Mohon tunggu...
Indi Rahma Febrina
Indi Rahma Febrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Membaca, menonton, menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Limbah Sedotan Plastik Bagi Habitat Hewan Laut

31 Mei 2022   20:00 Diperbarui: 31 Mei 2022   20:07 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Limbah plastik kian menjadi persoalan yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, jenis sampah ini diperkirakan telah menghasilkan angka berpuluh-puluh juta ton per tahun di Indonesia dengan sebagian besarnya mengalir menuju laut. Indonesia bahkan ditetapkan menduduki peringkat terbesar kedua sedunia sebagai penghasil sampah plastik laut yang mencapai angka sebesar 187,2 juta ton berdasarkan penelitian Jambeck pada tahun 2018. Lantas dari banyaknya timbunan sampah tersebut, dapat dipastikan bahwa sedotan plastik memberikan kontribusi yang cukup besar di dalamnya. Menilik dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia saat ini disebutkan menghasilkan 93 juta ton sampah sedotan plastik setiap tahunnya. Melalui data-data tersebut, tidak dapat dibayangkan seberapa besar dampak fenomena ini terhadap lautan Indonesia, yang mana merupakan salah satu potensi kekayaan dan sumber makanan terbesar di Nusantara.

Berbeda dari bahan alami lainnya, plastik adalah bahan yang membutuhkan lebih dari 400 tahun untuk terurai atau bahkan tidak dapat terurai sama sekali karena eksistensinya termasuk ke dalam istilah Photodegrades, sehingga tidak mengherankan mengapa penumpukan limbah ini dapat dikatakan cukup berbahaya bagi kesehatan lingkungan. Namun, fakta ini nyatanya juga masih belum cukup menghentikan laju penggunaan sedotan plastik di Indonesia, bahkan kemungkinan besar penggunaannya justru makin bertambah setiap harinya tanpa menghiraukan dampak buruk apa yang mungkin terjadi pada sumber daya laut Indonesia. Padahal kesempatan berada dalam wilayah yang strategis seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin karena kita telah diberi keuntungan berupa potensi kekayaan yang melimpah dari sumber daya laut yang ada. Dikarenakan seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan sebagai bagian yang lebih luas dibandingkan daratan, dan sama halnya dengan daratan yang dihidupi oleh manusia dan makhluk hidup lainnya, lautan juga memiliki kehidupan yang diisi oleh hewan-hewan laut di dalamnya. Mengingat betapa pentingnya keberadaan hewan-hewan laut bagi kelanjutan hidup manusia, utamanya sebagai sumber makanan, maka perlu adanya dilakukan pelestarian terhadap kehidupan hewan-hewan laut dengan cara menjaga habitat dan ekosistemnya. Namun, pada kenyataannya apa yang telah terjadi di Indonesia akibat persoalan sampah atau limbah sedotan plastik telah menimbulkan kerusakan pada perairan laut Nusantara sekaligus mengancam kehidupan hewan-hewan yang ada di dalamnya.

Hal yang sebenarnya terjadi apabila limbah dari sedotan plastik mencemari laut adalah salah satunya dapat mengakibatkan mikroplastik yang menyebar akhirnya dikonsumsi oleh sejumlah hewan-hewan laut secara tidak sengaja dikarenakan dari mereka yang mengira bahwa sampah-sampah plastik tersebut bisa dimakan, dan akibat fatal yang dapat terjadi adalah kematian. Tidak hanya itu, beberapa kali juga dilaporkan bahwa pencemaran plastik di laut berhasil mengganggu aktivitas para hewan laut dan merugikan mereka. Bayangkan saja, karena kebiasaan buruk yang menyepelekan penggunaan sedotan plastik terlalu sering, manusia dan makhluk hidup lainnya bisa terancam kehilangan stok dan sumber makanannya. Sebegitu besar dampak buruk yang diakibatkan oleh limbah sedotan plastik yang tidak sedikit jumlahnya itu.

Sumber adanya penumpukan limbah sedotan plastik berasal dari penggunaan sedotan plastik yang akrab dilakukan secara terus menerus. Banyak kita temui pada minuman-minuman kemasan ataupun minuman dalam gelas yang dijual di luaran sana kemungkinan besar akan disajikan bersamaan dengan sedotan plastik sebagai media untuk mempermudah kita dalam menikmati minuman tersebut. Hal ini pun akhirnya seolah menjadi bagian dari gaya hidup kita yang sulit dihentikan. Selain itu juga, sedotan plastik merupakan produk yang memiliki harga terjangkau sehingga hampir semua orang tidak ragu untuk meneruskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya, dunia pun menjadi ketergantungan pada adanya sedotan plastik, dan dengan begitu saja persoalan mengenai limbah sedotan plastik ini tidak kunjung usai mencemari bumi Indonesia. Namun, bukan berarti fenomena ini dapat terus dibiarkan begitu saja tanpa bertekad untuk menghentikannya sama sekali. Kita sebagai faktor utama penyebar limbah sedotan plastik inilah yang harus melakukan upaya preventif dan upaya pengurangan atas penggunaan produk sedotan plastik yang berlebihan.

Jadi apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi kegiatan menggunakan sedotan plastik? Sebelum itu, fakta yang sebenarnya perlu ditekankan adalah kita tidak benar-benar membutuhkan sedotan plastik hanya untuk menikmati segelas minuman. Sedotan plastik merupakan produk sekali pakai yang menyebabkan terjadinya penumpukan limbah sedotan plastik sebanyak itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Oleh karena itu, solusi yang dapat dipikirkan adalah menggunakan alternatif lain sebagai pengganti sedotan plastik untuk mengurangi sampah. Beruntungnya, di zaman sekarang ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang memproduksi sedotan tidak berbahan plastik yang dapat digunakan berulang kali (reusable) seperti sedotan berbahan bambu, besi, kaca, dan bahan-bahan lainnya yang lebih ramah lingkungan serta aman digunakan. Bahkan poin tambahan dari sedotan-sedotan jenis ini adalah produk dapat dibawa kemanapun dan kapanpun. Kesimpulannya, persoalan ini sudah bukan tentang solusi apa yang bisa kita ciptakan untuk menanggulangi penggunaan sedotan plastik yang berlebihan, tetapi tentang apakah kita telah membiasakan diri untuk mengganti penggunaan sedotan plastik ke bahan alternatif lain yang sudah ada.

Ketika beralih menggunakan sedotan yang lebih ramah lingkungan, siapapun dapat menjamin bahwa upaya ini tidak akan berujung sia-sia. Begitu banyak manfaat yang akan dapat kita rasakan sendiri saat akhirnya sampah plastik berhasil berkurang penumpukannya. Tidak akan ada lagi bahan kimia beracun yang mencemari lautan dan mengancam keberlangsungan habitat para hewan laut, sehingga dengan demikian, baik manusia, hewan, maupun makhluk hidup lainnya akan sama-sama diuntungkan dengan adanya ekosistem laut yang terjaga dengan baik. Sampai pada akhirnya, hal ini mampu meminimalisir terjadinya kepunahan para hewan laut sehingga manusia ataupun makhluk hidup lainnya tidak berpotensi kehilangan salah satu sumber makanannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun