Mohon tunggu...
Indo Analisis
Indo Analisis Mohon Tunggu... -

IndoAnalisis merupakan perusahaan yang fokus menyediakan berbagai studi dan laporan lengkap mengenai kinerja berbagai industri di Indonesia. Sehingga dapat menjadi referensi bisnis dan investasi bagi para pengusaha, perusahaan, dan investor. www.indoanalisis.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Data Pertumbuhan 20 Industri di Indonesia

5 Januari 2017   12:29 Diperbarui: 5 Januari 2017   12:59 4792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

BAB I. PERTUMBUHAN INDUSTRI

Grafik 1.1. PDB dan Pertumbuhan PDB Indonesia, 2010 - 2016

Grafik 1.2. Pertumbuhan Industri Tanaman Pangan, 2010 - 2016

Grafik 1.3. Pertumbuhan Industri Tanaman Holtikultura, 2010 - 2016

Grafik 1.4. Pertumbuhan Industri Tanaman Perkebunan, 2010 - 2016

Grafik 1.5. Pertumbuhan Industri Peternakan, 2010 - 2016

Grafik 1.6. Pertumbuhan Industri Kehutanan dan Penebangan Kayu, 2010 - 2016

Grafik 1.7. Pertumbuhan Industri Perikanan, 2010 - 2016

Grafik 1.8. Pertumbuhan Industri Pertambangan Biji Logam, 2010 - 2016

Grafik 1.9. Pertumbuhan Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak, 2010 - 2016

Grafik 1.10. Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman, 2010 - 2016

Grafik 1.11. Pertumbuhan Industri Pengolahan Tembakau, 2010 - 2016

Grafik 1.12 Pertumbuhan Industri Kulit, Brang dari Kulit, dan Alas Kaki, 2010 - 2016

Grafik 1.13. Pertumbuhan Industri Pengolahan Kayu, Bambu, Rotan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.14. Pertumbuhan Industri Pengolahan Kertas, Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekaman, 2010 - 2016

Grafik 1.15. Pertumbuhan Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional, 2010 - 2016

Grafik 1.16. Pertumbuhan Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik, 2010 - 2016

Grafik 1.17. Pertumbuhan Industri Bahan Galian Non Logam, 2010 - 2016

Grafik 1.18. Pertumbuhan Industri Logam Dasar, 2010 - 2016

Grafik 1.19. Pertumbuhan Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik, 2010 - 2016

Grafik 1.20. Pertumbuhan Industri Mesin dan Perlengkapan, 2010 - 2016

Grafik 1.21. Pertumbuhan Industri Alat Angkutan, 2010 - 2016

Grafik 1.22. Pertumbuhan Industri Furnitur, 2010 - 2016

Grafik 1.23. Pertumbuhan Industri Pengadaan Gas dan Produksi Es, 2010 - 2016

Grafik 1.24. Pertumbuhan Industri Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya, 2010 - 2016

Grafik 1.25. Pertumbuhan Industri Perdagangan Besar dan Eceran, Tanpa Mobil dan Sepeda Motor, 2010 - 2016

Grafik 1.26. Pertumbuhan Industri Transportasi Darat, 2010 - 2016

Grafik 1.27. Pertumbuhan Industri Transportasi Laut, 2010 - 2016

Grafik 1.28. Pertumbuhan Industri Transportasi Sungai, Danau, dan Penyebrangan, 2010 - 2016

Grafik 1.29. Pertumbuhan Industri Penyediaan Makanan Minuman, Restoran, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.30. Pertumbuhan Industri Jasa Perantara Keuangan, Perbankan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.31. Pertumbuhan Industri Asuransi dan Dana Pensiun, 2010 - 2016

Grafik 1.32. Pertumbuhan Industri Jasa, Konsultasi Perusahaan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.33. Pertumbuhan Industri Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, 2010 - 2016

Grafik 1.34. Pertumbuhan Industri Jasa Pendidikan, 2010 - 2016

Grafik 1.35. Pertumbuhan Industri Jasa Kesehatan dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB II. PERTUMBUHAN INVESTASI

Grafik 2.1. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Tanaman Pangan & Perkebunan, 2010 – 2016

Grafik 2.2. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Peternakan, 2010 – 2016

Grafik 2.3. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kehutanan, 2010 – 2016

Grafik 2.4. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perikanan, 2010 – 2016

Grafik 2.5. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Pertambangan, 2010 – 2016

Grafik 2.6. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Makanan, 2010 – 2016

Grafik 2.7. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki, 2010 – 2016

Grafik 2.8. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kayu, 2010 – 2016

Grafik 2.9. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kertas dan Percetakan, 2010 – 2016

Grafik 2.10. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kimia dan Farmasi, 2010 – 2016

Grafik 2.11. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Karet & Plastik, 2010 – 2016

Grafik 2.12. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Logam, Mesin, & Elektronik, 2010 – 2016

Grafik 2.13. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kedokteran, Optik, & Jam, 2010 – 2016

Grafik 2.14. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain, 2010 – 2016

Grafik 2.15. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Listrik, Gas, & Air, 2010 – 2016

Grafik 2.16. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Konstruksi, 2010 – 2016

Grafik 2.17. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perdagangan & Reparasi, 2010 – 2016

Grafik 2.18. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Hotel & Restoran, 2010 – 2016

Grafik 2.19. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Transportasi, Gudang, & Komunikasi, 2010 – 2016

Grafik 2.20. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran, 2010 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB III. PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL PERTANIAN

Grafik 3.1. Volume dan Nilai Ekspor Biji Kopi, 2005 – 2016

Grafik 3.2. Volume dan Nilai Impor Biji Kopi, 2005 – 2016

Grafik 3.3. Volume dan Nilai Ekspor Biji Coklat, 2005 – 2016

Grafik 3.4. Volume dan Nilai Impor Biji Coklat, 2005 – 2016

Grafik 3.5. Volume dan Nilai Ekspor Udang, 2005 – 2016

Grafik 3.6. Volume dan Nilai Impor Udang, 2005 – 2016

Grafik 3.7. Volume dan Nilai Ekspor Rempah-rempah, 2005 – 2016

Grafik 3.8. Volume dan Nilai Impor Rempah-rempah, 2005 – 2016

Grafik 3.9. Volume dan Nilai Ekspor Teh, 2005 – 2016

Grafik 3.10. Volume dan Nilai Impor Teh, 2005 – 2016

Grafik 3.11. Volume dan Nilai Ekspor Tembakau, 2005 – 2016

Grafik 3.12. Volume dan Nilai Impor Tembakau, 2005 – 2016

Grafik 3.13. Volume dan Nilai Ekspor Ikan dan lain-lain, 2005 – 2016

Grafik 3.14. Volume dan Nilai Impor Ikan dan lain-lain, 2005 – 2016

Grafik 3.15. Volume dan Nilai Ekspor Bahan Nabati, 2005 – 2016

Grafik 3.16. Volume dan Nilai Ekspor Buah-buahan, 2005 – 2016

Grafik 3.17. Volume dan Nilai Impor Buah-buahan, 2005 – 2016

Grafik 3.18. Volume dan Nilai Ekspor Sayur-sayuran, 2005 – 2016

Grafik 3.19. Volume dan Nilai Impor Sayur-sayuran, 2005 – 2016

Grafik 3.20. Volume Ekspor dan Impor Damar, 2005 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB IV. PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL INDUSTRI

Grafik 4.1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit, 2005 – 2016

Grafik 4.2. Volume dan Nilai Impor Minyak Sawit, 2005 – 2016

Grafik 4.3. Volume dan Nilai Ekspor Produk Logam Dasar, 2005 – 2016

Grafik 4.4. Volume dan Nilai Impor Produk Logam Dasar, 2005 – 2016

Grafik 4.5. Volume dan Nilai Ekspor Produk Kayu Olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.6. Volume dan Nilai Impor Produk kayu olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.7. Volume dan Nilai Ekspor Bahan kimia, 2005 – 2016

Grafik 4.8. Volume dan Nilai Impor Bahan kimia, 2005 – 2016

Grafik 4.9. Volume dan Nilai Ekspor Kertas dan barang dari kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.10. Volume dan Nilai Impor Kertas dan barang dari kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.11.Volume dan Nilai Ekspor Karet Olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.12.Volume dan Nilai Impor Karet Olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.13. Volume dan Nilai Ekspor Furnitur, 2005 – 2016

Grafik 4.14. Volume dan Nilai Impor Furnitur, 2005 – 2016

Grafik 4.15. Volume dan Nilai Ekspor Bahan Kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.16. Volume dan Nilai Impor Bahan Kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.17. Volume dan Nilai Ekspor Pupuk, 2005 – 2016

Grafik 4.18. Volume dan Nilai Impor Pupuk, 2005 – 2016

Grafik 4.19. Volume dan Nilai Ekspor Makanan Ternak, 2005 – 2016

Grafik 4.20. Volume dan Nilai Impor Makanan Ternak, 2005 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB V. KINERJA INDUSTRI MOBIL

Grafik 5.1. Produksi Mobil Berdasarkan Kategori, 2005 – 2016

Grafik 5.2. Volume Eskpor Mobil, 2005 – 2016

Grafik 5.3. Volume Impor Mobil, 2005 – 2016

Grafik 5.4. Penjualan Mobil di Indonesia, 1993 – 2016

Grafik 5.5. Penjualan Mobil Toyota, 2008 – 2016

Grafik 5.6. Penjualan Mobil Daihatsu, 2008 – 2016

Grafik 5.7. Penjualan Mobil Honda, 2008 – 2016

Grafik 5.8. Penjualan Mobil Suzuki, 2008 – 2016

Grafik 5.9. Penjualan Mobil Mitsubishi, 2008 – 2016

Grafik 5.10. Penjualan Mobil Nissan, 2008 – 2016

Grafik 5.11. Penjualan Mobil Isuzu, 2008 – 2016

Grafik 5.12. Penjualan Mobil Mazda, 2008 – 2016

Grafik 5.13. Penjualan Mobil Chevrolet, 2008 – 2016

Grafik 5.14. Penjualan Mobil KIA, 2008 – 2016

Grafik 5.15. Penjualan Mobil BMW, 2008 – 2015

Grafik 5.16. Penjualan Mobil Hyundai, 2008 – 2016

Grafik 5.17. Penjualan Mobil Ford, 2008 – 2015

Grafik 5.18. Penjualan Mobil Mercedes Benz, 2008 – 2016

Grafik 5.19. Penjualan Mobil Peugeot, 2008 – 2016

Grafik 5.20. Penjualan Mobil Hino, 2008 – 2016

Grafik 5.21. Penjualan Mobil UD Trucks, 2009 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB VI. KINERJA INDUSTRI SEPEDA MOTOR

Grafik 6.1Produksi Motor di Indonesia, 1996 – 2016

Grafik 6.2. Penjualan Motor di Indonesia, 1996 – 2016

Grafik 6.3.Penjualan Motor di Pasar Dalam Negeri, 1996 – 2016

Grafik 6.4.Market Share penjualan Motor di Pasar Dalam Negeri, 1996 - 2016

Grafik 6.5.Penjualan Motor di Pasar Ekspor, 1996 – 2016

Grafik 6.6.Penjualan Motor Honda, 2008 – 2016

Grafik 6.7. Penjualan Motor Yamaha, 2008 – 2016

Grafik 6.8.Penjualan Motor Suzuki, 2008 – 2016

Grafik 6.9.Penjualan Motor Kawasaki, 2008 – 2016

Grafik 6.10.Penjualan Motor TVS, 2008 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB VII. KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT

Grafik 7.1.Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 – 2015

Grafik 7.2.Penjualan Alat Berat di Indonesia, 1990 – 2016

Grafik 7.3.Pangsa Pasar Alat Berat Komatsu, Hitachi, Caterpilar, dan Kobelco, 2009 – 2016

Grafik 7.4.Penjualan Alat Berat Komatsu, 2000 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB VIII. KINERJA INDUSTRI TEKSTIL

Grafik 8.1.Pertumbuhan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, 2010 - 2016

Grafik 8.2.Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Tekstil, 2010 – 2016

Grafik 8.3.Volume Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016

Grafik 8.4.Nilai Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016

Grafik 8.5.Volume Impor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016

Grafik 8.6.Nilai Impor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB IX. KINERJA INDUSTRI MINYAK & GAS BUMI

Grafik 9.1. Pertumbuhan Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, 2010 - 2016

Grafik 9.2. Nilai Ekspor Miyak Mentah, 2006 – 2016

Grafik 9.3. Nilai Impor Minyak Mentah, 2006 - 2016

Grafik 9.4. Cadangan Minyak Bumi 2004 – 2014

Grafik 9.5. Peta Cadangan Minyak Bumi Berdasarkan Wilayah Indonesia, 2014

Grafik 9.6. Nilai Ekspor Gas Alam, 2006 – 2016

Grafik 9.7. Nilai Impor Gas Elpiji, 2006 – 2016

Grafik 9.8. Peta Cadangan Gas Bumi Berdasarkan Wilayah Indonesia, 2014

Grafik 9.9. Cadangan Gas Bumi, 2004 – 2014

Lihat contoh isi (klik)

BAB X. KINERJA INDUSTRI BATUBARA

Grafik 10.1. Pertumbuhan Industri Pertambangan Batubara dan Lignit, 2010 - 2016

Grafik 10.2.Volume Produksi Batubara, 2000 – 2015

Grafik 10.3.Volume Ekspor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 10.4.Nilai Ekspor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 10.5.Volume Impor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 10.6.Nilai Impor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 10.7.Volume Penjualan Batubara Dalam Negeri, 2000 – 2015

Grafik 10.8.Konsumsi Batubara Pembangkit Listrik, 2003 – 2015

Grafik 10.9.Harga Batubara Acuan, Januari 2009 – April 2016

Grafik 10.10.Sumber Daya dan Cadangan Batubara, 2004 – 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XI. KINERJA INDUSTRI TEMBAGA

Grafik 11.1. Volume Ekspor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 11.2.Nilai Ekspor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 11.3.Volume Impor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 11.4.Nilai Impor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 11.5.Sumber Daya dan Cadangan Tembaga, 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XII. KINERJA INDUSTRI NIKEL

Grafik 12.1. Volume Ekspor Biji Nikel, 2005 – 2016

Grafik 12.2.Nilai Ekspor Biji Nikel, 2005 – 2016

Grafik 12.3.Produksi Nikel Vale Indonesia, 2010 – 2015

Grafik 12.4.Penjualan Nikel Vale Indonesia, 2005 – 2015

Grafik 12.5.Sumber Daya dan Cadangan Nikel, 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XIII. KINERJA INDUSTRI BAUKSIT

Grafik 13.1. Volume Ekspor Biji Bauksit, 2005 – 2016

Grafik 13.2.Nilai Ekspor Biji Bauksit, 2005 – 2016

Grafik 13.3.Nilai Impor Biji Bauksit, 2005 – 2016

Grafik 13.4.Sumber Daya dan Cadangan Bauksit, 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XIV. KINERJA INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK

Grafik 14.1. Pertumbuhan Industri Ketenagalistrikan, 2010 - 2016

Grafik 14.2.Kebutuhan Tambahan Pembakit Listrik dari PLN, 2015 - 2019

Grafik 14.3.Kebutuhan Tambahan Pembakit Listrik dari Independent Power Plant (IPP), 2015 - 2019

Grafik 14.4.Proyeksi Penjualan Energi Listrik PLN Berdasarkan Segmen Pelanggan, 2015 - 2024

Grafik 14.5.Kebutuhan Dana Investasi Pembangkit Listrik PLN & IPP, 2015 - 2024

Lihat contoh isi (klik)

BAB XV. KINERJA INDUSTRI SEMEN

Grafik 15.1.Volume Ekspor Semen, 2005 – 2016

Grafik 15.2.Nilai Ekspor Semen, 2005 – 2016

Grafik 15.3.Volume  Impor Semen, 2005 – 2016

Grafik 15.4.Nilai Impor Semen, 2005 – 2016

Grafik 15.5.Konsumsi Semen di Indonesia, 2010 - 2016

Grafik 15.6.Konsumsi Semen di Jawa, 2010 - 2016

Grafik 15.7.Konsumsi Semen di Sumatera, 2010 - 2016

Grafik 15.8.Konsumsi Semen di Kalimantan, 2010 - 2016

Grafik 15.9.Konsumsi Semen di Sulawesi, 2010 - 2016

Grafik 15.10.Konsumsi Semen di Nusa Tenggara, 2010 - 2016

Grafik 15.11.Konsumsi Semen di Maluku & Irian Jaya, 2010 - 2016

Grafik 15.12.Penjualan Semen Tonasa, 2010 - 2016

Grafik 15.13.Penjualan Semen Gresik, 2010 - 2016

Grafik 15.14.Penjualan Semen Padang, 2010 - 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB XVI. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA

Grafik 16.1. Jumlah Wisatawan Manca Negara yang Masuk Ke Indonesia, 2008 – 2016

Grafik 16.2. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Ngurah Rai, 2010 – 2016

Grafik 16.3. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Soekarno Hatta, 2010 – 2016

Grafik 16.4. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Batam, 2010 – 2016

Grafik 16.5. Sepuluh Negara Terbaik Berdasarkan Indeks Pariwisata di Dunia, 2015

Grafik 16.6. Posisi dan Indeks Nilai Pariwisata Indonesia, 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XVII. KINERJA INDUSTRI PROPERTI

Grafik 17.1. Pertumbuhan Industri Real Estate, 2010 - 2016

Grafik 17.2. Faktor yang Mempengaruhi Penjualan Properti Residensial, 2011 – 2015

Grafik 17.3. Sumber Pembiayaan Properti Residensial oleh Developer, 2012 – 2015

Grafik 17.4. Sumber Pembiayaan Properti Residensial oleh Developer Berdasarkan Dana Sendiri, 2012 – 2015

Grafik 17.5. Cara Pembiayaan Properti Residensial oleh Konsumen, 2012 – 2015

Grafik 17.6. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Perkantoran di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Grafik 17.7. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Apartemen di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Grafik 17.8. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Lahan Industri di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Grafik 17.9. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Ritel Perbelanjaan di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XVIII. KINERJA INDUSTRI HOTEL

Grafik 18.1. Pertumbuhan Industri Penyediaan Akomodasi, Hotel, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 18.2.Jumlah Hotel Bintang, 2009 – 2015

Grafik 18.3.Jumlah Kamar di Hotel Bintang, 2009 – 2015

Grafik 18.4.Jumlah Rata-rata Tamu Per Hari di Hotel Bintang, 2009 – 2015

Grafik 18.5.Jumlah Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015

Grafik 18.6.Jumlah Kamar di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015

Grafik 18.7.Jumlah Rata-rata Tamu Per hari di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB IXX. KINERJA INDUSTRI PENERBANGAN

Grafik 19.1. Pertumbuhan Industri Transportasi Udara, 2010 - 2016

Grafik 19.2. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Dalam Negeri Berdasarkan Bandara, 2006 – 2016

Grafik 19.3. Jumlah Penumpang yang Berangkat pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 19.4. Jumlah Penumpang yang Datang Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 19.5. Jumlah Pesawat yang Berangkat Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 19.6. Jumlah Pesawat yang Datang Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 19.7. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Internasional Berdasarkan Bandara, 2006 – 2016

Grafik 19.8. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015

Grafik 19.9. Jumlah Penumpang yang Datang pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015

Grafik 19.10. Jumlah Pesawat yang Berangkat pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015

Grafik 19.11. Jumlah Pesawat yang Datang pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2015

Lihat contoh isi (klik)

BAB XX. KINERJA INDUSTRI KERETA API

Grafik 20.1. Pertumbuhan Industri Transportasi Kereta Api, 2010 - 2016

Grafik 20.2. Jumlah Penumpang Kereta Api di Berdasarkan Wilayah, 2006 – 2016

Grafik 20.3. Jumlah Barang yang Melalui Kereta Api Berdasarkan Wilayah, 2006 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB XXI. KINERJA INDUSTRI PELAYARAN

Grafik 21.1. Jumlah Barang Dalam Negeri yang Dibongkar di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Grafik 21.2.Jumlah Barang Dalam Negeri yang Dimuat di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Grafik 21.3.Total Keberangkatan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Grafik 21.4.Total Kedatangan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB XXII. KINERJA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

Grafik 22.1. Pertumbuhan Industri Informasi dan Komunikasi, 2010 - 2016

Grafik 22.2. Jumlah Pengguna Internet di Indonesia, 1998 - 2015

Grafik 22.3. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perorangan, 2012 - 2015

Grafik 22.4. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perumahan 2012 - 2015

Grafik 22.5. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perusahaan, 2012 - 2015

Grafik 22.6. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Broadband, 2012 - 2015

Grafik 22.7. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Selular, 2012 - 2015

Grafik 22.8. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Tetap, 2012 - 2015

Grafik 22.9. Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia Berdasarkan Segmen Pasar, 2012 - 2015

Grafik 22.10. Jumlah Pelanggan Seluler PT Indosat Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 -2015

Grafik 22.11. Jumlah Pelanggan Tetap PT Indosat Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 – 2014

Grafik 22.12. Pendapatan PT Indosat Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 – 2015

Grafik 22.13. Pendapatan PT XL Axiata Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 – 2015

Grafik 22.14. Pendapatan Seluler XL Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 - 2015

Grafik 22.15. Jumlah Pelanggan PT XL Axiata Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 – 2015

Lihat contoh isi (klik)



BAB XXIII. KINERJA INDUSTRI PERBANKAN

Grafik 23.1. Perkembangan Aset Bank Umum, 2005 – 2016

Grafik 23.2. Jumlah Bank Umum Berdasarkan Pengelompokan Total Aset, 2007 – 2016

Grafik 23.3. Suku Bunga Rata-rata Kredit Bank Umum Kepada Pihak Bukan Bank, 2011 – 2016

Grafik 23.4. Perkembangan Jumlah Bank Umum, 2005 – 2016

Grafik 23.5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum, 2005 – 2016

Grafik 23.6. Jumlah BPR di Indonesia, 2011 – 2016

Grafik 23.7. Posisi Kredit Investasi Perbankan Menurut Sektor Ekonomi, 2010 – 2016

Grafik 23.8. Posisi Kredit Modal Kerja Perbankan Menurut Sektor Ekonomi, 2010 – 2016

Grafik 23.9. Jumlah Bank Syariah, 2006 – 2016

Grafik 23.10. Perkembangan Aset Perbankan Syariah, 2006 – 2016

Grafik 23.11. Aktiva Produktif Perbankan Syariah, 2006 – 2016

Grafik 23.12. Tingkat Bagi Hasil Rata-rata DPK Bank Syariah, 2006 – 2016

Grafik 23.13. Tingkat Margin Rata-rata Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi, 2006 – 2016

Grafik 23.14. Tingkat Margin Rata-rata Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan, 2006 – 2016

Grafik 23.15. Pembiayaan Perbankan Syariah berdasarkan Jenisnya, 2006 – 2016

Lihat contoh isi (klik)

BAB XXIV. KINERJA INDUSTRI ASURANSI

Grafik 24.1. Jumlah Premi Asuransi Jiwa, 2002 – 2016

Grafik 24.2. Jumlah Premi Asuransi Non Jiwa & Reasurance, 2002 – 2016

Grafik 24.3. Jumlah Premi Asuransi Sosial, 2002 – 2016

Grafik 24.4. Jumlah Premi Asuransi Wajib, 2002 – 2016

Grafik 24.5.Komposisi Jumlah Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2016

Grafik 24.6. Jumlah Klaim Premi Asuransi Jiwa, 2002 – 2016

Grafik 24.7. Jumlah Klaim Premi Asuransi Non Jiwa & Reasurance, 2002 – 2016

Grafik 24.8. Jumlah Klaim Premi Asuransi Sosial, 2002 – 2016

Grafik 24.9. Jumlah Klaim Premi Asuransi Wajib, 2002 – 2016

Grafik 24.10. Komposisi Jumlah Klaim Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2016

Lihat contoh isi (klik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun