Penerapan Internet of Things dapat menjadi peluang bagi berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya adalah penerapan Internet of Things pada panel surya di daerah terpencil.
Indonesia memiliki total luas wilayah hampir mencapai 1,905 juta km persegi. Meskipun Indonesia termasuk negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, pembangunan fasilitas publik masih belum bisa merata sepenuhnya.
Seperti yang dialami oleh Masyarakat di Kampung Lo'Ang, Nusa Tenggara Barat yang sejak dulu belum pernah merasakan akses listrik dari pemerintah.
PLTS Berbasis IoT Selamatkan Warga Kampung Lo'Ang dari Kegelapan
Mengatasi permasalahan tersebut, Tim Dosen Universitas Mercu Buana melalui kegiatan pengabdian masyarakat melakukan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).Â
PLTS pemberian Tim Dosen Mercu Buana yang dipasang di Kampung Lo'Ang tersebut juga telah terintegrasi dengan Internet of Things.
Sebelum adanya PLTS berbasis Internet of Things ini, Masyarakat Kampung Lo'Ang hidup dalam kegelapan. Kondisi tersebut terjadi karena belum adanya akses listrik dari PLN yang menerangi wilayah Kampung Lo'Ang.
Bahkan, meskipun telah terpasang PLTS berbasis IoT, dari lima kampung yang ada, hanya Kampung Lo'Ang yang mendapat aliran listrik.
Panel surya berbasis Internet of Things di Kampung Lo'Ang ini memiliki kapasitas sebesar 8.500 Watt Peak dengan 32 unit panel surya berkapasitas 270 Watt Peak. Selain itu, PLTS ini juga menggunakan baterai VRLA sejumlah 24 unit.
Dengan kapasitas sedemikian rupa, PLTS berbasis Internet of Things ini dapat menerangi 48 rumah yang berada di kawasan Kampung Lo'Ang. Meski demikian, daya listrik yang dapat digunakan tiap rumah hanya 200 watt per hari.
Manfaat Internet of Things pada PLTS ini tentunya data yang tercatat oleh perangkat dapat dimonitor dan operasional PLTS dapat dilakukan melalui smartphone.
Kerjasama Universitas Mercu Buana dengan Yayasan Wakaf Energi
Universitas Mercu Buana bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Energi untuk dapat mewujudkan aliran listrik bagi Warga Kampung Lo'Ang.
Selain itu, program ini juga didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi Indonesia. Gerakan ini telah membantu banyak masyarakat sejak tahun 2018 dan tersebar dari Aceh hingga Maluku.
Kerjasama kedua belah pihak ini diharapkan dapat menjadi kolaborasi yang baik serta dalam rangka mendukung mitra industri untuk hilirasi produknya.
Manfaat Internet of Things yang begitu besar seharusnya dapat dikembangkan lebih lanjut demi kesejahteraan masyarakat. Terlebih pada masyarakat daerah terpencil, yang masih mengalami masalah dalam aksebilitas.
Internet of Things dapat membantu menghubungkan antar perangkat sehingga bisa dioperasikan atau dimonitoring melalui jarak jauh.
Yuk kembangkan teknologi berbasis Internet of Things agar bisa membantu kesejahteraan masyarakat luas!
Mempelajari Internet of Things, akan menimbulkan peluang untuk terciptanya inovasi-inovasi produk teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bersama Indobot Academy, Internet of Things dapat dipelajari secara terstruktur meskipun Anda tidak memiliki background di bidang IoT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H