Maksimalkan Content Writing Sekarang, Tingkatkan Penjualan Kemudian

Dijamin kontenmu yang informatif itu bisa menjemput lebih banyak engagement dan juga pelanggan!

• Storytelling

Foto: Brian Stanchak

Storytelling itu kata lain dari strategi pemasaran. Produk yang dipromosikan nggak diiklankan secara hard selling. Dengan ini, jualanmu itu tidak ditawarkan secara gamblang.  Bisa kamu jelaskan bagaimana produk itu bisa menyelesaikan sebuah masalah dan jadi jawaban dari kebutuhan audiens.

Contohnya, daripada kamu mempromosikan sunscreen dengan kata-kata seperti, "Beli ya, ini bagus banget," kamu bisa mengganti jadi,"Sunscreen ini aman dipakai untuk kulit sensitif dan nggak membuat kulitmu jadi jerawatan. Sudah tau apa saja khasiat sunscreen kami?" Jadi, daripada hanya menyuruh orang untuk beli produkmu, kamu bisa memberi tahu keunggulan dan bagaimana sunscreen itu bisa mengatasi masalah orang-orang yang kulitnya sensitif. 

• Ditemukan mesin pencari

Foto: storyset

Zaman sekarang, produkmu bisa lebih mudah diketahui orang berkat adanya SEO. Kenapa tulisanmu ini harus ramah mesin pencari terutama bisa ditemukan di Google? Berdasarkan Liputan 6, Google adalah mesin pencari yang paling sering digunakan di internet.

Tulisanmu bisa dengan mudah ditemukan jika kamu menulis artikel yang SEO-Friendly tentang produkmu. 

Lalu bagaimana caranya membuat tulisan yang SEO-Friendly?

Coba riset kata kunci dan juga trend yang sedang ada di social media. Trus, tulislah artikel yang memiliki minimal 500 kata. Word counts ngaruh banget, lho! Nggak hanya itu, coba juga gunakan tools seperti Google Analytics. Google analytics membantumu untuk mengetahui demografi dan perilaku pengunjung. Ini berarti kamu akan mengetahui siapa saja yang tertarik dengan produkmu. 

• Memelihara kepercayaan

Foto: storyset

Tiap tulisan harus meningkatkan kepercayaan audiens terhadap perusahaanmu. Emang pada akhirnya kita harus memikirkan apa manfaatnya terhadap perusahaan kan?