Mohon tunggu...
Indira Sekar
Indira Sekar Mohon Tunggu... Seniman - Content Writer, Social Media Specialist, Artist

One movie a day can keep the sorrow away.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Emangnya Bener "Sleep Call" (2023) Sebagus Itu?

11 September 2023   13:12 Diperbarui: 11 September 2023   13:19 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis Film "Sleep Call" (2023)

"Sleep Call" (2023) adalah film bergenre thriller yang dibintangi oleh Laura Basuki, Juan Bio One, Kristo Immanuel, Bront Palarae, Della Dartyan, Rachel Vennya, Jenny Zhang, Dimas Danang, dan Rukman Rosadi. Masterpiece ini disutradarai oleh Fajar Nugros yang juga pernah menyutradarai film "Inang" (2022). 

"Sleep Call" (2023) bercerita tentang perempuan yang terlilit pinjol (pinjaman online) bernama Dina yang menemukan seorang pria bernama "Rama" di dating app. Setelah berkomunikasi via online, keduanya pun punya jadwal untuk sleep call setiap hari jam 10 malam. Kejadian-kejadian yang membahayakan nyawa mulai menimpa Dina setelah dia memutuskan untuk memblokir Rama dari Whatsappnya. Apakah benar Rama yang menyebabkan semua hal tersebut? 

Review jujur "Sleep Call" (2023)

Yang pertama, akting para pemain tidak perlu diragukan lagi. Yang membuat saya terkagum adalah bagaimana mereka bisa menghadirkan tokoh-tokoh tersebut seolah karakter itu adalah diri mereka sendiri. 

Bisa dibilang akting para pemain cukup natural dan sangat mudah dipercaya. Apalagi dengan adanya Laura Basuki yang memberikan penampilan yang sangat prima dalam film itu. 

Walaupun "Sleep Call" (2023) adalah film pertama Rachel Vennya, menurut saya Rachel Vennya sudah dapat berakting dengan cukup baik di film "Sleep Call" (2023). Begitupun aktor-aktor lainnya yang bisa menunjukan karakter-karakter problematic dengan cara mereka sendiri. 

Sentuhan art dan mise en scene dalam film ini juga detil. Saya yakin kalau divisi art dalam film ini sudah meriset properti dan juga wardrobe dengan baik. Riasan dan pakaian yang digunakan aktor sangat sesuai dengan karakter-karakter. Selain itu, properti yang ditampilkan juga cukup menggambarkan situasi dalam cerita tersebut. 

Film "Sleep Call" punya plot twist yang mengejutkan tapi masih sangat masuk akal. Tanpa memberikan spoiler, akan ada bagian dimana kita akhirnya sadar pihak-pihak mana yang sebenarnya bermasalah. Dan orang-orang tersebut pastinya bukan orang yang kita curigai pada awalnya. 

Selain itu, adegan-adegan yang termasuk dalam plot twist tersebut dikategorikan cukup sadis dan dark sehingga sebaiknya film ini ditonton untuk kalangan yang berumur di atas 17 tahun. 

Adegan-adegan tersebut bisa masuk dalam kategori gore. Bisa dilihat kalau film ini berhasil menceritakan soal kisah yang tidak bisa diprediksi tapi juga kejam di saat yang bersamaan. 

Mengusung tema yang cukup relatable, "Sleep Call" juga mengangkat isu tentang kesenjangan sosial. Isu mengenai pinjaman online pun termasuk topik yang tidak asing akhir-akhir ini. Banyak orang yang akan melakukan apapun hanya untuk melunasi hutang mereka. Oleh karena itu, pikiran orang-orang pun menjadi tidak rasional ketika mereka dihadapkan oleh masalah-masalah finansial. 

Dari film ini, kita bisa melihat bagaimana Dina melakukan hal yang tidak bermoral demi mendapatkan hidup yang lebih nyaman. Kesenjangan itu juga bisa dilihat dari bagaimana Dina, si karyawan yang bekerja di perusahaan pinjol, hidup di rusun dengan segala keterbatasannya sedangkan Pak Tommy, pemilik perusahaan, bisa tinggal di rumah mewah yang glamor. 

Selain itu, karyawan yang bekerja di kantor pinjol tersebut juga diperlakukan semena-mena dan malah terkadang tidak dianggap. Seperti para pekerja yang hidup di Jakarta pada umumnya, mereka pun bekerja semaksimal mungkin untuk dapat menghidupi diri mereka. 

Apakah film "Sleep Call" (2023) wajib ditonton?

Kesimpulannya, film "Sleep Call" (2023) wajib ditonton karena menghadirkan warna baru dalam dunia perfilman Indonesia. Belum banyak film Indonesia yang mengangkat isu finansial dengan sentuhan thriller yang sangat menegangkan dan juga menakutkan. 

Menurut saya pribadi, film ini juga menunjukan perkembangan film Indonesia yang semakin menarik seiring berjalannya waktu. Dilihat dari segi kualitas, cerita, dan originalitas, film ini saya rating 8.5/10. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun