Industrialisasi adalah proses terbentuk dan berkembangnya berbagai sektor manufaktur secara pesat dengan dukungan penuh terhadap inovasi serta infrastruktur yang memadai dan berjalan seiring dengan berjalannya dan berkembangnya ekonomi suatu negara (Yong, 2020). Industrialisasi ditandai dengan perluasan aktivitas ekonomi yang memiliki tujuan untuk memproduksi barang pabrik secara massal.
Kontribusi sektor industri berdampak besar terhadap perekonomian di Indonesia. Sejak tahun 1980, proses industrialisasi telah masuk ke Indonesia. Di tahun 2000, angka kontribusi sektor industri terhadap perekonomian semakin meningkat hingga mencapai puncak-nya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk tertinggi di dunia dengan total penduduk mencapai 270 juta jiwa, tingkat konsumsi di Indonesia dikategorikan cukup tinggi. Perilaku masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat diartikan sebagai proses untuk menciptakan peluang ekonomi dan menjamin akses yang sama terhadap semua orang untuk mendapatkan peluang ekonomi yang sama bagi seluruh anggota masyarakat. Proses ini memungkinkan semua anggota masyarakat di Indonesia untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat yang sama dari pertumbuhan, perkembangan, dan pembangunan ekonomi, terlepas dari perbedaan latar belakang sosial ekonomi.
Industrialisasi inklusif adalah kunci bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Dengan melibatkan seluruh lapisan anggota masyarakat, industrialisasi yang inklusif mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pemerataan kesejahteraan secara berkelanjutan di Indonesia. Melalui industrialisasi inklusif, Indonesia dapat mengurangi angka kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memperkuat daya saing ekonomi nasional. Selain itu, industrialisasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan akan memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengorbankan kelestarian alam. Dengan demikian, industrialisasi inklusif menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Industrialisasi inklusif merupakan upaya yang kompleks dan multidimensi, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan, serta mengurangi kesenjangan sosial. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat sejumlah tantangan signifikan yang perlu diatasi. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasi industrialisasi inklusif :
- Kualitas Sumber Daya Manusia
Tantangan bangsa Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0 ini adalah usaha dalam menyiapkan dan mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi. SDM unggul merupakan kelompok angkatan kerja Indonesia yang profesional, produktif, mampu bersaing, dan siap menghadapi berbagai tantangan global serta revolusi industri 4.0 saat ini. Sehingga, dibutuhkan pelatihan bagi SDM di Indonesia untuk membentuk profesionalitas dalam bekerja.
- Globalisasi
Globalisasi menghadirkan tantangan seperti persaingan yang semakin ketat dari produk impor, tekanan untuk memenuhi standar kualitas global, dan potensi terjadinya eksploitasi sumber daya alam.
- Ketidakpastian Kebijakan
Ketidakpastian kebijakan dapat menciptakan iklim investasi yang tidak kondusif, sehingga menghambat masuknya investasi asing langsung dan pertumbuhan industri dalam negeri.
Peluang Indonesia untuk mendorong industrialisasi yang inklusif sangatlah besar, walau mengalami banyak tantangan dalam implementasi-nya. Dengan sumber daya alam yang melimpah, pasar domestik yang besar, dan demografi yang menguntungkan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan industri di kawasan Asia Tenggara. Berikut beberapa strategi peluang yang dapat dimanfaatkan :
- Pergeseran Geopolitik Global
Pergeseran geopolitik global ditandai dengan adanya peningkatan proteksionisme dan persaingan antar negara besar yang telah menciptakan ketidakpastian dalam rantai pemasokan global. Potensi sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki Indonesia, pasar domestik yang besar, dan demografi yang menguntungkan, dapat memanfaatkan situasi ini sebagai peluang untuk menarik investasi asing langsung dan mengembangkan industri dalam negeri.
- Hilirisasi Sumber Daya Alam
Hilirisasi adalah suatu proses transformasi ekonomi secara berkelanjutan yang ditandai dengan  kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bertambah tinggi dan menuju struktur ekonomi yang lebih kompleks. Hilirisasi potensi SDA dilaksanakan dengan konsisten dengan tujuan transformasi ekonomi di Indonesia akan mengalami percepatan. Hilirisasi SDA akan meningkatkan dan mengembangkan ragam subsektor industri di dalam negeri. Sektor industri Indonesia tergerak untuk melakukan pendalaman agar mampu mengolah ragam SDA itu menjadi produk akhir bernilai tambah tinggi untuk dapat bersaing secara kompetitif di pasar global.
- Kebijakan Fiskal yang Kuat