Indonesia merupakan negara yang masih memiliki wilayah hutan yang cukup luas. Banyak hutan Indonesia yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan bertani maupun tempat tinggal.
Pada sebagian wilayah di Indonesia, kebanyakan masyarakat bermukim di sekitaran hutan, yang menyebabkan hidup berdampingan dengan fauna yang ada di dalam hutan tersebut.
Hal tersebut seringkali menimbulkan permasalahan, karena hewan yang bertempat tinggal di dalam hutan dapat merusak lahan pertanian milik warga.
Mengatasi hal tersebut, diciptakan perangkat pencegah hama babi hutan agar tidak dapat merusak lahan pertanian miliki warga.
Serangan Babi Hutan Rusak Lahan Perkebunan Ubi Kayu di AcehÂ
Masyarakat di daerah Jantho Baru, Kabupaten Aceh besar mayoritas memiliki lahan pertanian di dekat hutan lindung.
Kondisi tersebut menyebabkan potensi serangan hama babi pada lahan pertanian milik warga semakin meningkat.Â
Menurut data yang diperoleh, perkebunan ubi kayu milik warga mengalami kerusakan hingga 90% akibat serangan babi hutan.
Serangan babi hutan pada perkebunan ubi kayu milik warga Jantho Baru tersebut tentunya mengakibatkan kerugian besar bagi para petani, karena produktivitasnya menurun.
Perangkat Berbasis IoT Cegah Serangan Babi Hutan
Mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat serangan dari babi hutan di atas, tim Pusat Riset Telematika Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menawarkan solusi untuk menanggulanginya.
Solusi yang diciptakan adalah pagar listrik bertenaga surya yang telah terintegrasi dengan Internet of Things.
Internet of Things dipilih karena memang dapat menunjang tingkat keamanan lahan pertanian dan perkebunan.
Penerapan pagar listrik berbasis Internet of Things tersebut dipasang di lahan ubi kayu milik mitra pengabdian di Gampong Jantho Baru, Kabupaten Aceh Besar.
Pagar listrik berbasis Internet of Things ini, akan dilengkapi dengan kamera dan pengeras suara yang dapat dimonitoring dari jarak jauh menggunakan smartphone.
Pengeras suara tersebut berfungsi untuk mengusir babi hutan yang mendekati lahan perkebunan warga.
Banyak keuntungan akibat penggunaan perangkat pengusir babi hutan berbasis Internet of Things ini. Karena berbasis Internet of Things, semua operasional perangkat pengusir babi tersebut dapat dijalankan dari jarak jauh menggunakan smartphone.
Selain itu, kamera pengawas yang terpasang juga dilengkapi dengan sensor infra-red yang dapat menangkap gambar meskipun di malam hari.
Sistem pengamanan lahan dari babi hutan ini menggunakan listrik yang berasal dari tenaga surya, sehingga para petani tidak perlu khawatir akan terbebani dengan biaya listrik.
Wah menarik sekali ya inovasi tersebut!
Internet of Things memang dapat diterapkan di berbagai sektor. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan inovasi teknologi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H