Mohon tunggu...
Ruang Rindu
Ruang Rindu Mohon Tunggu... Lainnya - only me

Aku hanya seseorang biasa dengan segala kurang dan lebihku. Menulis adalah caraku untuk menggambarkan apa yang menjadi rasaku saat itu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rindu adalah Aku

4 Desember 2024   22:24 Diperbarui: 4 Desember 2024   22:43 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RINDU ADALAH AKU

Rindu adalah aku. Adalah aku yang merindukan seeseorang dan sesuatu yang entah bagaimana wujudnya, bagaimana penampakannya, dan bagaimana sosoknya.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang terlahir sebagai anak pertama di keluargaku tapi aku tak mempunyai tempat untuk berpulang. Adalah aku yang tak punya tempat untuk menyenderkan kepala atas kelelahan yang aku alami. Adalah aku yang tak punya tempat untuk bercerita tentang pelangi yang ternyata terlihat gelap dimataku.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang mengalami banyak kegagalan dalam hidup. Adalah aku yang tertatih dalam menjalani hidup hingga merasa "kalau aku masih hidup untuk sekarang ini, itu hanya sebatas karena aku memang belum mati" tanpa ada rasa bahagia, tanpa ada rasa kesedihan yang ada di hatiku. Apakah hatiku telah mati? Entahlah..!!! Hanya Tuhan yang tau dan bahkan aku pun tak tau apakah hatiku telah membeku dan mati.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang mendamba kebahagiaan. Adalah aku yang berada dititik jenuh, dititik penuh kebutaan seperti apa itu bahagia? Kapan bahagia itu ada untukku? Apakah kebahagiaan itu ada untukku? Apakah aku tidak pantas untuk bahagia? Ataukah memang tidak ada kebahagiaan seperti anganku di jalan takdirku?

Rindu adalah aku. Adalah aku yang memiliki cerita hidup yang luar biasa fantastis. Adalah aku yang menjalani lika liku kehidupan layaknya permainan roller coaster, sebentar di atas sebentar di bawah, sebentar tertawa, sebentar menangis.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang selalu menangis dalam gelap dan kesendirian. Adalah aku yang menangis bersama hujan yang turun dari langit. Adalah aku yang menahan luka, trauma, kepedihan didalam hatiku, hanya didalam hatiku.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang sampai detik ini selalu memberikan hatiku kepada orang yang salah. Adalah aku yang mencintai seseorang yang tidak mungkin bisa ku miliki. Adalah aku yang bertanya-tanya "apakah ada cinta sejati untukku?" Adalah aku yang sampai detik ini mencari dimana dirimu berada. Adalah aku yang merasakan cinta dalam diam. Adalah aku yang mengagumi seseorang dari jauh tanpa bisa berucap.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang sampai sekarang mendamba sebuah pelangi setelah hujan, pelangi yang berwarna warni, bukan pelangi yang terlihat gelap. Adalah aku yang sampai sekarang mencari dan mendambakan kebahagiaan seperti impianku. Adalah aku yang sampai sekarang mencari dia yang aku rindu. Adalah aku yang sampai sekarang masih menangis dalam diam. Adalah aku yang menanti sesuatu ataupun seseorang yang tak tau seperti apa wajah, tubuh, dan sifatnya. Adalah aku yang masih bertanya-tanya dimana ujung dari penantian ini.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang sampai detik ini mengusahakan senyuman kebahagiaan yang seutuhnya. Adalah aku yang mengusahakan kedamaian dalam goresan takdir yang tersisa. Adalah aku yang masih berusaha untuk tetap berpegang teguh pada sisa keimanan yang aku miliki. Adalah aku yang masih tetap bertahan meski hati lelah tertatih.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan. Adalah aku yang sedang berusaha lepas dari bayang-bayang masa lalu dan trauma yang terjadi karena masa lalu. Adalah aku yang sedang berusaha menjadikan diriku layak dicintai, diperjuangkan, dan dibanggakan karena memilikiku. Adalah aku yang sedang berusaha menerima bahwa semua luka dan trauma yang di masa lalu hanyalah sepenggal kisah lalu yang tak perlu diulang ataupun terulang kembali.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang berusaha tetap mencari asa di antara reruntuhan harapan yang terkikis oleh takdir Ilahi. Adalah aku yang berusaha tetap meyakini bahwa ada secercah cahaya di dalam ruangan gelap tak bercahaya. Adalah aku yang berusaha tetap meyakini bahwa takdirNya itu adalah yang terbaik. Adalah aku yang selalu berusaha menerima atas segala yang terjadi meski sakit, pedih, atau bahkan terluka.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang ketika melihat kebahagiaan seseorang selalu tersenyum dan berkata dalam hati "apakah aku bisa seperti mereka?" Adalah aku yang ketika melihat seseorang memiliki dia yang begitu berharga lalu berkata dalam hati "akankah ada seseorang yang dengan bangganya memilikiku dan menyayangiku seperti yang dia lakukan?" Adalah aku yang pada akhirnya tenggelam dalam dunia fantasi yang sempurna.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang terus mengulang namamu di dalam sujudku. Adalah aku yang terus mengusahakan agar engkau semakin mendekat kepadaku. Adalah aku yang yang tanpa lelah mencintaimu dalam diamku. Adalah aku yang selalu mengusahakan dan terus berusaha agar semua berakhir indah. Adalah aku yang berusaha melepas semua ikatan masa lalu agar aku segera mampu menggapaimu juga masa depan kita bahagia.

Rindu adalah aku. Adalah aku yang terus memohon pada Tuhan tanpa putus akan semua yang aku usahakan. Adalah aku yang ters meminta pada Tuhan untuk pelangi berwarna warni yang masih menjadi angan dan impianku. Adalah aku yang terus memohon pada Tuhan atas segala kewarasan yang tersisa. Adalah aku yang terus meminta pada Tuhan untuk mendekatkan pada dia yang memiliki separuh kebahagiaanku.
Rindu adalah aku.

By: Ruang Rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun