Sebagai seorang kepala cabang, salah satu tugas saya adalah juga sebagai HRD. Yaitu untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sebuah klinik kecantikan.Â
Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran dan proses rekrutmen. Jika di tahun-tahun pertama saya bekerja, yaitu 14 tahun yang lalu. Iklan baris atau iklan kolom di koran merupakan cara paling jitu untuk mendapatkan kandidat karyawan, untuk biaya cukup besar terutama jika kita memilih pasang iklan berupa kolom yang terlihat lebih besar dan menarik perhatian calon karyawan.Â
Pada lowongan kita cantumkan batas penerimaan, dan dalam satu hari setelah iklan terbit, kita bisa menerima puluhan amplop coklat berisi lamaran. Kiriman ini akan terus berlanjut hingga beberapa hari setelah batas iklan kita.Â
Sekarang iklan di koran justru menjadi yang paling tidak efektif, karena jaman sekarang sedikit sekali yang membaca apalagi berlangganan koran.Â
Era bergeser ke ranah digital, di mana lowongan tergantung dari jenis pekerjaan. Untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan skill tinggi, paling tepat adalah menaruh iklan lowongan di Facebook.Â
Di FB bermunculan banyak grup yang berupa komunitas mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja yang sedang membutuhkan tenaga. Selain FB, ada juga grup di Telegram.Â
Berdasarkan pengalaman, media FB menjangkau lebih luas daripada Telegram, mungkin karena tidak banyak yang tahu aplikasi Telegram ini. Kebanyakan lebih familiar dengan FB yang sudah ada terlebih dahulu.Â
Kemudian ada juga aplikasi-aplikasi semacam portal lowongan kerja online, yang konsepnya mempertemukan pemberi kerja dan pencari kerja dalam suatu wadah.Â
Jika Anda melontarkan suatu lowongan di grup Telegram atau FB, siap-siaplah akan dihubungi oleh admin aplikasi semacam itu untuk mereka menawarkan memasukkan lowongan Anda pada aplikasi mereka. Karena gratis, tentu saja tidak masalah karena akan membantu menyebarkan lowongan kita sehingga menjangkau lebih banyak orang.Â
Membaca lamaran-lamaran yang masuk, sebagai pemasang lowongan kerja saya sering dibuat jengkel karena pelamar ini tidak memperhatikan persyaratan yang jelas-jelas dicantumkan di lowongan. Seperti batasan usia, banyak pelamar yang tetap memasukkan lamarannya padahal usia melebihi ketentuan.Â
Kemudian melamar tidak sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikan, contoh lulusan pertanian yang melamar sebagai staff produk yang mensyaratkan lulusan SMK Farmasi. Ataupun pelamar asisten dokter yang mensyaratkan lulusan jurusan keperawatan.Â
Dalam peran sebagai HRD yang menjadi pertanyaan terbesar saya, jika membaca lowongan singkat saja mereka gagal paham. Kira-kira dalam bekerja yang menuntut ketelitian, akankah pemahaman mereka bisa mengerjakan dengan baik?Â
Tentu perusahaan memiliki alasan-alasan khusus saat menulis persyaratan yang dimaksud. Terutama perusahaan yang sudah berdiri cukup lama, biasanya mereka sudah memiliki standar prosedur penerimaan karyawan baku yang tidak dapat diganggu gugat.Â
Sedih sekali sebagai HRD saat harus mendiskualifikasi lamaran masuk yang sedari awal memang sudah tidak memenuhi syarat.Â
Terbayangkan biaya fotokopi, cetak foto, amplop dan pengiriman lamaran, memang tidaklah mahal tetapi untuk suatu yang sia-sia karena hal sepele seperti tidak mengindahkan persyaratan yang ditentukan adalah konyol.Â
Kemudian foto yang dilampirkan, mungkin memperoleh ide dari TikTok atau apa terkadang pelamar melampirkan foto miring dengan senyum manis dalam ukuran postcard.Â
Untuk menarik perhatian memang benar, tetapi sekali lagi tidak mengindahkan syarat yang sudah tertulis dengan jelas bahwa yang diminta adalah foto 4x6.Â
Melampirkan sertifikat kursus, ataupun berkas-berkas lain selama relevan dengan posisi yang dilamar adalah nilai plus.Â
Sementara melampirkan semua sertifikat baik yang berkaitan maupun tidak berkaitan, sehingga lamaran menjadi tebal bukanlah jaminan akan membuat pencari kerja memanggil anda.Â
Dari membaca resume, CV dan lampiran, HRD akan memilih kandidat yang paling sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan lanjut ke tahapan berikutnya yaitu pemanggilan wawancara.
Datang tepat waktu pada hari dan jam yang ditentukan adalah mutlak. Memakai pakaian sopan dan bersepatu, tidak perlu menanyakan apa yang akan digunakan kecuali memang disebutkan detil pada saat pemanggilan, karena sebagai perusahaan justru kami ingin melihat Anda dalam kondisi sebenarnya.Â
Untuk wanita perhatikan rambut dan tata rias. Berdandan secukupnya agar terlihat segar dan menyenangkan.
Saat proses interview, jawablah pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan. Jika memang pertanyaan membutuhkan jawaban berupa data, jelaskan dengan singkat dan tepat.Â
Tetapi jika pertanyaan seperti, "Ceritakan pengalaman kerja di tempat terdahulu", maka ini diharapkan jawaban berupa uraian.Â
Semisal Anda bekerja sebagai pelayan restoran, jelaskan apa saja yang Anda lakukan sebagai pelayan restoran. Pertanyaan ini bukan berarti pewawancara tidak tahu apa kerja seorang pelayan restoran, tetapi kami ingin tahu sebagai pelayan restoran bagaimana Anda bekerja.Â
Semakin banyak Anda bercerita, kami bisa memperoleh lebih banyak informasi tentang Anda dan bisa mempertimbangkan apakah Anda orang yang tepat untuk posisi lowong di perusahaan kami.Â
Paling sulit adalah jika menghadapi pelamar kerja yang pendiam, karena kami jadi kesulitan untuk mengevaluasi dan mengerti kepribadian pelamar. Bukan berarti pendiam selamanya jelek ya, memang ada tipe orang yang introvert dan ada pula pekerjaan yang cocok dengan karakter seperti ini contoh di bagian keuangan.Â
Jika Anda melamar di posisi yang berhubungan dengan banyak orang, sangat diharapkan untuk menjawab lebih banyak. Jawablah semua pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan, karena Anda bekerja tentunya untuk waktu yang lama ya. Apapun pekerjaannya, kejujuran adalah hal penting.Â
Setelah proses wawancara dan diterima, terkadang pelamar ini ragu dan memikirkan kembali. Nah sekali lagi, saya sarankan untuk benar-benar melakukan survey terhadap perusahaan yang Anda masukkan lamaran. Kenalilah perusahaan dan posisi yang sedang dibutuhkan tersebut, bayangkanlah Anda bekerja di sana dan melakukan pekerjaan tersebut.Â
Jika dari hasil survey Anda merasakan setitik keraguan, tolonglah jangan diteruskan dengan mengirimkan lamaran atau datang memenuhi panggilannya. Atau buatlah catatan tentang apa saja yang ingin Anda ketahui dari perusahaan, dan tanyakan saat wawancara.Â
Hargailah waktu, kecuali Anda memang ingin cari pengalaman merasakan proses wawancara, tetapi mendatangi wawancara yang Anda tidak yakin adalah menghabiskan waktu Anda dan juga perusahaan.Â
Selamat Anda diterima, berarti Anda siap dengan segala komitmen dan siap masuk kerja pada hari dan jam yang disepakati.Â
Di awal masuk tentu tidak semuanya sama dengan yang Anda bayangkan, tentunya ada hal-hal yang tidak terduga atau tidak Anda sangka.Â
Bertahanlah minimal 3 bulan dan atau setahun, karena bentakan senior yang sedang mengalami hari buruk tentu tidak bisa Anda jadikan patokan untuk menentukan kerasan atau tidaknya di suatu tempat.Â
Tepatilah semua yang Anda sampaikan pada saat wawancara dan tunjukkan versi terbaik Anda, sehingga perusahaan merasa beruntung merekrut Anda.Â
Berikut tips untuk para pelamar kerja yang saya rangkum dalam format singkat, semoga berguna:
- Buatlah CV dan resume yang informatif dan mencantumkan data penting Anda dalam format berwarna 1 lembar
- Lampirkan data pendukung yang relevan dengan posisi pekerjaan yang Anda lamar
- Cantumkan nomor HP atau media komunikasi yang langsung ke Anda, dan responlah dengan cepat
- Jika mengirimkan chat atau email, gunakan bahasa baku dan formal
- Saat menerima panggilan wawancara, lakukan survey lebih dalam tentang perusahaan
- Siapkan catatan pertanyaan yang ingin Anda ketahui tentang perusahaan
- Berdandan rapi dan formal, kenakan sepatu dan datang tepat waktuÂ
- Jawab semua pertanyaan dengan jujurÂ
- Tanyakan semua yang menjadi ganjalan Anda
- Di akhir wawancara jika tidak disebutkan, tanyakan Anda harus menunggu berapa lama untuk pengumuman
- Jika diterima, komitlah bahwa Anda akan bekerja sesuai yang disepakati
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI