Rindu adalah aku. Adalah aku yang berusaha tetap mencari asa di antara reruntuhan harapan yang terkikis oleh takdir Ilahi. Adalah aku yang berusaha tetap meyakini bahwa ada secercah cahaya di dalam ruangan gelap tak bercahaya. Adalah aku yang berusaha tetap meyakini bahwa takdirNya itu adalah yang terbaik. Adalah aku yang selalu berusaha menerima atas segala yang terjadi meski sakit, pedih, atau bahkan terluka.
Rindu adalah aku. Adalah aku yang ketika melihat kebahagiaan seseorang selalu tersenyum dan berkata dalam hati "apakah aku bisa seperti mereka?" Adalah aku yang ketika melihat seseorang memiliki dia yang begitu berharga lalu berkata dalam hati "akankah ada seseorang yang dengan bangganya memilikiku dan menyayangiku seperti yang dia lakukan?" Adalah aku yang pada akhirnya tenggelam dalam dunia fantasi yang sempurna.
Rindu adalah aku. Adalah aku yang terus mengulang namamu di dalam sujudku. Adalah aku yang terus mengusahakan agar engkau semakin mendekat kepadaku. Adalah aku yang yang tanpa lelah mencintaimu dalam diamku. Adalah aku yang selalu mengusahakan dan terus berusaha agar semua berakhir indah. Adalah aku yang berusaha melepas semua ikatan masa lalu agar aku segera mampu menggapaimu juga masa depan kita bahagia.
Rindu adalah aku. Adalah aku yang terus memohon pada Tuhan tanpa putus akan semua yang aku usahakan. Adalah aku yang ters meminta pada Tuhan untuk pelangi berwarna warni yang masih menjadi angan dan impianku. Adalah aku yang terus memohon pada Tuhan atas segala kewarasan yang tersisa. Adalah aku yang terus meminta pada Tuhan untuk mendekatkan pada dia yang memiliki separuh kebahagiaanku.
Rindu adalah aku.
By: Ruang Rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H