Sumber energi yang kita gunakan sehari-hari ternyata berasal dari berbagai sumber. Apabila kita biasanya menggunakan sumber energi berbahan fosil, terdapat sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan dan bersifat sustainable.
Sumber energi yang ramah lingkungan tersebut ialah sumber energi matahari. Sumber energi matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat terus digunakan karena selalu tersedia setiap harinya, terlebih di Indonesia merupakan negara tropis yang hanya memiliki dua musim.
Sumber energi yang berasal dari matahari, dapat diolah dan didapatkan melalui panel surya. Penggunaan panel surya tersebut kini mulai menyebar di berbagai kalangan, seperti pada Desa Wisata di berbagai wilayah Indonesia.
Pengembangan Wisata Kampung Hijau di Surabaya
Salah satu desa wisata yang menggunakan energi bersumber dari matahari adalah Desa Wisata Kampung Oase Ondomohen.
Penggunaan teknologi tersebut dikembangkan oleh Tim Pengabdian Masyarakat dari IT Telkom Surabaya dengan memanfaatkan teknologi berbasis Internet of Things (IoT).
Tim Pengabdian Masyarakat dari IT Telkom Surabaya, dikutip dari laman timesindonesia.co.id terdiri dari Lora Khaula Amifia, S.Pd., M.Eng., Billy Montolalu S.Kom. M.Kom., Ully Asfari S.Kom. M.Kom., Ardiansyah Al Farouq S.T. M.T., Dr. Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T., Moch. Iskandar Riansyah, S.ST., M.T. serta mahasiswa teknik elektro.
Berbagai kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pengembangan kampung hijau, pengolah sampah makanan untuk budidaya magot, pengembangan panel surya, serta budidaya ikan berbasis Internet of Things (IoT).
Pengembangan tersebut tercetus karena pengurus desa wisata mengalami kendala kerusakan alat panel surya, sehingga diusulkan untuk dilakukan pengembangan teknologi panel surya yang dapat mendukung budidaya tanaman hidroponik, penerangan wisata kuliner, serta budidaya ikan menggunakan IoT.
Keuntungan Penggunaan Perangkat Internet of Things
Berbagai macam objek wisata disediakan oleh Kampung Oase Ondomohen Surabaya, salah satunya adalah pemanfaatan parit yang digunakan untuk memelihara ikan Nilam Patin, Lele, dan Gurami.
Hasil produksi ikan yang dibudidayakan di parit tersebut, nantinya dijual di rumah makan warga sekitar yang juga menjadi lahan mencari nafkah.
Pembudidayaan ikan di parit tersebut tentunya dengan menggunakan teknologi berbasis Internet of Things. Menggunakan perangkat berbasis Internet of Things, masyarakat bisa memberi makan ikan secara otomatis dan terjadwal.
Hal tersebut tentunya mengurangi resiko kesalahan manusia dalam memberi makan ikan yang dapat mengakibatkan pertumbuhan ikan tidak maksimal.
Internet of Things merupakan teknologi yang dapat digunakan di segala sektor, mulai dari sektor pertanian, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Menggunakan Internet of Things, berbagai macam pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah.
Seiring majunya perkembangan teknologi, Internet of Things semakin dibutuhkan di berbagai sektor industri. Oleh karenanya, menguasai ilmu Internet of Things sudah mulai menjadi kebutuhan di era digital sekarang ini.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H