Mohon tunggu...
Indira Cheryl
Indira Cheryl Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Belanja Online vs Offline, Kira-Kira Lebih Seru Mana?

27 Juli 2023   11:29 Diperbarui: 29 Juli 2023   08:17 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini saya buat ketika saya baru saja menerima paket yang diantar oleh kurir ke rumah. Kiranya sudah kali ketiga dalam seminggu ini, saya mendengar seruan “Permisi, ada paket!” dari depan pintu, yang kemudian dengan hati senang saya menerimanya. 

Sensasi yang mungkin dirasakan oleh banyak orang selain saya, menerima paket dengan perasaan aneh namun menggembirakan. Apakah karena belum pernah merasakan produknya secara langsung, sehingga terasa istimewa ketika kita sudah menerimanya? 

Kenyataan bahwa kita sudah terlalu terbiasa dan dimanjakan oleh fenomena belanja online ini, apakah dapat dianggap sebagai suatu hal yang baik atau buruk? Saya merasa ada banyak hal yang bisa saya bahas dari sini.

Bagi saya, saat ini saya merasakan sendiri bagaimana teknologi telah menjadi bagian yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. 

Hampir setiap orang di dunia ini, baik muda maupun tua, memiliki setidaknya satu jenis gadget yang selalu dibawa kemanapun. Dan seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berguna dan mempermudah berbagai aktivitas kita — termasuk berbelanja. 

Fenomena ini yang kemudian membentuk gagasan tentang menciptakan platform belanja online di mana kita dapat membeli barang dari ponsel pintar kita tanpa harus keluar rumah. Gagasan yang kini kita kenal dengan istilah e-commerce.

Hal ini secara perlahan menggantikan praktik tradisional berbelanja di toko fisik. Saya sendiri adalah salah satu dari banyak orang yang lebih memilih membeli barang hanya dari ponsel saya daripada pergi ke toko fisik. 

Menurut saya, adanya e-commerce ini menawarkan kenyamanan lebih serta tidak membuang banyak energi. Terlebih, kebiasaan ini semakin menguat ketika masyarakat mengalami keterbatasan dalam melakukan kegiatan di luar rumah sejak pandemi Covid-19.

Hal yang sebelumnya hanya diminati di wilayah perkotaan, kini juga dapat diikuti oleh masyarakat di desa-desa berkat perkembangan teknologi dalam bidang jasa ekspedisi.

Namun, dengan pertimbangan lebih lanjut, saya menyadari bahwa e-commerce juga memiliki kekurangan. Mungkin sama halnya seperti yang dirasakan konsumen lain, ada beberapa sentuhan yang “hilang” ketika kita memutuskan untuk berbelanja online. 

Saya akan mencoba untuk mengeksplorasi beberapa aspek positif dan negatif yang saya rasakan selama berbelanja online, serta memberikan analisis untuk menentukan apakah pergeseran menuju belanja online ini akhirnya bermanfaat atau merugikan bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Aspek positif dari belanja online:

1. Kemudahan dan Aksesibilitas: Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, salah satu keuntungan terbesar dari belanja online adalah kenyamanan berbelanja yang tak tertandingi yang ditawarkan kepada konsumen. 

Hanya dengan beberapa kali klik, orang dapat menelusuri berbagai produk dan melakukan pembelian dari kenyamanan rumah atau di mana pun berada. 

Aksesibilitas ini memungkinkan pembeli menghemat waktu dan energi, menghilangkan kebutuhan untuk berpergian ke toko fisik, mencari tempat parkir, dan menunggu di antrian panjang.

2. Pilihan Lebih Luas dan Perbandingan Harga: Platform belanja online menyajikan beragam produk dari berbagai penjual, memberikan pelanggan pilihan yang beragam untuk dipilih.

Selain itu, pembeli juga dengan mudah dapat membandingkan harga di beberapa situs web, memberdayakan mereka untuk membuat keputusan berdasarkan informasi dan menemukan penawaran terbaik yang tersedia. 

Beberapa situs e-commerce bahkan ada yang menawarkan gratis ongkos kirim pada setiap pembeliannya, menjadikan ini hal yang menarik bagi pembeli untuk tetap berbelanja online.

3. Jangkauan Global dan Pilihan Beragam: Melalui belanja online, konsumen dapat mengakses produk dari seluruh dunia, melampaui batas geografis. 

Hal tersebut juga pernah saya lakukan sesekali dan kemudahan yang ditawarkan pun tetap sama, meskipun jarak antara pembeli dan penjual terbilang sangat jauh. 

Jangkauan global ini tidak hanya memperkenalkan pelanggan pada barang-barang unik dan beragam, tetapi juga memberi kesempatan bagi usaha kecil dan pengrajin untuk mencapai audiens yang lebih luas, mempromosikan inklusivitas dan pertukaran budaya.

Aspek negatif dari belanja online:

1. Pengalaman Belanja Menjadi Tidak Pribadi: Meskipun sudah sangat sering mempraktekkan belanja online, bagi saya hal tersebut masih kurang memiliki sentuhan personal dan pengalaman sensoris yang dapat ditawarkan oleh toko fisik. 

Konsumen tidak dapat secara fisik memeriksa atau mencoba produk sebelum membelinya, menyebabkan potensi ketidakpuasan setelah menerima barang tersebut. 

Absennya interaksi tatap muka dengan tenaga penjualan juga dapat menyebabkan hilangnya layanan pelanggan yang dipersonalisasi.

2. Dampak pada Usaha Lokal: Dominasi raksasa ritel online dapat memiliki dampak merugikan pada usaha lokal dan komunitas. 

Toko fisik mungkin mengalami kesulitan bersaing dengan kenyamanan dan sumber daya yang dimiliki oleh raksasa e-commerce, menyebabkan penutupan toko dan kehilangan lapangan kerja dalam ekonomi lokal.

3. Keamanan dan Privasi: Belanja online melibatkan berbagi informasi pribadi dan keuangan melalui internet, membuat konsumen rentan terhadap ancaman keamanan siber, seperti peretasan data dan pencurian identitas. 

Salah satu kekhawatiran yang seringkali juga saya rasakan. Menjamin transaksi yang aman dan melindungi privasi konsumen adalah tantangan yang terus berlanjut dalam dunia ritel online.

***

Secara keseluruhan, saya menyadari bahwa ada dampak positif dan negatif bagi kami yang masih memilih berbelanja online. 

Penting bagi masyarakat untuk menemukan keseimbangan antara mengambil manfaat dari belanja online dan mengatasi tantangan yang ada. 

Dengan mempertimbangkan kedua sisi ini, saya akan terus menggunakan e-commerce dengan bijaksana dan memastikan untuk tetap berhati-hati dalam melakukan pembelian online.

Serta untuk memanfaatkan potensi belanja online sambil mengurangi dampak negatifnya, bisnis dan pembuat kebijakan harus bekerja sama untuk menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, memberikan layanan pelanggan yang luar biasa, dan mendukung usaha lokal melalui strategi inovatif. 

Dengan mencapai keseimbangan ini, kita dapat memanfaatkan manfaat belanja online untuk meningkatkan kenyamanan dan keragaman dalam pilihan konsumen, sambil memastikan kesejahteraan pembeli dan masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun