi bullish atau bearish, Kamu tetap bisa mendapatkan cuan walaupun fluktuasi harga dan aset kripto sedang tak menentu.

Untuk memprediksi arah market, mempelajari analisa teknikal dengan candlestick merupakan suatu keharusan. Sebab, dengan mengerti candlestick pergerakan harga bisa diprediksi sehingga kemungkinan loss menjadi semakin kecil.

Apa itu candlestick?

Tanpa mengesampingkan analisa fundamental, analisa teknikal menjadi topik yang akan dibahas kali ini. Membaca candlestick untuk melihat beberapa aspek resiko juga menjadi prioritas. Termasuk mengenal struktur candlestick sebagai pondasi untuk mulai bertransaksi.

Sebelum membahas jenis-jenis pola candlestick, Tapi taukah Kamu apa itu candlestick ? Candlestick adalah salah satu jenis grafik yang bisa digunakan untuk melakukan analisis teknikal yang mampu menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu market kripto pada periode tertentu.

Nah pada pokok bahasan kali ini, Kami akan membahas pola analisa teknikal dengan menggunakan candlestick.  Tentunya, tanpa harus mengabaikan analisa dengan menggunakan line chart dan bar chart.

Adapun candlestick sebagai salah satu alat untuk menentukan harga memiliki dua komponen utama, yaitu:

*  Bagian tubuh candle (Body): Yup, pada bagian tubuh candlestick akan ditunjukkan fluktuasi harga. Yakni, pada saat harga pembukaan dan harga penutupan pada titik waktu tertentu. Pola ini akan ditunjukkan dengan melihat bentuk kotak persegi yang berwarna merah atau hijau; atau hitam atau putih.

*   Bagian ekor candle (Shadow/Wick)  : Nah, untuk bagian ekor,  akan menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah pasar kripto pada titik waktu tertentu. Hal ini akan dilihat dari garis lurus yang membentang pada bagian atas dan bawah tubuh candlestick. Warna yang dimiliki nya pun senada dengan bentuk lilin (candle).

Selain komponen utama dalam candlestick, terdapat dua warna yang digunakan dalam candlestick yaitu merah dan hijau. Merah berarti terjadi penurunan harga saham (bearish) yang berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. 

Selain itu, untuk memprediksi peningkatan harga aset kripto terjadi peningkatan akan ditandai dengan warna hijau. Artinya, harga aset kripto yang dilihat memiliki peningkatan dibandingkan dengan harga penutupan. 

Sedangkan, jika candlestick yang dimunculkan tidak berwarna, kondisi pasar kripto sedang mengalami bearish. Pun sebaliknya, jika warna putih yang muncul, maka kondisi market crypto  mengindikasikan situasi bullish.

Jenis jenis pola candlestick

Setelah memahami apa itu candlestick ? Kamu pun harus mengerti jenis jenis pola candlestick yang bisa menghasilkan keuntungan. Diantaranya Marubozu, Doji, dan Hammer. Penasaran seperti apa penjelasannya? Mari Kita bahas satu-persatu. 

Marubozu

Dok. Indodax
Dok. Indodax

Pola candlestick yang pertama adalah Marubozu. Jenis pola candlestick seperti ini tidak memiliki bayangan, sehingga akan terlihat layaknya kepala tanpa rambut. Marubozu mengindikasikan pergerakan sinyal yang kuat dari sisi buyer atau seller pada periode ke depan.

Pada pola Marubozu akan terlihat sinyal bullish atau bearish yang sangat bergantung pada harga open dan close yang terlihat di candle. Menariknya, pada pola ini tingkat akurasi yang dihasilkan cukup tinggi. Sehingga layak dijadikan salah satu pola andalan untuk membaca tren.

Doji

Dok. Indodax
Dok. Indodax

Yang tak kalah menarik, jenis pola candlestick berlabel Doji. Pada pola ini, karakteristik candlestick memiliki tampilan yang begitu kompleks. Memiliki bodi yang begitu tipis dan tampak terlihat layaknya garis, karena posisi harga pembukaan dan penutupan sama. Hal ini dikarenakan dari sisi buyer dan seller tak mampu untuk memegang kendali.

Pada pola Doji sinyal konsolidasi akan memberikan informasi menyoal kepastian arah untuk melihat pergerakan harga selanjutnya. Meski demikian, pada Doji dibutuhkan konfirmasi dari bar candlestick berikutnya.

Hammer 

Dok. Indodax
Dok. Indodax

Sama dengan namanya, untuk pola candlestick Hammer wujud visualnya berbentuk palu. Memiliki shadow pada bagian bawah yang berbentuk panjang dan bodi yang terlihat kecil. Pola hammer ini menunjukkan indikasi kondisi bullish reversal atau adanya pembalikan harga dari turun jadi naik saat downtrend.

Untuk membaca dan mengidentifikasi pola hammer ini, Kamu bisa memerhatikan lower shadow dan upper shadownya. Sebab, untuk memenuhi pola Hammer ini, shadow harus terlihat sangat kecil atau tak ada sama sekali. 

Cara membaca candlestick

Jika sudah memahami jenis jenis pola candlestick, sekarang saatnya Kamu memahami cara membaca candlestick yang benar. Pasalnya, pada grafik candlestick akan terlihat indikasi harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk waktu tertentu.

Untuk grafik intraday, harga buka dan tutup bisa menjadi acuan awal dan akhir selama periode lima menit, dan bukan merupakan bagian sesi perdagangan. 

Sementara batang atau candle nantinya akan menunjukkan harga saat ini ketika sudah mulai terbentuk pada saat harga mulai bergerak naik ataupun turun selama periode waktu tertentu dan kisaran harga aset ketika itu.

Harga terbuka

Untuk melihat harga terbuka pada saat membaca candlestick, bagian atas atau bawah tubuh candle nantinya akan menunjukkan harga buka. Kondisi ini akan bergantung apakah aset nantinya akan bergerak lebih tinggi atau lebih rendah selama periode lima menit.

Jika melihat tren harga naik, akan terlihat batang berwarna hijau atau putih dan harga buka berada pada bagian bawah. Sementara untuk tren harga turun, kondisi batang atau candle sering kali akan berwarna merah atau hitam dan harga buka akan berada di atas.

Harga tinggi

Untuk harga tinggi pada periode candlestick akan ditunjukkan oleh bagian atas bayangan atau penampakan ekor di atas tubuh. Nah, untuk pembukaan atau penutupan yang muncul dengan harga tertinggi, maka tidak akan muncul bayangan atas.

Harga rendah

Untuk harga rendah, akan tampak pada bagian bawah bayangan atau ekor yang terlihat pada bawah tubuh. Bila pada pembukaan atau penutupan merupakan harga terendah, maka akan ada bayangan bawah

Tutup Harga

Sementara untuk tutup harga,  harga terakhir yang diperdagangkan akan menunjukkan bagian atas (pada batang berwarna hijau atau putih) atau bawah (pada batang berwarna merah atau hitam) tubuh.

Informasi yang butuh ditunjukkan yakni ketika candle terbentuk maka candle akan terus berubah seiring dengan adanya pergerakan harga. Pembukaan akan tetap sama, tetapi sampai candle selesai, harga tertinggi dan terendah bisa berubah.

Untuk melihat keseluruhan, warna bisa berubah saat batang terbentuk. Hal ini sangat mungkin akan berubah dari hijau menjadi merah. 

Contohnya, saat harga akan berada di atas ketika harga pembukaan tetapi kemudian akan turun di bawahnya. Nah, saat periode waktu lilin berakhir, maka harga terakhir akan ada pada harga penutupan, posisi lilin selesai, dan lilin kemudian mulai terbentuk pada akhirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun