Penerapan Internet of Things dapat diaplikasikan di berbagai sektor, salah satunya adalah pertanian. Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Berbagai kegiatan pertanian dapat dilakukan di Indonesia, seperti menanam tanaman hortikultura, perkebunan, bahkan hingga perikanan.Â
Meskipun tanah Indonesia terbilang cukup subur untuk budidaya pertanian, ketika musim kemarau seringkali kekurangan ketersediaan air.
Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor gagal panen dan tantangan yang harus dihadapi oleh para petani di Indonesia.
Seperti halnya petani cabai di Provinsi Riau yang seringkali mengalami kekurangan air untuk budidaya cabainya, sehingga hasil panen kurang maksimal.
Tim Pengabdian Mencegah Kekeringan Petani Cabai Menggunakan Perangkat IoT
Melihat permasalahan yang diakibatkan oleh kekeringan, Tim Pengabdian  dari Politeknik Negeri Bengkalis merancang perangkat pengairan berbasis IoT.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lahan cabe masyarakat Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis, Provinsi Riau.
Tim pengabdian yang terdiri dari dua jurusan, yaitu teknik informatika dan sipil tersebut melaksanakan pengabdian kepada petani cabai dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu, penggunaan perangkat pengairan berbasis IoT tersebut juga salah satu langkah mendukung revolusi industri 4.0.
Apa itu revolusi industri 4.0?Â
Revolusi industri merupakan kolaborasi antara sistem IoT ataupun cyber ke dalam proses industri.
Sehingga dengan penerapan revolusi industri 4.0, harapannya proses produksi ataupun segala hal di bidang industri dapat berjalan lebih efektif.
Menggunakan perangkat pengairan berbasis IoT memiliki keuntungan tersendiri bagi petani cabai. Khususnya dalam hal ketersediaan air untuk penyiraman.
Sebelumnya, penyiraman cabai masih secara konvensional, sehingga sangat menguras waktu dan tenaga para petani. Selain itu, penyiraman secara manual juga seringkali mengakibatkan tidak sesuainya komposisi penyiraman yang berujung kepada kekurangan persediaan air.
Keunggulan Perangkat Pengairan Berbasis Internet of Things
Dengan digunakannya perangkat pengairan berbasis IoT tentunya akan memberi banyak keuntungan bagi para petani, seperti halnya penyiraman yang kini bisa dilakukan secara otomatis melalui smartphone.
Selain itu, dengan menggunakan perangkat pengairan berbasis Internet of Things, distribusi air juga dapat diatur sedemikian rupa, sehingga dosisnya tepat bagi tanaman cabai.
Dosis yang tepat tersebut selain berpengaruh terhadap pertumbuhan cabai, juga membantu menjaga ketersediaan air.
Program yang dilaksanakan oleh tim pengabdian tersebut mendapat dukungan dari Kemendikbud Ristek Dikti serta petani cabai karena memang ke depannya diperlukan penerapan teknologi untuk memudahkan kegiatan budidaya pertanian
Wujudkan Revolusi Industri 4.0 Melalui Internet of Things
Indonesia memiliki banyak potensi pemuda-pemudi yang memiliki talenta luar biasa di bidang teknologi.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pemuda menciptakan berbagai inovasi di bidang Internet of Things untuk meningkatkan kemajuan teknologi.
Oleh karena itu, berbagai inovasi terkait Internet of Things tersebut harus mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Salah satu lembaga yang mendukung kemajuan talenta di bidang Internet of Things adalah Indobot Academy.
Indobot Academy merupakan startup penyedia pembelajaran Internet of Things yang akan membantu anda untuk mempelajari Internet of Things mulai dari dasar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H