Mohon tunggu...
Indo Asmarani
Indo Asmarani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah Organisasi KEMAFAR-UH dan Tanggung Jawab Kaum Intelektual

11 Januari 2019   21:34 Diperbarui: 11 Januari 2019   21:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tri Dharma Perguruan Tinggi juga harus menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh Dosen maupun Profesor sehingga membuat seorang mahasiswa terabaikan ketika dosen maupun profesor melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut untuk memenuhi kewajibannya.

Sebagai seorang apoteker nantinya bentuk pengabdian kita kepada masyarakat bukan berarti memberikan obat secara cuma cuma atau gratis kepada masyarakat karena untuk sebelum merilis obat seorang apoteker membutuhkan biaya sebesar 2 miliar, melainkan dengan memberikan ilmu yang teman teman telah peroleh dan miliki agar masyarakat dapat mempercayai kita sebagai seorang farmasis, contohnya seperti memberikan informasi mengenai dampat dari Tetrasiklin yang merupakan antibiotik yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat berdampak pada bayinya nanti yaitu kerusakan gigi.

Masalah yang biasa dihadapi seorang apoteker di indonesia yaitu seringnya dipanggil dengan panggilan dokter karena masyarakat melihat dari jas apoteker tersebut. Jas apoteker dengan jas dokter tidak jauh berbeda, jas apoteker berwarna putih tulang sedangkan dokter berwarna putih bersih. Mengapa demikian ? Karena seorang apoteker dan dokter itu selalu berdampingan sehingga warna jasnya hampir mirip. Masalah yang lain yaitu seorang apoteker tidak turun langsung ke masyarakat yang biasanya terjadi di apotek yang hanya menyuruh asistennya sehingga masyarakat tidak mengetahui tentang obat tersebut. Jadilah seorang apoteker yang peduli dengan kesehatan seseorang.

Terdapat perbedaan antara apoteker di Indonesia dan apoteker di luar negeri. Apa sih itu bedanya? Di luar negeri, masyarakat lebih mempercayai apoteker dibandingkan dengan dokter, jadi saat mereka sakit maka mereka akan mendatangi apoteker terlebih dahulu baru dokter. Sangat berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, di negara kita masyarakat lebih mempercayai seorang dokter dibanding apoteker. Pendidikan menjadi seorang apoteker di luar negeri sangat lama berbeda dengan di indonesia. Marilah kita gunakan tanggung jawab kita sebagai kaum intelektual.

Sekian dan terima kasih.

#RESEP2018

#KAMIKAUMINTELEKTUAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun