6. Interviewer terdiri dari beberapa orang, saya dapat yang model Whoppie Goldberg tapi dia agak bete karena orang sebelum saya ditanya jawabannya mbulet. Saya ditanya bahasa Inggris tapi jawab bahasa Indonesia dan dia mengerti. Walaupun Inggris saya lumayan lancar, tapi sambil nunggu sempat baca majalah di situ. Ada suatu cerita tentang penerima beasiswa orang China, saat apply visa dia salah menjawab saat ditanya tentang tempat tinggal di US. Intinya salah menjelaskan, jawaban dia diterima berbeda. Akhirnya visa ditolak dan gagal berangkat.
7. Karena saya domisili di luar kota, jika VISA sudah jadi saya minta dikirim saja. Daripada repot ke Surabaya cuma ambil saja. Toh tidak ada tambahan biaya lagi. Saya minta kirim ke kantor, karena selalu ada yang standby daripada dirumah. Penerima diminta menunjukkan KTP dan difoto sama kurirnya.
8. Beli tiket belakangan saja setelah di VISA ditangan
Demikian pengalaman saya mengajukan VISA USA di tahun 2019, sebelum era Covid. Semoga masih relevant dan bisa membantu yang mau mengurus visa USA.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H