Printer 3D dapat menetapkan standar tinggi terhadap ketepatan waktu. Produksi yang tidak banyak memakan waktu yang berdampak juga terhadap waktu pengiriman hingga menekan biaya impor barang jadi. Kondisi seperti ini akan sangat menguntungkan bagi industri kecil/ negara pengimpor barang jadi.
Misalnya, Unilever menggunakan 3D printing untuk alat cetakan injeksi, memproduksi bagian-bagian prototipe dalam bahan akhir untuk pengujian fungsional dan konsumen. Menggunakan teknologi untuk cetakan membantu perusahaan mengurangi waktu tunggu untuk prototipe hingga 40 persen.Â
Dalam contoh lain, Estée Lauder Companies (ELC) menggunakan teknologi 3D printing terbaru untuk memodernisasi produksi di fasilitas manufaktur Whitman di Inggris, di mana banyak merek perawatan kulit bergengsi, dan parfum Jo Malone London, diproduksi.
Saat memproduksi botol parfum 30ml Jo Malone London, misalnya, 3D Printer digunakan sebagai alat jaminan kualitas untuk penyelarasan label pada botol, menghemat waktu dan biaya.
Berkat penggunaan teknologi, perusahaan juga dapat merancang dan menguji suku cadang mesin baru dalam hitungan jam, bukan minggu atau bulan, dan hanya dengan beberapa dolar per suku cadang, daripada ribuan dolar.
2. Menyesuaikan kebutuhan pasar secara real time
Printer 3D dapat memproduksi benda berbentuk apapun dan kapanpun mengikuti perkembangan pasar. Faktor inilah yang membantu industri manufaktur di era persaingan bisnis global dimana permintaan pasar semakin beragam dan sulit untuk diprediksi.
3.  Biaya  Spare Parts
Spare part menjadi hal yang krusial di dalam industri manufaktur. Ketersedian suku cadang atau spare parts memastikan line assembly atau komponen mesin lainnya dapat berjalan terus – menerus. Bisa dibayangkan sebuah mesin tidak berjalan karena menunggu datangnya spare parts. Tentu banyak proses yang terganggu dan menurunkan produktivitas.
Terkadang kita dihadapkan pada keadaan sparepart yang rusak dan tidak ada stock penggantinya atau bahkan spare part tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Pembelian dalam jumlah yang sedikit biasanya sulit dilakukan dan membutuhkan MOQ atau Minimum Jumlah Pembelian. Padahal kita membutuhkan benda tersebut dalam jumlah yang sedikit. Selain itu waktu sampainya spare part juga tidak sebentar. Disini peran 3D Printer bermain.
Teknologi 3D Printing kadang dikombinasikan dengan teknologi 3D Scanning. Ini tentu sangat membantu kita untuk menduplikasi spare part yang ada. Beberapa spare part yang bisa dibuat seperti gripper robot, bracket, roda gigi dan lain sebagainya. Aplikasi ini bisa kita terapkan untuk membantu divisi maintenance.Â