Mohon tunggu...
Indobot Academy
Indobot Academy Mohon Tunggu... Lainnya - Indobot Academy
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

About Indobot Academy PT Ozami Inti Sinergi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dengan Kode KBLI 85499, 85493, 85497, 85495 serta sudah memiliki sertifikat ISO 9001 : 2015. Didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 14 tanggal 25 Februari 2021 yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0013991.AH.01.01 Tanggal 26 Februari 2021 dan telah dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum No AHU-0013991.AH.01.01 Tahun 2021 tanggal 26 Februari. Kantor Pusat Yogyakarta Jln. Affandi No 5, Kec. Depok, Kab. Sleman, D.I.Yogyakarta Contact Email : office@indobot.co.id 0813-2564-5334 - CS Rakhmi 0851-5731-7552 - Partnership Farhan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbandingan Pertanian Dengan IoT dan Tanpa IoT

24 November 2023   09:31 Diperbarui: 24 November 2023   10:46 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian merupakan tulang punggung bagi ketahanan pangan global, memainkan peran sentral dalam pemenuhan kebutuhan makanan dunia yang terus tumbuh. Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi telah mengubah wajah pertanian, dan salah satu inovasi terkemuka adalah Internet of Things (IoT). IoT, sebuah jaringan perangkat terhubung yang saling berkomunikasi, telah mengubah cara petani mengelola dan mengoptimalkan produksi mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, revolusi IoT telah memperkenalkan paradigma baru dalam pertanian. Dengan sensor yang terpasang pada tanaman, peralatan, dan lingkungan pertanian, petani dapat mengumpulkan data secarareal-time. Ini membuka pintu menuju pengelolaan yang lebih cerdas dan efisien dari sumber daya alam, mulai dari air hingga energi.

IoT Dalam Pertanian

Internet of Things (IoT) dalam pertanian merujuk pada integrasi teknologi yang memungkinkan objek fisik, seperti sensor dan perangkat terkait lainnya, berkomunikasi dan bertukar data melalui jaringan. Dalam konteks pertanian, ini melibatkan penerapan sensor yang terpasang pada peralatan, tanaman, dan hewan untuk mengumpulkan data secara real-time.

Penerapan teknologi IoT dalam pertanian bukan hanya tentang mengumpulkan data, tetapi juga tentang menganalisis dan menggunakan data tersebut untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Dengan memahami kondisi tanah, tanaman, dan hewan secara real-time, petani dapat mengoptimalkan pemakaian sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan produktivitas.

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan Air: 

  • Tanpa IoT: Pada pertanian konvensional, irigasi sering kali dilakukan secara rutin tanpa mempertimbangkan kondisi tanah yang sebenarnya. Ini dapat menyebabkan pemborosan air dan masalah kelembaban tanah yang tidak merata.
  • Dengan IoT: Sensor kelembaban tanah yang terhubung memungkinkan petani mengukur kelembaban tanah secara akurat. Dengan data ini, irigasi dapat diatur secara otomatis berdasarkan kebutuhan tanaman, mengurangi pemborosan air.

Penggunaan Pupuk: 

  • Tanpa IoT: Penentuan jumlah pupuk seringkali didasarkan pada jadwal rutin, tanpa mempertimbangkan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman secara spesifik. Hal ini dapat mengakibatkan pemakaian pupuk yang berlebihan atau tidak mencukupi.

  • Dengan IoT: Sensor nutrisi tanah dapat memberikan data real-time tentang kebutuhan tanaman akan nutrisi tertentu. Ini memungkinkan pemberian pupuk yang tepat pada waktu yang tepat, meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan mencegah pencemaran lingkungan.

Penggunaan Energi: 

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun