BAB I. PERTUMBUHAN INDUSTRI
Grafik 1.1. PDB dan Pertumbuhan PDB Indonesia, 2010 - 2016
Grafik 1.2. Pertumbuhan Industri Tanaman Pangan, 2010 - 2016
Grafik 1.3. Pertumbuhan Industri Tanaman Holtikultura, 2010 - 2016
Grafik 1.4. Pertumbuhan Industri Tanaman Perkebunan, 2010 - 2016
Grafik 1.5. Pertumbuhan Industri Peternakan, 2010 - 2016
Grafik 1.6. Pertumbuhan Industri Kehutanan dan Penebangan Kayu, 2010 - 2016
Grafik 1.7. Pertumbuhan Industri Perikanan, 2010 - 2016
Grafik 1.8. Pertumbuhan Industri Pertambangan Biji Logam, 2010 - 2016
Grafik 1.9. Pertumbuhan Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak, 2010 - 2016
Grafik 1.10. Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman, 2010 - 2016
Grafik 1.11. Pertumbuhan Industri Pengolahan Tembakau, 2010 - 2016
Grafik 1.12 Pertumbuhan Industri Kulit, Brang dari Kulit, dan Alas Kaki, 2010 - 2016
Grafik 1.13. Pertumbuhan Industri Pengolahan Kayu, Bambu, Rotan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016
Grafik 1.14. Pertumbuhan Industri Pengolahan Kertas, Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekaman, 2010 - 2016
Grafik 1.15. Pertumbuhan Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional, 2010 - 2016
Grafik 1.16. Pertumbuhan Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik, 2010 - 2016
Grafik 1.17. Pertumbuhan Industri Bahan Galian Non Logam, 2010 - 2016
Grafik 1.18. Pertumbuhan Industri Logam Dasar, 2010 - 2016
Grafik 1.19. Pertumbuhan Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik, 2010 - 2016
Grafik 1.20. Pertumbuhan Industri Mesin dan Perlengkapan, 2010 - 2016
Grafik 1.21. Pertumbuhan Industri Alat Angkutan, 2010 - 2016
Grafik 1.22. Pertumbuhan Industri Furnitur, 2010 - 2016
Grafik 1.23. Pertumbuhan Industri Pengadaan Gas dan Produksi Es, 2010 - 2016
Grafik 1.24. Pertumbuhan Industri Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya, 2010 - 2016
Grafik 1.25. Pertumbuhan Industri Perdagangan Besar dan Eceran, Tanpa Mobil dan Sepeda Motor, 2010 - 2016
Grafik 1.26. Pertumbuhan Industri Transportasi Darat, 2010 - 2016
Grafik 1.27. Pertumbuhan Industri Transportasi Laut, 2010 - 2016
Grafik 1.28. Pertumbuhan Industri Transportasi Sungai, Danau, dan Penyebrangan, 2010 - 2016
Grafik 1.29. Pertumbuhan Industri Penyediaan Makanan Minuman, Restoran, dan Sejenisnya, 2010 - 2016
Grafik 1.30. Pertumbuhan Industri Jasa Perantara Keuangan, Perbankan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016
Grafik 1.31. Pertumbuhan Industri Asuransi dan Dana Pensiun, 2010 - 2016
Grafik 1.32. Pertumbuhan Industri Jasa, Konsultasi Perusahaan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016
Grafik 1.33. Pertumbuhan Industri Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, 2010 - 2016
Grafik 1.34. Pertumbuhan Industri Jasa Pendidikan, 2010 - 2016
Grafik 1.35. Pertumbuhan Industri Jasa Kesehatan dan Sejenisnya, 2010 - 2016
BAB II. PERTUMBUHAN INVESTASI
Grafik 2.1. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Tanaman Pangan & Perkebunan, 2010 – 2016
Grafik 2.2. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Peternakan, 2010 – 2016
Grafik 2.3. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kehutanan, 2010 – 2016
Grafik 2.4. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perikanan, 2010 – 2016
Grafik 2.5. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Pertambangan, 2010 – 2016
Grafik 2.6. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Makanan, 2010 – 2016
Grafik 2.7. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki, 2010 – 2016
Grafik 2.8. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kayu, 2010 – 2016
Grafik 2.9. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kertas dan Percetakan, 2010 – 2016
Grafik 2.10. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kimia dan Farmasi, 2010 – 2016
Grafik 2.11. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Karet & Plastik, 2010 – 2016
Grafik 2.12. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Logam, Mesin, & Elektronik, 2010 – 2016
Grafik 2.13. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kedokteran, Optik, & Jam, 2010 – 2016
Grafik 2.14. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain, 2010 – 2016
Grafik 2.15. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Listrik, Gas, & Air, 2010 – 2016
Grafik 2.16. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Konstruksi, 2010 – 2016
Grafik 2.17. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perdagangan & Reparasi, 2010 – 2016
Grafik 2.18. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Hotel & Restoran, 2010 – 2016
Grafik 2.19. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Transportasi, Gudang, & Komunikasi, 2010 – 2016
Grafik 2.20. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran, 2010 – 2016
BAB III. PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL PERTANIAN
Grafik 3.1. Volume dan Nilai Ekspor Biji Kopi, 2005 – 2016
Grafik 3.2. Volume dan Nilai Impor Biji Kopi, 2005 – 2016
Grafik 3.3. Volume dan Nilai Ekspor Biji Coklat, 2005 – 2016
Grafik 3.4. Volume dan Nilai Impor Biji Coklat, 2005 – 2016
Grafik 3.5. Volume dan Nilai Ekspor Udang, 2005 – 2016
Grafik 3.6. Volume dan Nilai Impor Udang, 2005 – 2016
Grafik 3.7. Volume dan Nilai Ekspor Rempah-rempah, 2005 – 2016
Grafik 3.8. Volume dan Nilai Impor Rempah-rempah, 2005 – 2016
Grafik 3.9. Volume dan Nilai Ekspor Teh, 2005 – 2016
Grafik 3.10. Volume dan Nilai Impor Teh, 2005 – 2016
Grafik 3.11. Volume dan Nilai Ekspor Tembakau, 2005 – 2016
Grafik 3.12. Volume dan Nilai Impor Tembakau, 2005 – 2016
Grafik 3.13. Volume dan Nilai Ekspor Ikan dan lain-lain, 2005 – 2016
Grafik 3.14. Volume dan Nilai Impor Ikan dan lain-lain, 2005 – 2016
Grafik 3.15. Volume dan Nilai Ekspor Bahan Nabati, 2005 – 2016
Grafik 3.16. Volume dan Nilai Ekspor Buah-buahan, 2005 – 2016
Grafik 3.17. Volume dan Nilai Impor Buah-buahan, 2005 – 2016
Grafik 3.18. Volume dan Nilai Ekspor Sayur-sayuran, 2005 – 2016
Grafik 3.19. Volume dan Nilai Impor Sayur-sayuran, 2005 – 2016
Grafik 3.20. Volume Ekspor dan Impor Damar, 2005 – 2016
BAB IV. PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL INDUSTRI
Grafik 4.1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit, 2005 – 2016
Grafik 4.2. Volume dan Nilai Impor Minyak Sawit, 2005 – 2016
Grafik 4.3. Volume dan Nilai Ekspor Produk Logam Dasar, 2005 – 2016
Grafik 4.4. Volume dan Nilai Impor Produk Logam Dasar, 2005 – 2016
Grafik 4.5. Volume dan Nilai Ekspor Produk Kayu Olahan, 2005 – 2016
Grafik 4.6. Volume dan Nilai Impor Produk kayu olahan, 2005 – 2016
Grafik 4.7. Volume dan Nilai Ekspor Bahan kimia, 2005 – 2016
Grafik 4.8. Volume dan Nilai Impor Bahan kimia, 2005 – 2016
Grafik 4.9. Volume dan Nilai Ekspor Kertas dan barang dari kertas, 2005 – 2016
Grafik 4.10. Volume dan Nilai Impor Kertas dan barang dari kertas, 2005 – 2016
Grafik 4.11.Volume dan Nilai Ekspor Karet Olahan, 2005 – 2016
Grafik 4.12.Volume dan Nilai Impor Karet Olahan, 2005 – 2016
Grafik 4.13. Volume dan Nilai Ekspor Furnitur, 2005 – 2016
Grafik 4.14. Volume dan Nilai Impor Furnitur, 2005 – 2016
Grafik 4.15. Volume dan Nilai Ekspor Bahan Kertas, 2005 – 2016
Grafik 4.16. Volume dan Nilai Impor Bahan Kertas, 2005 – 2016
Grafik 4.17. Volume dan Nilai Ekspor Pupuk, 2005 – 2016
Grafik 4.18. Volume dan Nilai Impor Pupuk, 2005 – 2016
Grafik 4.19. Volume dan Nilai Ekspor Makanan Ternak, 2005 – 2016
Grafik 4.20. Volume dan Nilai Impor Makanan Ternak, 2005 – 2016
BAB V. KINERJA INDUSTRI MOBIL
Grafik 5.1. Produksi Mobil Berdasarkan Kategori, 2005 – 2016
Grafik 5.2. Volume Eskpor Mobil, 2005 – 2016
Grafik 5.3. Volume Impor Mobil, 2005 – 2016
Grafik 5.4. Penjualan Mobil di Indonesia, 1993 – 2016
Grafik 5.5. Penjualan Mobil Toyota, 2008 – 2016
Grafik 5.6. Penjualan Mobil Daihatsu, 2008 – 2016
Grafik 5.7. Penjualan Mobil Honda, 2008 – 2016
Grafik 5.8. Penjualan Mobil Suzuki, 2008 – 2016
Grafik 5.9. Penjualan Mobil Mitsubishi, 2008 – 2016
Grafik 5.10. Penjualan Mobil Nissan, 2008 – 2016
Grafik 5.11. Penjualan Mobil Isuzu, 2008 – 2016
Grafik 5.12. Penjualan Mobil Mazda, 2008 – 2016
Grafik 5.13. Penjualan Mobil Chevrolet, 2008 – 2016
Grafik 5.14. Penjualan Mobil KIA, 2008 – 2016
Grafik 5.15. Penjualan Mobil BMW, 2008 – 2015
Grafik 5.16. Penjualan Mobil Hyundai, 2008 – 2016
Grafik 5.17. Penjualan Mobil Ford, 2008 – 2015
Grafik 5.18. Penjualan Mobil Mercedes Benz, 2008 – 2016
Grafik 5.19. Penjualan Mobil Peugeot, 2008 – 2016
Grafik 5.20. Penjualan Mobil Hino, 2008 – 2016
Grafik 5.21. Penjualan Mobil UD Trucks, 2009 – 2016
BAB VI. KINERJA INDUSTRI SEPEDA MOTOR
Grafik 6.1Produksi Motor di Indonesia, 1996 – 2016
Grafik 6.2. Penjualan Motor di Indonesia, 1996 – 2016
Grafik 6.3.Penjualan Motor di Pasar Dalam Negeri, 1996 – 2016
Grafik 6.4.Market Share penjualan Motor di Pasar Dalam Negeri, 1996 - 2016
Grafik 6.5.Penjualan Motor di Pasar Ekspor, 1996 – 2016
Grafik 6.6.Penjualan Motor Honda, 2008 – 2016
Grafik 6.7. Penjualan Motor Yamaha, 2008 – 2016
Grafik 6.8.Penjualan Motor Suzuki, 2008 – 2016
Grafik 6.9.Penjualan Motor Kawasaki, 2008 – 2016
Grafik 6.10.Penjualan Motor TVS, 2008 – 2016
BAB VII. KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT
Grafik 7.1.Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 – 2015
Grafik 7.2.Penjualan Alat Berat di Indonesia, 1990 – 2016
Grafik 7.3.Pangsa Pasar Alat Berat Komatsu, Hitachi, Caterpilar, dan Kobelco, 2009 – 2016
Grafik 7.4.Penjualan Alat Berat Komatsu, 2000 – 2016
BAB VIII. KINERJA INDUSTRI TEKSTIL
Grafik 8.1.Pertumbuhan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, 2010 - 2016
Grafik 8.2.Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Tekstil, 2010 – 2016
Grafik 8.3.Volume Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016
Grafik 8.4.Nilai Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016
Grafik 8.5.Volume Impor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016
Grafik 8.6.Nilai Impor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016
BAB IX. KINERJA INDUSTRI MINYAK & GAS BUMI
Grafik 9.1. Pertumbuhan Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, 2010 - 2016
Grafik 9.2. Nilai Ekspor Miyak Mentah, 2006 – 2016
Grafik 9.3. Nilai Impor Minyak Mentah, 2006 - 2016
Grafik 9.4. Cadangan Minyak Bumi 2004 – 2014
Grafik 9.5. Peta Cadangan Minyak Bumi Berdasarkan Wilayah Indonesia, 2014
Grafik 9.6. Nilai Ekspor Gas Alam, 2006 – 2016
Grafik 9.7. Nilai Impor Gas Elpiji, 2006 – 2016
Grafik 9.8. Peta Cadangan Gas Bumi Berdasarkan Wilayah Indonesia, 2014
Grafik 9.9. Cadangan Gas Bumi, 2004 – 2014
BAB X. KINERJA INDUSTRI BATUBARA
Grafik 10.1. Pertumbuhan Industri Pertambangan Batubara dan Lignit, 2010 - 2016
Grafik 10.2.Volume Produksi Batubara, 2000 – 2015
Grafik 10.3.Volume Ekspor Batubara, 2005 – 2016
Grafik 10.4.Nilai Ekspor Batubara, 2005 – 2016
Grafik 10.5.Volume Impor Batubara, 2005 – 2016
Grafik 10.6.Nilai Impor Batubara, 2005 – 2016
Grafik 10.7.Volume Penjualan Batubara Dalam Negeri, 2000 – 2015
Grafik 10.8.Konsumsi Batubara Pembangkit Listrik, 2003 – 2015
Grafik 10.9.Harga Batubara Acuan, Januari 2009 – April 2016
Grafik 10.10.Sumber Daya dan Cadangan Batubara, 2004 – 2015
BAB XI. KINERJA INDUSTRI TEMBAGA
Grafik 11.1. Volume Ekspor Biji Tembaga, 2005 – 2016
Grafik 11.2.Nilai Ekspor Biji Tembaga, 2005 – 2016
Grafik 11.3.Volume Impor Biji Tembaga, 2005 – 2016
Grafik 11.4.Nilai Impor Biji Tembaga, 2005 – 2016
Grafik 11.5.Sumber Daya dan Cadangan Tembaga, 2015
BAB XII. KINERJA INDUSTRI NIKEL
Grafik 12.1. Volume Ekspor Biji Nikel, 2005 – 2016
Grafik 12.2.Nilai Ekspor Biji Nikel, 2005 – 2016
Grafik 12.3.Produksi Nikel Vale Indonesia, 2010 – 2015
Grafik 12.4.Penjualan Nikel Vale Indonesia, 2005 – 2015
Grafik 12.5.Sumber Daya dan Cadangan Nikel, 2015
BAB XIII. KINERJA INDUSTRI BAUKSIT
Grafik 13.1. Volume Ekspor Biji Bauksit, 2005 – 2016
Grafik 13.2.Nilai Ekspor Biji Bauksit, 2005 – 2016
Grafik 13.3.Nilai Impor Biji Bauksit, 2005 – 2016
Grafik 13.4.Sumber Daya dan Cadangan Bauksit, 2015
BAB XIV. KINERJA INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK
Grafik 14.1. Pertumbuhan Industri Ketenagalistrikan, 2010 - 2016
Grafik 14.2.Kebutuhan Tambahan Pembakit Listrik dari PLN, 2015 - 2019
Grafik 14.3.Kebutuhan Tambahan Pembakit Listrik dari Independent Power Plant (IPP), 2015 - 2019
Grafik 14.4.Proyeksi Penjualan Energi Listrik PLN Berdasarkan Segmen Pelanggan, 2015 - 2024
Grafik 14.5.Kebutuhan Dana Investasi Pembangkit Listrik PLN & IPP, 2015 - 2024
BAB XV. KINERJA INDUSTRI SEMEN
Grafik 15.1.Volume Ekspor Semen, 2005 – 2016
Grafik 15.2.Nilai Ekspor Semen, 2005 – 2016
Grafik 15.3.Volume  Impor Semen, 2005 – 2016
Grafik 15.4.Nilai Impor Semen, 2005 – 2016
Grafik 15.5.Konsumsi Semen di Indonesia, 2010 - 2016
Grafik 15.6.Konsumsi Semen di Jawa, 2010 - 2016
Grafik 15.7.Konsumsi Semen di Sumatera, 2010 - 2016
Grafik 15.8.Konsumsi Semen di Kalimantan, 2010 - 2016
Grafik 15.9.Konsumsi Semen di Sulawesi, 2010 - 2016
Grafik 15.10.Konsumsi Semen di Nusa Tenggara, 2010 - 2016
Grafik 15.11.Konsumsi Semen di Maluku & Irian Jaya, 2010 - 2016
Grafik 15.12.Penjualan Semen Tonasa, 2010 - 2016
Grafik 15.13.Penjualan Semen Gresik, 2010 - 2016
Grafik 15.14.Penjualan Semen Padang, 2010 - 2016
BAB XVI. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA
Grafik 16.1. Jumlah Wisatawan Manca Negara yang Masuk Ke Indonesia, 2008 – 2016
Grafik 16.2. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Ngurah Rai, 2010 – 2016
Grafik 16.3. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Soekarno Hatta, 2010 – 2016
Grafik 16.4. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Batam, 2010 – 2016
Grafik 16.5. Sepuluh Negara Terbaik Berdasarkan Indeks Pariwisata di Dunia, 2015
Grafik 16.6. Posisi dan Indeks Nilai Pariwisata Indonesia, 2015
BAB XVII. KINERJA INDUSTRI PROPERTI
Grafik 17.1. Pertumbuhan Industri Real Estate, 2010 - 2016
Grafik 17.2. Faktor yang Mempengaruhi Penjualan Properti Residensial, 2011 – 2015
Grafik 17.3. Sumber Pembiayaan Properti Residensial oleh Developer, 2012 – 2015
Grafik 17.4. Sumber Pembiayaan Properti Residensial oleh Developer Berdasarkan Dana Sendiri, 2012 – 2015
Grafik 17.5. Cara Pembiayaan Properti Residensial oleh Konsumen, 2012 – 2015
Grafik 17.6. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Perkantoran di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015
Grafik 17.7. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Apartemen di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015
Grafik 17.8. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Lahan Industri di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015
Grafik 17.9. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Ritel Perbelanjaan di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015
BAB XVIII. KINERJA INDUSTRI HOTEL
Grafik 18.1. Pertumbuhan Industri Penyediaan Akomodasi, Hotel, dan Sejenisnya, 2010 - 2016
Grafik 18.2.Jumlah Hotel Bintang, 2009 – 2015
Grafik 18.3.Jumlah Kamar di Hotel Bintang, 2009 – 2015
Grafik 18.4.Jumlah Rata-rata Tamu Per Hari di Hotel Bintang, 2009 – 2015
Grafik 18.5.Jumlah Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015
Grafik 18.6.Jumlah Kamar di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015
Grafik 18.7.Jumlah Rata-rata Tamu Per hari di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015
BAB IXX. KINERJA INDUSTRI PENERBANGAN
Grafik 19.1. Pertumbuhan Industri Transportasi Udara, 2010 - 2016
Grafik 19.2. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Dalam Negeri Berdasarkan Bandara, 2006 – 2016
Grafik 19.3. Jumlah Penumpang yang Berangkat pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016
Grafik 19.4. Jumlah Penumpang yang Datang Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016
Grafik 19.5. Jumlah Pesawat yang Berangkat Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016
Grafik 19.6. Jumlah Pesawat yang Datang Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016
Grafik 19.7. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Internasional Berdasarkan Bandara, 2006 – 2016
Grafik 19.8. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015
Grafik 19.9. Jumlah Penumpang yang Datang pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015
Grafik 19.10. Jumlah Pesawat yang Berangkat pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015
Grafik 19.11. Jumlah Pesawat yang Datang pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015
BAB XX. KINERJA INDUSTRI KERETA API
Grafik 20.1. Pertumbuhan Industri Transportasi Kereta Api, 2010 - 2016
Grafik 20.2. Jumlah Penumpang Kereta Api di Berdasarkan Wilayah, 2006 – 2016
Grafik 20.3. Jumlah Barang yang Melalui Kereta Api Berdasarkan Wilayah, 2006 – 2016
BAB XXI. KINERJA INDUSTRI PELAYARAN
Grafik 21.1. Jumlah Barang Dalam Negeri yang Dibongkar di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016
Grafik 21.2.Jumlah Barang Dalam Negeri yang Dimuat di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016
Grafik 21.3.Total Keberangkatan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016
Grafik 21.4.Total Kedatangan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016
BAB XXII. KINERJA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
Grafik 22.1. Pertumbuhan Industri Informasi dan Komunikasi, 2010 - 2016
Grafik 22.2. Jumlah Pengguna Internet di Indonesia, 1998 - 2015
Grafik 22.3. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perorangan, 2012 - 2015
Grafik 22.4. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perumahan 2012 - 2015
Grafik 22.5. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perusahaan, 2012 - 2015
Grafik 22.6. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Broadband, 2012 - 2015
Grafik 22.7. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Selular, 2012 - 2015
Grafik 22.8. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Tetap, 2012 - 2015
Grafik 22.9. Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia Berdasarkan Segmen Pasar, 2012 - 2015
Grafik 22.10. Jumlah Pelanggan Seluler PT Indosat Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 -2015
Grafik 22.11. Jumlah Pelanggan Tetap PT Indosat Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 – 2014
Grafik 22.12. Pendapatan PT Indosat Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 – 2015
Grafik 22.13. Pendapatan PT XL Axiata Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 – 2015
Grafik 22.14. Pendapatan Seluler XL Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 - 2015
Grafik 22.15. Jumlah Pelanggan PT XL Axiata Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 – 2015
BAB XXIII. KINERJA INDUSTRI PERBANKAN
Grafik 23.1. Perkembangan Aset Bank Umum, 2005 – 2016
Grafik 23.2. Jumlah Bank Umum Berdasarkan Pengelompokan Total Aset, 2007 – 2016
Grafik 23.3. Suku Bunga Rata-rata Kredit Bank Umum Kepada Pihak Bukan Bank, 2011 – 2016
Grafik 23.4. Perkembangan Jumlah Bank Umum, 2005 – 2016
Grafik 23.5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum, 2005 – 2016
Grafik 23.6. Jumlah BPR di Indonesia, 2011 – 2016
Grafik 23.7. Posisi Kredit Investasi Perbankan Menurut Sektor Ekonomi, 2010 – 2016
Grafik 23.8. Posisi Kredit Modal Kerja Perbankan Menurut Sektor Ekonomi, 2010 – 2016
Grafik 23.9. Jumlah Bank Syariah, 2006 – 2016
Grafik 23.10. Perkembangan Aset Perbankan Syariah, 2006 – 2016
Grafik 23.11. Aktiva Produktif Perbankan Syariah, 2006 – 2016
Grafik 23.12. Tingkat Bagi Hasil Rata-rata DPK Bank Syariah, 2006 – 2016
Grafik 23.13. Tingkat Margin Rata-rata Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi, 2006 – 2016
Grafik 23.14. Tingkat Margin Rata-rata Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan, 2006 – 2016
Grafik 23.15. Pembiayaan Perbankan Syariah berdasarkan Jenisnya, 2006 – 2016
BAB XXIV. KINERJA INDUSTRI ASURANSI
Grafik 24.1. Jumlah Premi Asuransi Jiwa, 2002 – 2016
Grafik 24.2. Jumlah Premi Asuransi Non Jiwa & Reasurance, 2002 – 2016
Grafik 24.3. Jumlah Premi Asuransi Sosial, 2002 – 2016
Grafik 24.4. Jumlah Premi Asuransi Wajib, 2002 – 2016
Grafik 24.5.Komposisi Jumlah Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2016
Grafik 24.6. Jumlah Klaim Premi Asuransi Jiwa, 2002 – 2016
Grafik 24.7. Jumlah Klaim Premi Asuransi Non Jiwa & Reasurance, 2002 – 2016
Grafik 24.8. Jumlah Klaim Premi Asuransi Sosial, 2002 – 2016
Grafik 24.9. Jumlah Klaim Premi Asuransi Wajib, 2002 – 2016
Grafik 24.10. Komposisi Jumlah Klaim Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI